Saat memutuskan terjun ke dalam dunia bisnis, akan selalu terjadi pasang surut dalam proses mengelola usaha. Salah satunya mengalami kendala terkait kesehatan keuangan dan manajemen arus kas yang menyebabkan keterbatasan permodalan untuk mengembangkan usaha. Lalu, bagaimana cara mengatasi keterbatasan modal usaha tersebut?
Sebetulnya, masalah modal akan selalu bisa menemukan solusi. Terutama jika model bisnis yang kamu jalankan sudah terbilang baik dan cukup stabil. Berikut informasi mengenai cara mengatasi keterbatasn modal yang bisa kamu lakukan!
Jenis-Jenis Sumber Modal Bisnis
Kamu bisa mengelompokkan sumber modal bisnis atau usaha ke dalam beberapa kategori berikut berdasarkan sumber, pemilik, dan wujudnya:
1. Modal Berdasarkan Sumbernya
Berdasarkan sumbernya, terdapat jenis modal internal dan modal eksternal. Modal internal didapatkan dari modal usaha pemegang saham, harta pemilik bisnis, penjualan surat berharga, maupun laba perusahaan. Contohnya adalah inventaris, tabungan pribadi, gedung, tanah, kendaraan, saham, dan mesin atau peralatan produksi.
Sedangkan modal eksternal berasal dari luar perusahaan seperti modal dari investor, kreditur, koperasi, atau pinjaman. Nah, ketika mengalami keterbatasan modal, bisnis atau perusahaan biasanya akan memerlukan bantuan pihak eksternal tersebut untuk menunjang kegiatan bisnis.
2. Berdasarkan Pemiliknya
Modal perseorangan dan modal sosial merupakan jenis modal berdasarkan siapa pemiliknya. Modal perseorangan, seperti namanya adalah modal yang berasal dari individu. Misalnya saham, deposito, atau properti pribadi. Jenis modal ini biasanya akan lebih mudah memberikan profit yang optimal kepada pemiliknya.
Sementara itu, modal sosial merupakan kepemilikan modal dari masyarakat yang memberikan manfaat kepada publik umum dalam menjalankan aktivitas bisnis. Misalnya jalan raya, pasar, jembatan, pelabuhan, dan fasilitas publik lainnya.
3. Berdasarkan Wujudnya
Modal berdasarkan wujud dibagi ke dalam modal konkret (aktif) dan modal abstrak (pasif). Jenis modal aktif artinya dapat dilihat wujudnya seperti uang, gedung, bahan baku, atau mesin.
Sementara modal pasif adalah yang tidak terlihat secara nyata dan nilai atau manfaatnya juga tidak dapat diukur secara langsung. Misalnya ilmu pengetahuan, kekayaan intelektual seperti hak cipta atau hak paten, skill, dan jejaring atau koneksi.
4. Berdasarkan Sifatnya
Modal juga dikategorikan berdasarkan sifatnya, yaitu modal tetap dan modal lancar. Modal tetap merupakan modal yang dikeluarkan untuk biaya produksi yang biasanya dilakukan berulang kali dalam jangka panjang.
Sedangkan modal lancar bersifat habis pakai dalam satu kali proses produksi, seperti bahan baku atau bahan bakar.
Bagaimana Cara Mengatasi Keterbatasan Modal Usaha?
Modal dapat berguna untuk memenuhi berbagai kebutuhan bisnis seperti ekspansi, atau meningkatkan dan memperbaiki arus kas.
1. Rencanakan Arus Kas
Buatlah rencana bisnis yang terperinci dan strategis. Identifikasi sumber pendapatan potensial, perencanaan pengeluaran, dan cari cara untuk mengoptimalkan penggunaan modal yang ada.
Rencanakan skenario kebutuhan untuk dapat mengalokasikan dana dan memperkirakan keuangan dengan jelas. Jika perlu, percayakan perencanaan arus kas dengan konsultan keuangan agar pihak manajerial dapat membuat keputusan yang tepat untuk bisnis.
2. Mengurangi Kewajiban dan Meningkatkan Nilai Aset
Arus kas yang terkontrol dan meningkat merupakan kunci dari mengatasi keterbatasan modal. Setelah membuat perencanaan arus kas, kamu akan mengetahui kebutuhan biaya selanjutnya.
Strategi yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengurangi utang atau kewajiban dan mulailah untuk meningkatkan nilai aset yang menghasilkan arus kas jangka pendek. Misalnya dengan menjual aset berupa tanah, bangunan, atau kendaraan yang tidak lagi diperlukan.
