Manajemen operasional bisnis merupakan satu dari tiga pilar penting perusahaan, di samping manajemen keuangan dan manajemen pemasaran. Artinya, manajemen operasional memiliki fungsi vital dalam memastikan kelangsungan perusahaan.
Bagaimana tidak, sistem operasional akan menentukan jumlah profit dan pendapatan sebuah perusahaan yang akan berdampak pada keberlanjutan perusahaan di industri yang sedang digeluti.
Untuk dapat menjalankan sistem operasional tersebut, perusahaan akan mengerahkan kemampuan pengelolaan yang disebut dengan manajemen operasional bisnis. Silakan simak artikel berikut untuk mengetahui lebih banyak mengenai manajemen operasional bisnis!
Apa Itu Manajemen Operasional Bisnis?
Manajemen perusahaan, menurut Jay Heizer dan Barry Render, dua ahli yang mendalami topik manajemen operasional, mendefinisikannya sebagai kemampuan mengelola bisnis secara menyeluruh dan optimal yang berkaitan dengan pengawasan, perencanaan, dan pengendalian proses produksi serta perancangan ulang.
Kegiatan tersebut dilakukan pada seluruh aspek, mulai dari tenaga kerja, inventaris (mesin, peralatan, bahan baku), dan faktor produksi lainnya seperti barang dan jasa.
Penjelasan lainnya juga mendefinisikan manajemen operasional sebagai pengaplikasian ilmu manajemen untuk mengatur semua kegiatan produksi agar berjalan efektif dan efisien.
Artinya, kegiatan manajemen operasional merupakan sebuah proses berkesinambungan dalam mengelola seluruh sumber daya dalam bisnis yang berkaitan dengan produk dan jasa agar dapat berjalan efektif.
Tujuan dari Manajemen Operasional Bisnis
Manajemen operasional memiliki beberapa tujuan yang sangat penting untuk dicapai, yaitu:
1. Meningkatkan Efisiensi Bisnis
Pertama, salah satu tujuan utama dari manajemen operasional adalah meningkatkan efisiensi. Efisiensi berarti melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya yang ada secara optimal.
Jika penerapan praktik manajemen operasionalnya cukup baik, perusahaan dapat menghemat waktu, tenaga, dan material yang tidak perlu, sehingga meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya produksi.
2. Mengoptimalkan Penggunaan Sumber Daya
Manajemen operasional juga bertujuan dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Meliputi tenaga kerja, peralatan, bahan baku, dan semua sumber daya yang berkaitan dengan pengelolaan.
Sumber daya yang dikelola secara efektif akan memaksimalkan produktivitas dan mengurangi biaya produksi.
3. Menjaga Kualitas Produk atau Layanan
Di dunia bisnis yang kompetitif, kualitas produk atau layanan yang baik sangat penting untuk memenangkan kepercayaan pelanggan. Perusahaan yang menerapkan praktik manajemen operasional dengan baik, akan dapat mengidentifikasi dan memperbaiki kelemahan dalam proses produksi atau pelayanan, sehingga meningkatkan kualitas produk atau layanan yang ditawarkan.
4. Efisiensi Biaya dan Meningkatkan Profit
Pada proses bisnis, pengurangan biaya merupakan salah satu faktor kunci dalam meningkatkan keuntungan. Biaya dan pengeluaran selama proses produksi atau pelayanan yang dikelola secara efisien, akan berdampak pada berkurangnya biaya produksi, logistik, persediaan, hingga distribusi. Dampaknya, keuntungan dan profit perusahaan pun akan meningkat.
5. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Terakhir, jika semua proses manajemen operasional bisnis sudah dilakukan dengan baik, maka kepuasan pelanggan pun akan meningkat. Seperti memberikan kualitas produk dan layanan terbaik, menanggapi permasalahan dengan cepat, sehingga dapat menciptakan kepuasan pelanggan.
Peningkatan kepuasan pelanggan sangat diperlukan oleh jenis bisnis apapun. Sebab, mempertahankan pelanggan adalah salah satu hal yang cukup
Fungsi Manajemen Operasional Bisnis
Manajemen operasional bisnis memiliki fungsi yang melibatkan berbagai proses bisnis sebagai berikut:
1. Perencanaan Operasional
Fungsi pertama dari adanya manajemen operasional adalah mengidentifikasi dan merumuskan tujuan operasional jangka pendek dan menengah perusahaan. Hal ini mencakup perencanaan sumber daya yang diperlukan, alokasi anggaran, dan penjadwalan tugas. Sehingga dapat memastikan kelancaran proses bisnis, meminimalkan risiko kegagalan, dan membantu mencapai hasil yang diinginkan.
