Memiliki rencana untuk memulai bisnis dalam waktu dekat? Jangan lupa untuk menyiapkan perencanaan yang matang sebelum memulai bisnis, ya. Pada tahapan awal, penting untuk menerapkan metode forecasting untuk meningkatkan efisiensi operasional bisnis dan mengurangi risiko kesalahan maupun kerugian.
Banyak yang menganggap bahwa planning merupakan hal yang sama dengan forecasting. Menyusun business plan untuk merencanakan usaha memang penting sekali dilakukan.
Namun, sebelum memiliki bisnis plan, perlu adanya proyeksi atau ramalan terkait bisnis yang disebut dengan forecasting. Apa itu metode forecasting dan cara menerapkannya dalam bisnis? Berikut penjelasannya!
Apa Itu Metode Forecasting?
Memiliki proyeksi yang akurat tentang masa depan bisnis sangat penting, terutama sebelum kamu memulai bisnis. Salah satu alat yang digunakan untuk memprediksi kebutuhan, permintaan, dan kinerja bisnis di masa mendatang adalah metode forecasting.
Metode forecasting untuk meningkatkan efisiensi operasional bisnis melibatkan penggunaan data historis dan algoritma matematis untuk menghasilkan proyeksi tepat. Sehingga, nantinya dapat membantu pengambilan keputusan yang lebih baik dan mengurangi risiko bisnis di masa mendatang.
Nah, seringkali, istilah ini disamakan dengan planning atau perencanaan. Padahal, forecasting umumnya dilakukan sebelum planning. Di mana kita akan melakukan proyeksi, estimasi, atau perkiraan terkait sebuah proyek maupun bisnis. Hasil analisis tersebut pun akan berguna untuk memikirkan bagaimana cara mengelola sebuah bisnis nantinya.
Forecasting sering disebut sebagai cara menganalisis, yang berkaitan dengan data dan informasi. Sementara planning lebih berkaitan dengan kegiatan manajerial yang disusun secara sistematik, dilaksanakan, kemudian dievaluasi secara berkala.
Metode forecasting bisa dilakukan untuk semua jenis kegiatan perusahaan seperti keuangan, anggaran, perencanaan pajak, pengelolaan sumber daya manusia atau tenaga kerja, hingga yang paling penting adalah pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kejadian di masa depan.
Bagaimana Melakukan Forecasting dalam Bisnis
Saat kamu berbisnis, barangkali kamu pernah kebingungan soal berapa stok yang harus kamu rilis di tahun depan. Atau, apa saja model fashion yang akan disukai pasar pada momen lebaran dalam waktu dekat.
Nah, pengusaha yang jeli biasanya akan mampu memprediksi tren untuk membuat keputusan di masa depan tersebut. Namun, meski metode ini melibatkan opini dan asumsi, bukan berarti metode ini penuh dengan tebak-tebakan tidak berdasar. Forecasting justru berangkat dari data dengan cara mengolahnya.
Sifat-Sifat Forecasting
Selama melakukan proses forecasting, akan muncul sifat-sifatnya yang khas yang biasanya akan kamu hadapi, seperti:
1. Membahas Kejadian di Masa Depan
Forecast memang dilakukan untuk memprediksi masa depan, namun dilakukan di masa sekarang menggunakan olahan data dari masa lalu, atau sesuai rentang waktu yang dibutuhkan.
2. Berdasarkan Fakta dan Data
Meski disebut sebagai “ramalan” atau proyeksi, namun forecasting akan selalu dilakukan berdasarkan data dan fakta yang relevan, dengan tetap memperhitungkan opini, intuisi, prediksi, dan asumsi.
3. Diolah dengan Metode Kuantitatif atau Kualitatif
Data forecasting tentunya melalui proses pengolahan data dengan cara kuantitatif dan kualitatif.
Metode-Metode Forecasting
Berikut merupakan metode forecasting atau peramalan untuk memprediksi keputusan bisnis di masa depan:
1. Metode Kuantitatif
Metode ini menggunakan data numerik dan statistik untuk memprediksi hasil di masa depan. Contohnya adalah metode regresi linier, time series, dan metode statistik lainnya. Metode ini cocok digunakan ketika terdapat data historis yang lengkap dan terukur.
