Merintis bisnis kuliner memang terlihat menjanjikan. Pasalnya, makanan sudah jadi barang kebutuhan banyak orang. Sehingga, memulai bisnis kuliner dapat menjadi peluang bisnis yang bisa bertahan cukup lama. Jadi, tidak heran jika kamu sekarang membaca artikel mengenai tips merintis bisnis kuliner berikut untuk membantumu memulai bisnis!
Namun, menjalankan bisnis kuliner juga tidak selamanya berbuah manis. Sebanyak 60 persen bisnis kuliner mengalami kegagalan di tahun pertamanya. Untuk menghindari hal tersebut, maka kamu harus punya persiapan yang matang sebelum memulai bisnis kuliner.
Berikut beberapa hal yang harus kamu perhatikan dan tips merintis bisnis kuliner agar mendatangkan profit seperti yang diharapkan. Simak dan pelajari informasi di bawah ini sampai akhir, ya!
10 Tips Merintis Bisnis Kuliner yang Wajib Kamu Perhatikan
Bisnis kuliner adalah bisnis yang cukup ramai pesaing mengingat makanan adalah salah satu kebutuhan utama manusia. Meski terbilang menjanjikan, bisnis kuliner juga bisa gagal dan merugi, lho! Yuk, simak tips merintis bisnis kuliner berikut agar bisa profit dan bisnis bertahan lama!
1. Menentukan Konsep Bisnis Kuliner
Saat kamu memiliki ide bisnis kuliner, tanyakan pada dirimu beberapa pertanyaan. Jenis kuliner apa yang ingin kamu ingin jual, apakah makanan berat, camilan, atau bahkan minuman. Kumpulkan semua ide yang muncul tersebut dan disimpulkan ke dalam sebuah konsep bisnis yang lebih konkrit.
Konsep bisnis ini dituangkan ke dalam business plan yang akan menjadi pedoman kamu dalam menjalankan bisnis kuliner tersebut. Business plan juga menjadi salah satu hal yang dilihat investor untuk mengukur prospek bisnis kamu, sehingga mereka bersedia memberikan suntikan dana. Jadi, buatlah konsep bisnis dan business plan kamu dengan serius.
2. Mengenal Target Pasar
Sebelum memulai, penting bagi kamu untuk melakukan riset pasar. Riset pasar berguna untuk mengenal pelanggan. Apa yang kira-kira mereka butuhkan, berapa harga yang cocok untuk mereka, dan bagaimana metode promosi yang tepat jika sasaran bisnis kamu adalah mereka.
Selain target pasar, kamu juga harus melakukan riset kompetitor. Misalnya, apa produk yang dibutuhkan pelanggan, namun belum dijual kompetitor. Kamu bisa mengambil peluang bisnis di sinis. Cari tahu pula mengenai harga yang mereka tetapkan dan inovasi-inovasi yang bisa dikembangkan dari produk yang sudah ada pada kompetitor.
3. Memulai dari Skala Kecil
Saat kamu baru saja merintis bisnis kuliner, tidak ada salahnya untuk mulai dalam skala kecil terlebih dahulu. Kamu bisa melakukannya secara bertahap, mulai dari menawarkannya pada keluarga dan teman.
Kamu juga bisa membuat sistem pre order di mana pesanan akan dibuat sejumlah yang dipesan pelanggan. Hal ini untuk menghindari sisa makanan yang bisa terbuang jika tidak habis terjual.
4. Memilih Lokasi yang Tepat
Saat memulai bisnis kuliner, kamu tentu sudah menentukan konsep bisnis kamu akan seperti apa. Oleh karena itu, pemilihan lokasi menjadi penting dalam hal ini. Apalagi jika kamu membuka restoran atau kafe dalam skala menengah hingga besar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih lokasi untuk bisnis kuliner adalah; akses dan keterjangkauan, area parkir, ukuran tempat, fasilitas bangunan seperti toilet dan dapur. Selain itu, kamu juga wajib mempertimbangkan lingkungan di sekitar lokasi apakah sepi atau ramai, dan siapa saja kompetitor di sekitar lokasi tersebut.
5. Mengetahui Biaya Produksi
Ketahui secara jelas, berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis kuliner. Tidak hanya soal bahan baku pembuatan, namun juga soal peralatan, kemasan, hingga tenaga kerja.
Catat setiap detail tersebut agar kamu tidak mengalami kerugian. Dengan mencatatnya secara detail, kamu jadi mengetahui berapa banyak modal yang dikeluarkan dan potensi keuntungan yang bisa diraih. Sehingga, bisnis kuliner yang kamu rintis bisa menjangkau profit dan bertahan dalam jangka panjang.
