Meski awalnya lebih dikenal di dunia konstruksi dan arsitektur, namun istilah blueprint kini juga sudah cukup meluas untuk mendefinisikan kerangka awal yang digunakan sebagai gambaran untuk mencapai sebuah tujuan.
Sedangkan dalam konteks bisnis, blueprint bisnis merupakan salah satu implementasi dalam perencanaan sumber daya perusahaan (ERP). Isinya adalah dokumentasi yang lebih rinci untuk menggambarkan proses bisnis dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
Jadi, di dalamnya akan terdapat beberapa informasi mengenai aspek bisnis, seperti tujuan dan visi misi, proses bisnis, kebutuhan bisnis, hingga solusi yang spesifik sesuai kebutuhan bisnis. Hal ini berguna untuk mencapai tujuan bisnis secara efektif.
Memahami Blueprint Bisnis dan Perbedaannya dengan Business Plan
Business plan dan blueprint bisnis sering digunakan secara bergantian, namun sebenarnya mereka memiliki perbedaan dalam hal tujuan, detail, dan cakupan. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:
Apa Itu Business Plan?
1. Tujuan
Dilihat dari tujuannya, business plan merupakan sebuah dokumen formal yang menggambarkan tujuan bisnis, strategi untuk mencapainya, dan rencana keuangan. Biasanya lebih sering digunakan untuk pihak eksternal, misalnya digunakan untuk pitching kepada investor, mendapatkan pinjaman, atau sebagai panduan operasional jangka panjang.
2. Detail dan Struktur
Secara detail dan struktur, business plan cenderung lebih formal dan rinci, mencakup analisis pasar, analisis kompetitif, strategi pemasaran, rencana operasional, dan proyeksi keuangan. Ini biasanya terdiri dari beberapa bagian dengan informasi yang mendalam.
3. Penggunaan
Peruntukannya lebih banyak digunakan untuk berkomunikasi dengan pihak di luar perusahaan untuk menjelaskan strategi perusahaan dalam jangka panjang, dengan tujuan membuka kemungkinan kerjasama seperti pendanaan, kolaborasi, event, dan mitra. Sehingga, mereka mengetahui proyeksi keuntungan yang bisa diperoleh dari kerjasama yang dijalin.
4. Jangka Waktu
Business plan seringkali dibuat untuk kebutuhan jangka panjang yang mencakup jangka waktu 3-5 tahun atau bahkan lebih.
Apa Itu Blueprint Bisnis?
1. Tujuan
Blueprint bisnis adalah rencana bisnis dan operasional yang lebih strategis dengan menggambarkan langkah-langkah konkret yang perlu diambil untuk mencapai tujuan bisnis. Fokusnya adalah pada pelaksanaan dan eksekusi untuk dilakukan oleh tim internal, dibanding penggunaan presentasi formal.
2. Detail dan Struktur
Secara struktur, blueprint bisnis cenderung lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Mungkin tidak seformal business plan karena sifatnya sebagai penggunaan internal dan bisa berupa peta jalan (roadmap) yang mencakup visi, misi, strategi, dan rencana aksi.
3. Penggunaan
Digunakan oleh manajemen internal untuk memandu operasional sehari-hari, pengembangan produk, dan pengambilan keputusan strategis. Ini lebih berfokus pada eksekusi dan implementasi rencana bisnis.
4. Jangka Waktu
Penyusunan blueprint bisnis cenderung lebih dinamis dan dapat disesuaikan dengan perubahan kondisi pasar dan kebutuhan bisnis. Biasanya mencakup jangka waktu yang lebih pendek, seperti satu tahun atau beberapa bulan, namun tetap bisa diperbarui dan dikembangkan seiring waktu.
Baca Juga: Apa Itu Blueprint Bisnis dan Manfaatnya Bagi Percepatan Pertumbuhan Bisnis?
