Menghemat pajak adalah salah satu cara perusahaan agar meningkatkan laba bersih, khususnya pada akhir tahun ketika pelaporan dan pembayaran pajak akan segera jatuh tempo di tahun berikutnya. Sehingga, banyak dari perusahaan yang mencari cara atau strategi tepat agar hemat pajak.
Perusahaan memerlukan strategi yang efektif agar dapat mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku, sembari tetap mengoptimalkan pembayaran pajak secara legal. Jika implementasi strategi optimalisasi pajak dilakukan dengan tepat, arus kas perusahaan pun bisa lebih optimal.
Berikut beberapa strategi yang umumnya disiapkan oleh banyak perusahaan jelang tutup buku di akhir tahun!
Apa Saja Persiapan Pajak Badan Usaha di Akhir Tahun?
Menjelang akhir tahun, badan usaha di Indonesia umumnya mempersiapkan laporan keuangan untuk menghitung kewajiban pajak. Persiapan pajak yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa perusahaan tetap patuh, efisien, dan menghindari denda pajak yang dapat merugikan. Berikut adalah beberapa langkah strategis yang dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan persiapan pajak badan, sebagai strategi hemat pajak .
1. Review Laporan Keuangan
Sebelum menghitung pajak yang akan dibayarkan, penting untuk melakukan review laporan keuangan tahunan secara menyeluruh. Pastikan semua pendapatan, pengeluaran, aset, dan kewajiban sudah dicatat dengan benar. Laporan keuangan yang akurat akan membantu menghitung penghasilan kena pajak serta berbagai komponen yang mempengaruhi pajak.
Langkah penting dalam review laporan keuangan:
- Verifikasi seluruh transaksi yang sudah tercatat
- Pastikan penilaian aset sesuai dengan nilai pasar
- Lakukan rekonsiliasi terhadap laporan bank dan laporan internal
2. Pahami dan Maksimalkan Pengurangan Pajak yang Tersedia
Pemerintah Indonesia menyediakan berbagai insentif dan pengurangan pajak yang bisa dimanfaatkan perusahaan. Strategi ini biasa dimanfaatkan untuk hemat pajak badan. Misalnya, biaya riset dan pengembangan, pelatihan karyawan, serta investasi pada teknologi hijau atau ramah lingkungan mungkin dapat mengurangi beban pajak perusahaan.
Beberapa contoh pengurangan pajak yang bisa dimanfaatkan:
- Pengurangan biaya atas pengeluaran sosial (CSR) yang sesuai dengan ketentuan
- Insentif pajak untuk sektor industri atau proyek tertentu
- Pengurangan untuk penyesuaian PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dan PPh (Pajak Penghasilan)
3. Lakukan Rekonsiliasi dan Penyesuaian Biaya Operasional
Salah satu cara untuk mengoptimalkan penghitungan pajak adalah dengan memastikan biaya operasional yang telah dikeluarkan selama tahun berjalan telah dicatat dan diklaim sebagai pengurang penghasilan. Ini termasuk biaya seperti biaya gaji, biaya kantor, dan biaya lainnya yang secara sah dapat dikurangkan dari pajak.
Langkah untuk melakukan rekonsiliasi dan penyesuaian:
- Mengidentifikasi biaya yang masih belum dicatat
- Memeriksa apakah setiap biaya tersebut sah untuk dikurangkan
- Menyusun dokumentasi pendukung untuk semua pengeluaran yang akan diklaim
4. Review Aset dan Kewajiban Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan adalah perbedaan waktu antara laba menurut laporan keuangan dengan laba menurut perhitungan pajak yang dikenakan. Di akhir tahun, badan usaha perlu melakukan evaluasi atas kewajiban dan aset pajak tangguhan untuk memastikan akurasi dalam laporan keuangan. Contoh aset atau kewajiban pajak tangguhan:
- Penyusutan aset yang berbeda antara standar akuntansi dan peraturan pajak
- Kewajiban pajak yang harus dibayarkan di tahun mendatang
- Kompensasi kerugian yang bisa dimanfaatkan di tahun-tahun mendatang
5. Pertimbangkan Pengaturan Waktu Pengeluaran dan Penerimaan
Pengaturan waktu dalam pencatatan penerimaan atau pengeluaran dapat memengaruhi besaran pajak yang harus dibayar. Misalnya, dengan menunda pengakuan pendapatan atau mempercepat pengeluaran yang dapat dikurangkan, perusahaan dapat mengurangi penghasilan kena pajak. Bagaimana cara untuk melakukan pengaturan waktu?
