Memiliki bisnis atau usaha sendiri memang menyenangkan, terlebih jika dapat dilakukan dari rumah, atau berada di lokasi yang tidak begitu jauh dari tempat tinggal. Apalagi bagi para pengusaha toko kelontong, sembako, peralatan rumah tangga, atau barang-barang kebutuhan harian lainnya yang sebaiknya mendirikan tempat usaha yang mudah dijangkau konsumen. Nah, sebelum mulai memutuskan untuk membangun toko sendiri, yuk simak rincian berapa biaya membangun toko kecil berikut!
Kelebihan dan Kekurangan Membangun Toko Sendiri
Ketahui apa saja kelebihan dan kekurangan jika membangun toko kecil sendiri sebagai berikut:
1. Kemandirian dan Kebebasan
Sebagai pengusaha, jika memiliki toko kecil sendiri, kamu akan memiliki kendali penuh atas bisnismu. Kamu dapat mengambil keputusan sendiri tentang produk yang ingin dijual yang sesuai dengan permintaan pasar atau target pasar yang berada di sekitar lokasi.
Selain itu, kamu juga dapat menentukan harga dan strategi pemasaran yang ingin kamu terapkan tanpa terikat dengan aturan dan kebijakan pihak lain. Sehingga, kamu akan memiliki kebebasan untuk mengembangkan usaha
2. Biaya Pembangunan yang Minim
Untuk bisa membangun toko kecil, biaya yang diperlukan bisa dibilang minim. Hal ini karena luas bangunan yang kecil membutuhkan material yang sedikit dan tenaga kerja yang tidak begitu banyak.
Dibandingkan dengan harga sewa pun, membangun toko kecil sendiri juga bisa terhitung lebih murah daripada membayar biaya sewa per bulan ataupun per tahun karena kepemilikan toko sepenuhnya menjadi milik pribadi.
3. Biaya Perawatan yang Tergolong Murah
Dikarenakan ukuran toko yang tidak begitu besar, maka biaya perawatan pun juga akan lebih ekonomis. Termasuk juga biaya operasional seperti listrik, air, atau internet jika dibutuhkan. Kebutuhan perabot dan furnitur pun juga akan lebih sedikit, sehingga lebih hemat.
4. Potensi Keuntungan
Meskipun toko kecil mungkin tidak memiliki skala yang sama dengan bisnis besar, tetapi usaha ini memiliki potensi keuntungan yang menarik. Hal ini tergantung dari produk apa yang dijual, lokasi toko, pelanggan potensial di sekitar lokasi, hingga strategi pemasaran yang tepat.
5. Bisa Menjadi Investasi Jangka Panjang
Sebetulnya, menjadikan toko kecil sebagai investasi jangka panjang sangat bergantung pada banyak hal, misalnya saja lokasi atau tren pasar di masa depan. Meski begitu, menjadikan toko sebagai salah satu instrumen investasi di bidang properti tetap memiliki prospek, terutama jika berada di lokasi yang strategis.
6. Perkembangan Toko
Jika suatu saat bisnis berkembang, maka daya tampung toko kecil tidak akan lagi mampu menyediakan tempat yang cukup untuk operasional dan transaksi bisnismu. Mau tidak mau, kamu pun harus pindah ke tempat yang lebih besar atau lokasi baru.
Pertimbangan Sebelum Membangun Toko Kecil
Jika kamu masih ragu membangun toko kecil untuk kebutuhan usaha, kamu bisa mempertimbangkannya kembali dengan memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Apakah Harus Membangun Toko, Atau Cukup Menyewa?
Pikirkan kembali, apakah memang sebaiknya kamu harus membangun toko sendiri, atau lebih baik menyewa? Biasanya, menyewa toko akan jauh lebih praktis dan siap pakai. Namun, biaya sewa juga cenderung besar jika menyewa toko di lokasi atau daerah strategis.