2. Pengorganisasian
Berbeda dengan perencanaan, pengorganisasi berarti mengatur seluruh sumber daya, tenaga kerja atau tim, dan seluruh orang di dalam organisasi bisnis untuk dapat mencapai tujuan operasional.
Mulai dari pembagian tugas dan tanggung jawab, serta membentuk tim kerja yang efisien. Pengorganisasian yang baik akan membantu anggota tim untuk dapat bekerja sesuai dengan tanggung jawab mereka dan bersinergi mencapai kesuksesan atau tujuan bersama dalam bisnis.
3. Pengendalian
Fungsi pengendalian dalam manajemen operasional melibatkan pemantauan dan evaluasi kinerja operasional perusahaan. Mulai dari pengukuran hasil, pembanding dengan standar yang ditetapkan sebelumnya, dan pengambilan tindakan korektif jika diperlukan
4. Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan pemantauan langsung terhadap proses bisnis dan kinerja tim. Melalui fungsi ini, manajer dapat mengidentifikasi permasalahan atau ketidaksesuaian yang mungkin terjadi, kemudian mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaikinya. Pengawasan juga membantu memastikan bahwa proses bisnis berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan dan mencapai hasil yang diharapkan.
5. Pemanfaatan Teknologi
Dalam era digital saat ini, pemanfaatan teknologi menjadi sangat penting dalam membangun sistem operasional yang efisien. Teknologi dapat digunakan untuk mengotomatisasi proses bisnis, meningkatkan efisiensi, dan mempercepat aliran informasi. Misalnya, penggunaan software manajemen proyek atau sistem manajemen supply chain dapat membantu meningkatkan produktivitas dan koordinasi antar tim.
Langkah Manajemen Operasional yang Efektif
Dalam dunia bisnis yang kompetitif, memiliki sistem operasional yang efisien dan efektif dapat menjadi kunci kesuksesan. Berikut
1. Mengidentifikasi dan Definisikan Proses Bisnis
Langkah pertama dalam membangun sistem operasional yang efektif adalah dengan mengidentifikasi dan mendefinisikan proses bisnis yang ada. Kamu perlu memahami bagaimana proses-proses ini berjalan, siapa yang terlibat, dan apa tujuan dari setiap proses tersebut. Penting untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang seluruh proses bisnis, dan identifikasi area-area yang perlu ditingkatkan dan memperbaiki efisiensi.
2. Merencanakan Alur Kerja yang Optimal
Setelah proses bisnis teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah merancang alur kerja yang optimal. Ini melibatkan memetakan langkah-langkah yang harus diambil dalam setiap proses, menentukan urutan yang tepat, dan mengidentifikasi tanggung jawab masing-masing anggota tim. Jika alur kerja yang ada sudah jelas dan terstruktur, kamu dapat menghindari kebingungan dan memastikan bahwa setiap langkah dijalankan dengan efisien.
3. Manajemen Sumber Daya
Manajemen sumber daya merupakan aspek penting dalam strategi manajemen operasional. Alokasikan sumber daya yang tepat, seperti tenaga kerja, peralatan, dan bahan baku untuk setiap proses bisnis. Selain itu, pertimbangkan juga bagaimana mengoptimalkan penggunaan sumber daya tersebut agar tidak ada pemborosan biaya.
Baca Juga: Metode Supply Chain Manajemen dan Cara Menerapkannya dalam Bisnis
Berdasarkan penjelasan mengenai manajemen operasional bisnis di atas, dapat diketahui bahwa penerapan sistem operasional ini merupakan langkah yang cukup kompleks. Perlu pemahaman serta pengalaman dengan jam terbang yang cukup untuk dapat mengatur keseluruhan proses operasional pada bisnis.
Untuk dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan dalam proses dan sistem operasional bisnis, kamu dapat melibatkan pihak ketiga sebagai pengelola yang melakukan manajemen operasional pada bisnis kamu.
MBN Consulting dapat membantu para pelaku usaha dalam mengembangkan bisnis dan kualitas kinerja perusahaan melalui layanan sistem operasional bisnis yang efektif dan efisien.
Sebagai konsultan berpengalaman, MBN Consulting telah bekerjasama dengan banyak bisnis dan brand seperti Sour Sally Group, Holycow! Group, dan Infiniti Group (Fukuramen).
MBN Consulting juga dipercaya oleh pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk bekerjasama melakukan pendampingan kepada banyak pengusaha pemula potensial Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri.
Tertarik untuk mengetahui layanan yang kami tawarkan? Silakan klik tombol di bawah untuk informasi dan konsultasi lebih lanjut.