Tahapan Membuat Blueprint Bisnis
Blueprint bisnis adalah rencana detail yang menggambarkan visi, misi, strategi, dan langkah-langkah operasional yang akan diambil oleh sebuah bisnis. Membuat blueprint bisnis yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa bisnis memiliki panduan yang jelas dalam mencapai tujuan. Berikut adalah tahapan yang perlu diperhatikan dalam membuat blueprint bisnis:
1. Tentukan Visi dan Misi
Menentukan visi dan misi adalah dasar dari setiap bisnis. Visi menggambarkan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai oleh bisnis, sedangkan misi menjelaskan bagaimana sebuah bisnis akan mencapai visi tersebut. Visi dan misi yang jelas akan membantu mengarahkan seluruh strategi dan keputusan bisnis menjadi lebih terarah.
2. Lakukan Analisis SWOT
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) membantu bisnis untuk memahami posisi mereka di pasar. Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman eksternal, bisnis dapat mengembangkan strategi yang efektif.
3. Identifikasi Target Pasar
Menentukan siapa yang akan menjadi target pasar sangat penting. Analisis demografi, psikografi, dan perilaku konsumen dapat membantu bisnis dalam mengidentifikasi siapa yang paling mungkin tertarik dengan produk atau layanan yang ditawarkan.
4. Rancang Produk atau Layanan
Setelah mengetahui siapa target pasar, langkah selanjutnya adalah merancang produk atau layanan yang memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Pastikan untuk mempertimbangkan kualitas, harga, dan nilai tambah yang ditawarkan.
5. Mengembangkan Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran harus mencakup bagaimana bisnis akan mempromosikan produk atau layanan mereka kepada target pasar. Ini bisa meliputi strategi digital marketing, iklan, promosi, dan hubungan masyarakat. Pastikan strategi ini relevan dan efektif untuk target pasar yang telah diidentifikasi.
6. Membuat Rencana Operasional
Rencana operasional adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk menjalankan bisnis sehari-hari. Ini mencakup pengelolaan sumber daya manusia, produksi, logistik, dan manajemen persediaan. Rencana ini harus detail dan realistis untuk memastikan operasional bisnis berjalan lancar.
7. Rumuskan Rencana Keuangan
Rencana keuangan adalah bagian penting dari blueprint bisnis. Ini mencakup proyeksi pendapatan, pengeluaran, arus kas, dan keuntungan. Rencana keuangan yang baik membantu bisnis dalam mengelola keuangan mereka dan memastikan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.
8. Tetapkan Indikator Kinerja Utama (KPI)
Indikator Kinerja Utama (KPI) adalah metrik yang digunakan untuk mengukur keberhasilan bisnis dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. KPI harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu. Contohnya bisa berupa penjualan bulanan, kepuasan pelanggan, atau jumlah pengguna aktif.
9. Buat Rencana Pengembangan dan Pertumbuhan
Selain rencana operasional dan keuangan, penting juga untuk memiliki rencana pengembangan dan pertumbuhan. Ini mencakup strategi ekspansi pasar, pengembangan produk baru, atau diversifikasi bisnis. Rencana ini membantu bisnis untuk terus tumbuh dan berkembang di masa depan.
10. Lakukan Tinjauan dan Penyesuaian Berkala
Blueprint bisnis bukanlah dokumen statis. Penting untuk secara berkala meninjau dan menyesuaikan blueprint bisnis berdasarkan perubahan pasar, feedback pelanggan, dan kinerja bisnis. Tinjauan rutin membantu bisnis untuk tetap relevan dan kompetitif.
Tingkatkan Peluang Sukses dan Pertumbuhan Bisnis dengan Blueprint yang Komprehensif
Membuat blueprint bisnis memang memerlukan banyak tahapan dengan detail yang cukup lengkap agar menghasilkan dokumen yang komprehensif. Sehingga, nantinya bisa membantu perusahaan dalam mengambil langkah-langkah strategis dalam bisnis dan mengoptimalkan penggunaan anggaran dan sumber daya.
Untuk dapat membantu kamu dalam menyusun blueprint bisnis untuk kebutuhan jangka panjang, kamu bisa berkonsultasi dengan MBN Consulting!
MBN Consulting hadir sebagai solusi terbaik soal permasalahan bisnis Anda. Mulai dari perencanaan dan pendampingan bisnis hingga strategi ekspansi terbaik.
Tertarik mengetahui layanan lainnya yang kami tawarkan? Klik tombol di bawah untuk berkonsultasi lebih lanjut sekarang, GRATIS!