Namun, jika kamu merasa bisnis atau usaha yang dibangun lebih cocok dilakukan di toko sendiri, atau bahkan menyatu dengan rumah, kamu perlu membuat rincian biayanya. Mulai dari lahan, pengadaan material bangunan, perabotan atau furnitur, biaya perizinan, hingga sewa tukang. Setelah itu, kamu juga akan mengeluarkan biaya untuk operasional dan perawatan.
2. Lahan
Sebelum membangun toko sendiri, berarti kamu harus sudah memiliki lahan atau tanah tempat mendirikan bangunan tersebut. Beruntungnya, karena ukuran toko yang cukup kecil, kamu tidak memerlukan lahan yang luas. Kamu juga bisa membangunnya menyatu dengan rumah, sehingga usaha atau bisnis yang dijalankan dapat dipantau terus-menerus.
3. Upah Tukang
Terdapat dua jenis tukang, yakni harian dan borongan dengan cara pembayaran upah yang berbeda. Tukang harian biasanya diupah mulai dari Rp80,000 per hari, tergantung hasil negosiasi dan kesepakatan dengan tukang yang akan kamu pakai jasanya. Skema pembayarannya dilakukan harian sejumlah hari kerja mereka.
Namun, perlu kamu perhatikan, saat menggunakan jasa tukang harian, sepakati di awal mengenai waktu pengerjaan agar pekerjaan mereka tidak molor atau sengaja ditunda. Sebab, semakin lama pekerjaan selesai, akan semakin banyak biaya yang kamu keluarkan untuk upah mereka.
Sementara itu, untuk tukang borongan memiliki waktu kerja yang sesuai kontrak atau perjanjian. Pelunasan pembayaran juga dilakukan di akhir periode setelah pekerjaan selesai. Upah tukang borongan bisa berbeda tergantung dari waktu pengerjaan dan tambahan biaya lainnya seperti pengadaan material jika kamu memang membutuhkan bantuan mereka.
4. Biaya Bahan Bangunan
Material bangunan juga membutuhkan dana yang tidak sedikit. Namun, karena kamu akan membangun toko kecil, maka material yang dibutuhkan pun tidak akan terlalu membengkak asalkan sudah dianggarkan dengan tepat sebelumnya.
Kamu juga bisa menyepakati dengan tukang borongan jika mereka bisa dimintai bantuan terkait pengadaan bahan bangunan. Bandingkan harga yang mereka tawarkan dengan harga jika kamu yang mengurusnya langsung. Pilihan terbaik tentu akan kembali lagi pada kebutuhanmu.
5. Perabotan dan Peralatan Usaha
Setelah bangunan toko kecilmu jadi, tentu harus segera diisi dengan perabotan agar operasional bisnis bisa segera berjalan. Harga furnitur pun biasanya sangat beragam, tergantung dari kualitas dan kuantitasnya. Jika kamu mengharapkan perabotan yang bertahan lama dan bisa menjadi investasi jangka panjang untuk tokomu, tidak ada salahnya memilih perabotan yang lebih berkualitas.
6. Biaya Operasional
Toko milik sendiri akan mengeluarkan biaya operasional sehari-hari karena adanya aktivitas dan transaksi bisnis di dalam toko. Misalnya biaya listrik, kebersihan, dan internet jika diperlukan.
7. Biaya Perawatan
Saat sudah mulai digunakan sebagai tempat transaksi bisnis, bangunan toko yang kamu miliki tentunya membutuhkan perawatan berkala atau bahkan renovasi dan pembaruan. Baik terkait interior, desain, atau perbaikan struktural bangunan.
Pertimbangkan juga jika tokomu memiliki fasilitas seperti tempat pencuci tangan, toilet, atau ruang ibadah. Fasilitas tersebut harus terus dijaga kebersihannya demi kenyamanan pengunjung konsumen toko.
8. Biaya Perizinan
Kamu mungkin akan memerlukan perizinan dari pemerintah atau masyarakat setempat. Biasanya, akan ada biaya yang timbul saat pengurusan perizinan tersebut.