- Menunda pengakuan pendapatan yang baru diterima hingga tahun depan, jika memungkinkan
- Mempercepat pengeluaran yang dapat dikurangkan sebelum tahun berakhir
- Memperkirakan dampak dari penyesuaian tersebut terhadap arus kas perusahaan
6. Siapkan Dokumen Pendukung dan Periksa Kepatuhan Terhadap Peraturan
Di akhir tahun, perusahaan harus menyiapkan dokumen pendukung yang lengkap untuk semua transaksi yang berpengaruh pada pajak. Ini penting terutama jika ada pemeriksaan pajak. Selain itu, pastikan kepatuhan terhadap peraturan pajak terbaru, karena sering ada perubahan kebijakan dari pemerintah.
Langkah untuk mempersiapkan dokumentasi yang memadai:
- Mengumpulkan bukti transaksi, seperti invoice, kuitansi, dan kontrak
- Mengupdate sistem pembukuan dengan dokumen yang baru masuk
- Mengevaluasi apakah ada peraturan baru yang memengaruhi perhitungan pajak
7. Konsultasikan dengan Konsultan Pajak atau Tim Ahli
Meskipun perusahaan memiliki tim internal, konsultasi dengan konsultan pajak atau tim ahli bisa sangat membantu dalam menyusun strategi hemat pajak perusahaan, terutama untuk memahami peraturan pajak yang rumit dan up-to-date. Konsultasi juga sangat dibutuhkan untuk merumuskan strategi dalam mengoptimalkan beban pajak.
Konsultan pajak juga dapat memberikan panduan terkait kebijakan terbaru atau memberi saran mengenai potensi penghematan pajak yang dapat diperoleh perusahaan.
Baca Juga: Jasa Konsultan Pajak, Jenis Layanan, Serta Tarifnya
8. Lakukan Penghitungan Perkiraan Pajak yang Harus Dibayar (PPh Final)
Menjelang akhir tahun, badan usaha harus memperkirakan total pajak yang harus dibayarkan. Penghitungan ini penting untuk memastikan perusahaan memiliki anggaran yang cukup dan tidak mengalami kekurangan kas saat melakukan pembayaran pajak.
Langkah-langkah menghitung perkiraan PPh Final:
- Hitung total penghasilan kena pajak (penjualan bersih) setelah pengurangan retur penjualan dan potongan harga
- Gunakan tarif pajak yang berlaku untuk menentukan PPh final, yakni 0,5% dari omzet dari penjualan bersih
Bagaimana Strategi Hemat Pajak Perusahaan di Akhir Tahun?
Nah, setelah melakukan persiapan tersebut, mungkin banyak pengusaha bertanya, mengapa tarif pajak yang mereka bayarkan bisa sangat banyak? Pajak badan usaha bisa dikelola dengan memaksimalkan strategi berikut:
1. Memaksimalkan Pengurangan Biaya Usaha
Penggunaan PPh tarif normal memiliki salah satu cara jitu untuk mengurangi pajak, yaitu dengan memaksimalkan biaya operasional yang dapat dikurangkan dari pendapatan. Pengeluaran seperti biaya pemasaran, gaji karyawan, sewa kantor, hingga biaya bahan baku dapat digunakan untuk mengurangi pendapatan kena pajak.
Jadi, pastikan semua biaya yang berhubungan dengan operasional usaha sudah tercatat dan terdokumentasi dengan baik adalah langkah awal yang penting sebagai strategi hemat pajak badan.
Perusahaan perlu menyusun pembukuan yang rapi dan teliti, termasuk menyimpan bukti transaksi dan mengklasifikasikan setiap pengeluaran dengan tepat. Selain itu, melakukan review atas semua biaya yang telah dikeluarkan selama setahun dapat membantu mengidentifikasi biaya-biaya yang mungkin terlewat dan masih dapat diklaim sebagai pengurang pajak.
2. Memanfaatkan Penyusutan Aset
Penyusutan (depresiasi) adalah cara lain yang dapat digunakan perusahaan untuk menghemat pajak. Penyusutan memungkinkan perusahaan mengurangi nilai aset tetap seperti bangunan, kendaraan, atau peralatan produksi dari pendapatan kena pajak.
