Saat mulai membangun bisnis, pasti tujuanmu ingin berhasil dan meraih profit, bukan? Tentu tidak ada yang ingin gagal dan merugi. Nah, agar mimpi buruk tersebut tidak terjadi, kamu perlu tahu terlebih dahulu apa penyebab kegagalan bisnis agar dapat diantisipasi sebelum bisnis berjalan dan merugi. Berikut informasinya untukmu!
Namun, faktanya banyak dari UMKM di Indonesia yang sulit bertahan karena faktor-faktor tertentu. Bank Indonesia (BI) mencatat, ada sekitar 90 persen UMKM yang gagal bertahan di masa pandemi. Hal ini memperlihatkan kepada kita, bahwa bisnis memang merupakan industri yang rentan mengalami pasang-surut. Sehingga, sebelum memulai, kamu wajib mengidentifikasi faktor apa saja yang berpotensi menggagalkan perkembangan bisnismu.
Apa Penyebab Kegagalan Bisnis? Ini 20 Faktornya!
Kenali penyebab kegagalan bisnis berikut agar kamu lebih siap dalam mengelola bisnis:
1. Perencanaan yang Kurang Matang
Kegagalan bisnis bisa terjadi karena berbagai faktor. Salah satu penyebab utama kegagalan bisnis adalah kurangnya perencanaan yang matang. Saat memulai bisnis, penting untuk memiliki rencana bisnis yang jelas dan terperinci. Rencana ini harus mencakup analisis pasar, strategi pemasaran, perkiraan keuangan, dan lain-lain. Tanpa perencanaan yang baik, bisnis dapat terjebak dalam situasi yang sulit atau tidak mampu menghadapi persaingan.
2. Tidak Memahami Kebutuhan Pasar dan Pelanggan
Selain itu, kurangnya pemahaman tentang pasar dan pelanggan juga dapat menyebabkan kegagalan bisnis. Penting untuk melakukan riset pasar yang cermat untuk memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan potensial. Tanpa pemahaman yang baik tentang pasar, bisnis dapat menghasilkan produk atau layanan yang tidak sesuai dengan permintaan atau tidak memenuhi harapan pelanggan.
3. Masalah Finansial
Masalah keuangan juga sering menjadi penyebab kegagalan bisnis. Kurangnya modal, manajemen yang buruk, atau pengeluaran yang tidak terkendali dapat menyebabkan bisnis mengalami kesulitan keuangan. Penting untuk memiliki perencanaan keuangan yang baik dan mengelola keuangan bisnis dengan bijaksana.
4. Kekurangan Modal
Modal memang bukan merupakan satu-satunya faktor yang dibutuhkan, namun tetap menjadi salah satu penentu keberhasilan bisnis, terutama agar bisa bertahan. Tanpa sumber daya finansial yang cukup, bisnis akan sulit bertahan saat diterpa krisis dan terhambatnya peluang untuk ekspansi.
Namun, modal yang besar belum tentu bisa menjadi jalan keluar. Sebab, ketidakpiawaian dalam mengelola modal yang besar juga dapat menyebabkan kegagalan bisnis. Untuk itu, pengusaha perlu cermat dalam menangani cash flow, ketelitian, serta pemahaman dalam memisahkan dana usaha dengan dana pribadi.
5. Tidak Mampu Beradaptasi dengan Teknologi
Terakhir, kurangnya adaptasi terhadap perubahan pasar dan teknologi juga dapat menyebabkan kegagalan bisnis. Bisnis yang tidak mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan tren, kebutuhan pelanggan, atau perkembangan teknologi dapat tertinggal dan kehilangan daya saing.
6. Tidak Memiliki Unique Selling Point
Selain itu, kurangnya diferensiasi atau keunggulan kompetitif juga dapat menyebabkan bisnis gagal. Dalam pasar yang kompetitif, penting untuk menawarkan sesuatu yang unik atau memiliki nilai tambah yang membedakan bisnis Anda dari pesaing. Tanpa strategi diferensiasi yang kuat, bisnis dapat terjebak dalam persaingan sengit dan sulit untuk menarik perhatian pelanggan.
7. Kurangnya Inovasi
Inovasi dan kreativitas merupakan salah satu kemampuan yang membuat bisnis dapat bertahan, bahkan meraih kesuksesan. Kreativitas yang tinggi dapat melahirkan inovasi baru yang memenuhi kebutuhan pasar dan membedakan produkmu dengan milik kompetitor.