2. Metode Kualitatif
Pada metode kualitatif, akan terdapat penilaian subjektif dan pendapat ahli untuk memprediksi hasil di masa depan. Contohnya adalah metode Delphi, analisis SWOT, dan wawancara dengan ahli. Metode ini cocok digunakan ketika data historis terbatas atau tidak tersedia.
3. Metode Campuran
Metode ini menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk memprediksi hasil di masa depan. Dengan menggunakan kombinasi data numerik dan penilaian subjektif, metode campuran dapat menghasilkan prediksi yang lebih akurat dan komprehensif.
4. Metode Machine Learning
Metode ini menggunakan algoritma dan teknik komputasi untuk memprediksi hasil di masa depan. Setelah mempelajari pola dan tren dari data historis, metode machine learning dapat memberikan prediksi yang lebih presisi dan adaptif.
Sumber Data Forecasting
Data yang digunakan dapat berasal dari berbagai sumber sebagai berikut:
1. Sumber Primer
Informasi primer adalah informasi dari tangan pertama yang dikumpulkan langsung oleh pihak yang melakukan forecasting. Bisa didapatkan dari kuesioner, focus group discussion, wawancara, atau sumber lainnya yang dipercaya.
2. Sumber Sekunder
data sekunder adalah informasi yang didapatkan atau diproses oleh pihak ketiga. Misalnya dari media massa, atau sumber lainnya di luar pihak yang mengolah forecasting.
Rentang Waktu Melakukan Forecasting
Forecasting dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan rentang waktunya, yaitu:
- Peramalan jangka panjang (lebih dari 2 tahun): berfokus pada penanaman modal, perencanaan fasilitas baru, dan perencanaan kegiatan riset dan pengembangan.
- Peramalan jangka menengah (1,5 tahun sampai 2 tahun): berfokus pada perencanaan penjualan, produksi, dan tenaga kerja tidak tetap.
- Peramalan jangka pendek (3-6 bulan): perencanaan pembelian material, penjadwalan jam kerja, penugasan karyawan.
Manfaat Metode Forecasting
Mengapa kita perlu menerapkan metode forecasting dalam mencapai efisiensi bisnis? Berikut alasannya:
1. Mengurangi Ketidakpastian
Menggunakan metode forecasting dapat mengurangi ketidakpastian tentang masa depan dan membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi yang lebih akurat. Bisnis yang memiliki proyeksi lebih baik, dapat mengantisipasi perubahan pasar dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menghadapinya.
2. Mengurangi Biaya Operasional
Salah satu manfaat utama dari metode forecasting adalah dapat membantu bisnis mengurangi biaya operasional. Dengan memiliki proyeksi yang lebih akurat tentang permintaan produk atau jasa, bisnis dapat mengelola persediaan dengan lebih efisien, menghindari kelebihan persediaan yang dapat menyebabkan kerugian, dan mengurangi biaya penyimpanan.
3. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Metode forecasting juga dapat meningkatkan efisiensi sistem operasional bisnis. Jika bisnis memiliki proyeksi yang akurat, kita dapat merencanakan produksi, pengadaan bahan baku, dan alokasi sumber daya dengan lebih efisien. Hal ini dapat membantu menghindari kekurangan persediaan yang dapat menyebabkan kehilangan penjualan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Hasil dari forecasting nantinya dapat digunakan sebagai landasan pengambilan keputusan dan pembuatan perencanaan bisnis, mulai dari produksi hingga pemasaran. Sehingga, akan membantu efisiensi budget perusahaan.
Baca Juga: Sistem Operasional Bisnis: Pengertian, Fungsi, dan Cara Membuatnya
Sistem Operasional Bisnis Bantu Tingkatkan Efisiensi Perusahaan
Untuk dapat mengelola bisnis dengan lebih efektif, namun belum memiliki sumber daya yang memadai, maka kamu dapat memperhitungkan untuk menggunakan jasa sistem operasional bisnis agar dapat mengawasi pengelolaan operasional bisnis dan meminimalisir risiko terjadinya kesalahan.
Sistem operasional bisnis dari MBN Consulting akan memudahkanmu dalam pengelolaan bisnis mulai dari keuangan, perpajakan, rekrutmen dan pengelolaan sumber daya manusia, inventaris, hingga operasional bisnis sehari-hari.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai jasa operasional bisnis dari MBN Consulting, silakan klik tombol di bawah untuk berkonsultasi lebih lanjut.