3. Mencari Pendanaan Alternatif Melalui Pihak Eksternal
Seperti informasi sebelumnya, salah satu cara mengatasi keterbatasan modal usaha dengan mencari sumber pendanaan alternatif melalui pihak eksternal. Misalnya dengan mengirimkan proposal bisnis kepada investor potensial, atau mencari pinjaman dari bank.
Kamu juga bisa menjelajahi opsi pendanaan alternatif seperti angel investor, modal ventura, crowdfunding, atau pinjaman bank dan koperasi. Pertimbangkan juga untuk menjalin kemitraan dengan pihak lain yang dapat menyediakan modal tambahan untuk mendukung arus kas.
4. Identifikasi Kembali Anggaran Operasional
Periksa kembali anggaran dan identifikasi area yang dapat dikurangi, misalnya biaya operasional. Cara yang dapat kamu tempuh adalah mencari pemasok atau vendor dengan harga yang lebih terjangkau, kemudian memutus kontrak dengan vendor yang tidak lagi terlalu diperlukan atau terlalu mahal.
Kamu juga bisa melakukan negosiasi dengan vendor untuk mendapatkan harga yang lebih baik. Selain itu bisa juga dengan menegosiasikan syarat pembayaran, misalnya dengan meminta diskon jika kamu membayar di awal. Cara ini dapat membuatmu mengoptimalkan arus kas dan menghindari kekurangan uang tunai.
5. Meningkatkan Pendapatan Lewat Optimalisasi Strategi Marketing
Tingkatkan upaya pemasaran dan penjualan agar pendapatan bisnis juga meningkat. Lakukan riset terkait strategi yang efektif untuk menjangkau target pasar. Meskipun bukan hal mudah dan sebentar, namun strategi pemasaran yang tepat akan bermanfaat bagi bisnismu dalam jangka panjang.
Salah satu strategi marketing yang bisa kamu lirik adalah memainkan strategi harga dengan melakukan up selling atau cross selling. Jika sudah menemukan strategi yang cocok untuk bisnis, pertahankan pendapatan dan pelanggan dengan tetap menjaga kualitas produk atau layanan.
6. Menghindari Mempekerjakan Tenaga Kerja Baru
Saat modal terbatas, kamu tentu tidak ingin hal tersebut mengganggu keberlanjutan bisnis. Salah satu alternatif yang harus kamu lakukan adalah memaksimalkan tenaga atau sumber daya yang sudah ada. Hindari untuk merekrut tenaga kerja baru akan menambah beban keuangan perusahaan.
Langkah ini tentu dapat meminimalkan pengeluaran perusahaan secara signifikan. Sebab, dalam keadaan kekurangan modal, pemilik bisnis memang dituntut untuk melakukan banyak hal secara maksimal meskipun dengan sumber daya yang minimal.
7. Jalin Kemitraan Strategis
Cara mengatasi keterbatasan modal dapat juga dilakukan dengan memertimbangkan menjalin kemitraan atau kerjasama dengan bisnis lain yang saling menguntungkan. Jalin kerjasama dengan skema berbagi sumber daya dan pengalaman yang dapat saling mengurangi beban modal secara bersama-sama.
8. Bekerjasama dengan Konsultan Keuangan
Salah satu langkah penting yang harus kamu lakukan dalam kondisi ini adalah mendiskusikannya dengan konsultan keuangan atau akuntan, baik internal (in-house) maupun eksternal.
Ketahui situasi arus kas dan langkah apa saja yang harus diambil untuk dalam mengoptimalkannya. Sehingga, pengambilan keputusan yang kamu lakukan bisa lebih tepat guna sesuai dengan kondisi nyata perusahaan.
Guna meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan dalam proses pembukuan, mengelola, dan menganalisis keuangan usaha, kamu bisa bekerjasama dengan konsultan bisnis MBN Consulting.
Baca Juga: 9 Sumber Modal Usaha untuk Para Pebisnis
MBN Consulting berpengalaman membantu para pemilik bisnis dalam mengembangkan bisnis dan meningkatkan kualitas kinerja perusahaan mereka dalam setiap proses bisnis. Mulai dari keuangan, legalitas, perpajakan, pemasaran, hingga sistem operasional bisnis.
MBN Consulting telah bekerjasama dengan banyak bisnis dan brand seperti Sour Sally Group, Holycow! Group, dan Infiniti Group (Fukuramen) hingga dipercaya oleh pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk bekerjasama melakukan pendampingan kepada banyak pengusaha pemula potensial Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri.
Tertarik untuk mengetahui layanan yang kami tawarkan? Silakan klik tombol di bawah untuk informasi dan konsultasi lebih lanjut.