Bisnis yang tidak mampu berinovasi dan terus mengembangkan produk atau layanan mereka dapat tertinggal oleh pesaing yang lebih kreatif dan adaptif. Selain itu, keterbatasan inovasi dan kreativitas dapat membuatmu membuang banyak waktu dalam melihat solusi untuk setiap permasalahan.
8. Kualitas Produk dan Layanan yang Rendah
Buruknya kualitas produk dan layanan merupakan salah satu hal yang membuat pelanggan enggan kembali karena mereka sudah terlanjur kecewa. Kekecewaan ini dapat mengantarkan mereka untuk memberikan ulasan buruk di media sosial, sehingga menghancurkan reputasi bisnismu.
Untuk itu, kamu perlu menyesuaikan harga yang ditetapkan dengan kualitas produk atau layanan yang ditawarkan agar pelanggan merasa bahwa sejumlah uang yang mereka keluarkan sepadan dengan produk atau hasil kerja yang didapat.
9. Sumber Daya Manusia dan Kolaborasi Tim
Karyawan atau seluruh SDM yang terlibat merupakan pilar penting yang juga menentukan keberhasilan bisnis. Ketidakcocokan antar tim akan mengganggu kolaborasi, bahkan bisa menciptakan konflik.
Jadi, semua rencana bisnis, strategi pemasaran, dan pengelolaan finansial yang oke, tidak akan ada artinya jika kolaborasi tim dan kompetensi SDM-nya tidak mumpuni. Alhasil, mereka tidak akan mampu mengelola seluruh sumber daya yang sudah ada.
10. Etika Kerja
Kompetensi sumber daya manusia juga berkaitan dengan etika kerja yang baik oleh karyawan dan semua orang yang terlibat dalam bisnis. Sebab, dunia bisnis tidak hanya bicara soal profit semata, namun juga menyangkut nilai, norma, prinsip-prinsip penting dalam bisnis.
Prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh dalam dunia bisnis adalah prinsip kejujuran, integritas moral, loyalitas, keadilan, bertanggung jawab, dan saling menguntungkan.
11. Tidak Mampu Mengidentifikasi Peluang
Pebisnis hebat terkadang berangkat dari kejelian mereka dalam melihat peluang usaha yang datang. Banyak dari pengusaha ini yang mampu melihat tren maupun kebutuhan calon target pasar di sekitarnya.
Ketidakmampuan pebisnis dalam mengenali peluang baru atau tren pasar, akan menyebabkan bisnis tertinggal dan kehilangan potensi untuk bertumbuh. Untuk itu, sebagai pebisnis wajib hukumnya untuk terus memantau perubahan pasar dengan mengumpulkan informasi dan mencari peluang inovasi baru, sehingga mampu bersaing dengan industri bisnis yang kompetitif.
12. Tidak Membangun Hubungan yang Baik dengan Pelanggan
Memang beruntung para pengusaha yang memiliki pelanggan loyal, yang terus datang dan mempercayai kualitas produk dan layanan yang diberikan. Namun, loyalitas ini tidak bisa dibangun tanpa adanya hubungan yang baik.
Hubungan baik yang dimaksud dapat berupa etika pelayanan yang memuaskan, responsif terhadap keluhan, dan dapat menciptakan produk atau layanan yang relevan serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
13. Strategi Pemasaran yang Lemah
Bukan rahasia lagi jika strategi marketing yang tepat adalah ujung tombak bertahannya bisnis. Sebab, pemasaran bertujuan untuk membuat publik mengenal bisnis yang kamu jalankan, sehingga berpotensi mendatangkan pelanggan baru yang akan membeli produk.
Nah, jika strategi pemasarannya lemah, maka bisnismu akan kesulitan menjangkau pelanggan, yang berakhir pada tidak adanya produk yang berhasil terjual. Untuk itu, sebelum mulai berbisnis, tentukan strategi pemasaran yang terarah berdasarkan riset pasar dan kompetitor dan tujuan bisnis itu sendiri.
14. Kesalahan dalam Networking
Dalam menjalankan bisnis, kemampuan berjejaring atau yang dikenal juga dengan kemampuan networking merupakan faktor penting untuk menunjang pengembangan bisnis. Berjejaring dengan banyak orang dan rekan bisnis akan membuka akses kepada banyak peluang. Mulai dari akses informasi, hingga akses sumber daya.
Untuk mengatasi kekuranganmu pada hal ini, bergabunglah dengan komunitas yang sesuai dengan industri kamu. Jalan relasi dengan banyak pemasok atau supplier, ikuti acara pelatihan yang mempertemukan banyak pejuang bisnis yang dapat menjadi rekanan denganmu.