6. Membuat Anggaran Belanja
Saat merintis bisnis kuliner, untuk mengetahui biaya produksi yang dibutuhkan secara keseluruhan, kamu harus membuat anggaran belanja. Bagi sebagian orang, membuat anggaran cukup menjadi salah satu momok dan kesulitan tersendiri. Jika kamu baru saja memulai bisnis kuliner dalam skala kecil, ada baiknya kamu belajar membuat anggaran dan hitung-hitungannya sendiri terlebih dahulu sebelum berpikir menggunakan jasa akuntan atau profesional.
Lakukan listing untuk semua pengeluaran, termasuk biaya bahan baku, tagihan dan sewa, promosi dan iklan, hingga biaya pegawai. Daftar sederhana ini bisa membantu kamu dalam tahap awal pendirian bisnis kuliner.
7. Memiliki Standar Operasional Prosedur
Standar Operasional Prosedur atau SOP merupakan indikator penting dalam mendirikan sebuah bisnis kuliner. SOP dibuat dengan detail dan menyeluruh untuk dapat digunakan secara efektif. SOP juga berperan sebagai pedoman terutama bagi pegawai dalam menjalankan tugas dan pekerjaan mereka.
SOP dapat berisi panduan dan instruksi teknis pada bagian operasional toko dan menyiapkan produk. Kamu bisa membuat SOP mengenai cara menyiapkan produk, bahan apa saja yang dipakai, dan penyajiannya. Ada pula SOP dalam melayani pelanggan, membersihkan peralatan dan toko secara keseluruhan, hingga SOP pengadaan dan distribusi produk.
8. Mengatur Strategi Promosi dan Pemasaran
Tanpa promosi, tidak akan ada orang yang tahu mengenai bisnis kuliner yang kamu mulai. Maka, kamu harus punya strategi marketing yang dirasa cocok dengan model dan konsep bisnis yang kamu punya.
Kamu bisa menggunakan berbagai media dan platform untuk mempromosikannya. Bisa juga dengan memasang iklan di media sosial dan membuat konten yang menarik dan informatif. Kamu juga bisa mengadakan promo atau diskon untuk menarik minat pelanggan.
9. Merekrut SDM Terpercaya
Merekrut pegawai sepertinya terlihat sepele, namun jika diperhatikan lagi, banyak kendala yang harus kamu hadapi. Ternyata, bukan masalah gampang untuk mendapatkan SDM dan pegawai yang terpercaya. Tanpa disadari, proses rekrutmen juga akan membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Jadi, siapkan segala hal yang diperlukan untuk menyingkat waktu.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah membuat detail SOP yang akan diikuti oleh pegawai nantinya. Jabarkan pula deskripsi pekerjaan beserta syarat-syaratnya agar mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kriteria. Lalu, siapkan waktu untuk training pegawai baru.
10. Memiliki Izin Produksi dan Sertifikasi
Oleh karena kamu merintis bisnis kuliner, penting agar kamu memiliki sertifikasi halal dan BPOM atau pun izin produksi resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Hal ini akan membuat bisnis kamu dipercaya konsumen dan bisa bersaing di pasaran. Untuk itu, penting melakukan pengurusan izin usaha untuk menjamin produksi yang dilakukan sesuai standar keamanan.
Meski begitu, banyak dari pelaku bisnis yang menyepelekan terkait perizinan dan legalitas usaha. Mereka beranggapan bahwa hal ini terlalu merepotkan, sehingga sering diabaikan. Padahal, selain meraih kepercayaan dan meraih peluang mengungguli kompetitor, dengan legalitas dan izin produksi, bisnis kamu juga berkesempatan didanai oleh investor.
Untuk itu, jangan sampai kamu melewatkan banyak kesempatan baik yang berpotensi mendorong kemajuan bisnis kuliner ini. Kamu bisa mendapatkan bantuan layanan terbaik terkait legalitas dan perizinan, penyusunan laporan keuangan perusahaan, strategi pemasaran, performa bisnis, hingga sektor kualitas kinerja bersama MBN Consulting.
MBN Consulting telah berpengalaman menangani berbagai klien dan mitra kerja, terutama di bidang kuliner. Sebut saja Holycow! Group dan Sour Sally Group yang sudah lebih dulu mempercayakan penanganan operasional bisnis mereka bersama MBN Consulting.
Tertarik untuk mengetahui layanan lainnya dari kami? Silakan klik tombol di bawah untuk informasi lebih lanjut.