Di Indonesia, perusahaan bisa memilih metode penyusutan yang sesuai dengan jenis aset, baik itu penyusutan garis lurus (straight-line depreciation) atau saldo menurun (declining balance).
Perusahaan dapat mengatur beban penyusutan setiap tahunnya. Misalnya, jika perusahaan memiliki aset baru yang diakuisisi tahun ini, maka penyusutan untuk tahun pertama akan lebih besar, yang tentunya akan mengurangi pendapatan kena pajak. Hal ini dapat menjadi strategi yang efektif untuk menghemat pajak di akhir tahun.
3. Memanfaatkan Insentif Pajak
Pemerintah menawarkan insentif pajak untuk mendorong sektor bisnis tertentu atau investasi pada proyek dan bidang yang sedang diprioritaskan. Misalnya, pemerintah Indonesia memberikan insentif pajak untuk perusahaan yang bergerak di sektor-sektor prioritas seperti manufaktur, teknologi informasi, serta energi.
Selain itu, ada juga insentif pajak untuk kegiatan riset dan pengembangan (R&D), yang sering kali tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh banyak perusahaan.
Perusahaan dapat mencari tahu apakah mereka memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif pajak ini. Insentif pajak mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar, sekaligus mendorong pertumbuhan bisnis di sektor yang potensial.
4. Pembayaran Pajak Dimuka
Strategi ini mungkin kurang populer, tetapi pembayaran pajak dimuka bisa menjadi langkah strategis untuk menghemat pajak di akhir tahun. Dengan membayar pajak dimuka, perusahaan bisa mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar saat melakukan pelaporan akhir tahun. Pajak yang dibayar dimuka juga dapat diklaim sebagai pengurang pajak, yang berarti akan mengurangi kewajiban pajak perusahaan pada akhir tahun.
Selain itu, pembayaran pajak dimuka dapat membantu perusahaan menghindari denda atau bunga akibat keterlambatan pembayaran pajak. Denda dan bunga yang timbul karena keterlambatan bisa menjadi beban tambahan bagi perusahaan, sehingga pembayaran pajak dimuka dapat membantu perusahaan mengelola beban keuangannya dengan lebih baik.
5. Mempercepat Pengeluaran Bisnis di Akhir Tahun
Jika ada pengeluaran bisnis yang sebenarnya direncanakan untuk awal tahun depan, mempercepat pengeluaran tersebut ke akhir tahun ini bisa menjadi cara efektif untuk mengurangi pajak.
Contohnya adalah pembelian persediaan barang, peralatan kecil, atau biaya iklan. Pengeluaran ini bisa diakui sebagai biaya operasional di akhir tahun berjalan dan mengurangi pendapatan kena pajak.
Namun, perusahaan harus memperhatikan arus kas agar tetap stabil dan tidak terbebani oleh pengeluaran yang terlalu besar dalam waktu singkat. Strategi ini perlu dilakukan secara hati-hati dan dengan perencanaan yang matang.
6. Konsultasi Pajak dengan Ahli
Menghemat pajak dengan cara-cara yang legal membutuhkan pemahaman mendalam mengenai regulasi perpajakan yang berlaku. Setiap perubahan peraturan pajak perlu diperhatikan, dan setiap detail harus dipastikan agar strategi penghematan pajak tidak berisiko melanggar aturan. Oleh karena itu, konsultasi dengan ahli pajak adalah langkah yang sangat bijak.
Melalui bantuan konsultan, perusahaan dapat menemukan peluang penghematan pajak yang sebelumnya tidak terlihat, sekaligus memastikan bahwa setiap langkah penghematan yang diambil sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Lebih Mudah Lakukan Tax Planning dengan MBN Consulting
Menghemat pajak bukan berarti menghindari pajak, hanya saja, wajib pajak harus lebih bijaksana dalam mengelola kewajiban perpajakan agar proses bisnis tetap patuh sekaligus menjaga kesehatan keuangan.
Yuk, tingkatkan efisiensi pajak bisnis dan raih pertumbuhan yang optimal! Dapatkan solusi terbaik melalui tax planning yang tepat bersama MBN Consulting. Klik banner untuk konsultasi langsung!