Jika networking-mu luas, kemungkinan bisnis untuk dapat bertahan akan semakin besar karena akan ada banyak orang yang bisa kamu hubungi jika membutuhkan bantuan.
15. Masalah dalam Manajemen Supply Chain
Kurangnya kerjasama dan kolaborasi dengan pemasok atau mitra bisnis dapat menyebabkan masalah dalam memenuhi permintaan pelanggan atau menghadapi gangguan dalam manajemen rantai pasokan.
16. Lokasi Usaha
Tidak bisa dimungkiri bahwa lokasi yang kurang strategis juga menjadi salah satu faktor kegagalan usaha yang kerap terjadi. Jika lokasi usaha berada jauh dari kawasan pemukiman, jalan raya, fasilitas umum, maupun pusat pendidikan, memang cukup sulit untuk dapat bertahan karena minimnya akses ke lokasi.
Faktor lokasi yang tidak strategis tentunya akan menghambat perkembangan usaha, sehingga berdampak pada potensi kesuksesanmu. Jadi, pilihlah lokasi usaha yang lebih strategis seperti dekat dengan pusat keramaian atau fasilitas umum.
17. Perubahan Regulasi atau Kebijakan
Perubahan dalam regulasi atau kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi bisnis secara signifikan. Jika bisnis tidak mampu beradaptasi atau mematuhi peraturan baru, mereka dapat menghadapi konsekuensi hukum atau kehilangan kepercayaan pelanggan.
18. Pandemi atau Melemahnya Ekonomi
Pandemi yang terjadi secara global hingga menurunnya daya beli akibat melemahnya perekonomian, memang merupakan faktor yang terjadi di luar kendali para pemilik bisnis. Faktor ini dapat meliputi resesi ekonomi, fluktuasi mata uang, krisis finansial, dan pandemi global.
Kita bisa melihat kejadian ini pada sekitar tahun 1997-1998 saat terjadi krisis moneter di Indonesia, serta resesi ekonomi global pada tahun 2008-2010, hingga pandemi covid-19 yang baru saja terlewati pada tahun 2020-2022 lalu.
Faktor eksternal ini dapat diatasi dengan menyiapkan dana darurat dan mengelola keuangan secara cermat.
19. Kurang Pengalaman dalam Bidang Bisnis yang Digeluti
Bagi pengusaha pemula, memiliki bisnis sendiri dapat membangun pengalaman baru terutama terkait kepemimpinan dan manajerial. Namun, ketidaktahuan mengenai industri yang digeluti juga dapat menyebabkan seorang pengusaha kesulitan karena tidak memiliki pemahaman konsep yang cukup.
Oleh karena itu, kamu bisa memulai bisnis atau usaha di industri yang sudah kamu pahami, atau minimal, sudah memahami konsepnya. Hal ini penting dalam menentukan langkah-langkah strategi yang harus diambil ke depannya. Pahami pula detail bisnis yang kamu bangun secara jelas.
20. Tidak Kompeten dalam Manajemen Usaha
Faktor yang paling sering terjadi yang menjadi penyebab gagalnya usaha adalah minimnya kompetensi pelaku bisnis dalam mengelola usaha mereka. Pengetahuan yang minim terkait sistem manajerial tentu akan menghambat proses bisnis. Sebab, manajemen merupakan pondasi yang menentukan keberhasilan usaha karena dapat mempengaruhi operasional bisnis.
Manajemen yang buruk atau kurangnya kepemimpinan yang kuat dapat menyebabkan masalah dalam mengambil keputusan strategis, mengelola tim, atau menghadapi perubahan yang terjadi di dalam dan di luar bisnis.
Tingkatkan Efisiensi Perusahaan dengan Mengoptimalkan Sistem Operasional Bisnis
Manajemen operasional bisnis yang efektif dapat membantumu mencapai lebih banyak target penjualan dan menciptakan profit bagi perusahaan. Penting bagi bisnis untuk menciptakan sistem operasional bisnis yang solid demi meminimalisir risiko kesalahan dan kegagalan yang berujung pada kerugian.
Sistem operasional bisnis dari MBN Consulting akan memudahkanmu dalam pengelolaan bisnis mulai dari keuangan, perpajakan, rekrutmen dan pengelolaan sumber daya manusia, inventaris, hingga operasional bisnis sehari-hari.
Tertarik untuk mengetahui layanan yang kami tawarkan? Silakan klik tombol di bawah untuk berkonsultasi lebih lanjut.