Jadi, siapkan juga biaya lainnya di luar biaya pembangunan toko yang tentu saja akan timbul, seperti biaya-biaya yang disebutkan pada informasi di atas, ya!
Berapa Biaya Membangun Toko Kecil?
Nah, untuk membantu kamu menyusun rincian anggaran pembangunan bagi toko kecilmu, MBN akan bantu kamu berhitung dan memperkirakan berapa biaya membangun toko kecil untuk kebutuhan usahamu.
Namun, perlu dicatat, biaya ini hanyalah estimasi yang dapat berubah berdasarkan lokasi dan kebutuhan toko. Biaya yang tercantum juga belum termasuk biaya lain di luar pembangunan, misalnya biaya perawatan dan operasional, biaya perizinan, dan pembelian perabotannya.
1. Biaya Lahan
Ketersediaan lahan merupakan faktor paling utama sebelum membangun toko. Apakah kamu akan membangun toko di lahan kosong atau menyatu dengan rumah. Jika kamu ingin membangunnya di rumah, apakah nantinya akan berbentuk ruko atau terpisah di halaman rumah.
Namun, katakanlah kamu membangun toko kecil di lahan baru yang kosong. Untuk toko seukuran 4 x 8 dengan total luas 24m persegi, maka diperlukan tanah seluas 40m persegi.
Jika saja harga tanah untuk satu meter persegi Rp2,500,000-, maka jumlah biaya yang harus dikeluarkan adalah 2,500,000 x 24 = 60,000,000
Harga tanah tersebut tentu sangat bergantung dari lokasi dan daerahmu. Di kota besar, harga tanah bisa jadi akan jauh lebih mahal, namun di kota yang lebih kecil, harganya bisa jadi sama atau kurang dari perkiraan tersebut.
2. Biaya Pekerja
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, biaya pekerja bisa diatur dengan skema harian atau borongan. Untuk pekerja harian, estimasi biayanya mulai dari Rp80,000 dan pekerja borongan berkisar antara Rp3-4 juta per meter persegi.
Berarti, hitungan biaya untuk 32m persegi bangunan toko adalah 3,000,000 x 24 = 72,000,000.
3. Biaya Bahan Bangunan
Bangunan toko akan terdiri dari pondasi, lantai, pemasangan beton atau bata, keramik, kusen pintu, hingga atap dengan rincian sebagai berikut:
- Toko satu lantai
- Pondasi batu kali
- Besi tulangan dan tembok beton
- Dinding batu bata plester finish cat
- Lantai finish keramik
- Folding gate
- Toilet atau kamar mandi lantai dan dinding keramik
- Perabotan dan furnitur lain yang dibutuhkan
Total estimasi biaya untuk semua kebutuhan tersebut berkisar antara Rp130-150 juta.
Jadi, estimasi rincian biaya membangun toko kecil adalah sekitar:
Biaya lahan | 60,000,000 |
Biaya pekerja borongan | 72,000,000 |
Biaya bahan bangunan | 130,000,000 |
Biaya lain yang tidak terduga | 10,000,000 |
Estimasi total biaya keseluruhan | 272,000,000 |
Pada kesimpulannya, kamu harus menyiapkan dana sekitar Rp200-300 juta untuk membangun toko kecil impianmu agar bisa menjalankan usaha dengan lancar. Namun, total biaya ini hanya berupa perkiraan. Kemungkinan besar, harga ini akan berbeda tergantung lokasi, pemilihan bahan bangunan, dan negosiasi harga dengan pekerja atau tukang.
Nah, itu dia informasi mengenai berapa biaya membangun toko kecil sebagai estimasi atau perkiraan bagi para pemilik bisnis yang ingin membuka usaha. Tetap perhatikan kebutuhan bisnismu sebelum mulai memutuskan untuk menyewa atau mendirikan bangunan sendiri, ya, Sobat MBN!
Temukan beragam informasi menarik lainnya seputar bisnis dan keuangan hanya di MBN Consulting, klik di sini!
Baca Juga: Mengulik Potensi Bisnis Rental Mobil, Peluang Menjanjikan!