Menerapkan strategi positioning dalam bisnis berarti memosisikan produk atau layanan bisnismu di benak konsumen. Caranya dengan menunjukkan keunikan dan nilai tambah yang membedakan bisnismu dari pesaing. Strategi positioning yang efektif akan menarik target pasar yang tepat dan membangun citra yang kuat untuk bisnis. Lalu, bagaimana cara membangun positioning dalam bisnis agar bisa bersaing dengan kompetitor?
Dunia bisnis yang kompetitif menjadikan perusahaan penting untuk memiliki strategi positioning yang efektif. Nah, di artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah penting dalam membangun strategi positioning yang sukses.
Apa Itu Positioning?
Positioning dapat diartikan sebagai upaya menempatkan brand atau produk yang ditawarkan oleh bisnis untuk menciptakan kesan atau persepsi tertentu terhadap produk dan merek tersebut.
Beberapa ahli juga mendefinisikan positioning sebagai berikut:
- Kotler dan Keller (2016)
Dua ahli di bidang pemasaran ini mendefinisikan positioning sebagai aktivitas perusahaan dalam menciptakan citra melalui penawaran-penawaran tertentu agar bisa diingat oleh target pasarnya. Dengan begini, perusahaan akan lebih mudah mencapai tujuan bisnis karena sudah dikenal dengan citra khusus oleh konsumennya.
- Tjiptono (2015)
Menurut Tjiptono, positioning adalah strategi untuk menciptakan perbedaan yang unik di benak pelanggan, sehingga terbentuk citra brand yang berbeda dan akan lebih superior dibanding produk kompetitor.
- Soegoto (2009)
Positioning menurut Soegoto merupakan cara membangun citra di benak konsumen terkait produk, brand, atau lembaga dengan membangun persepsi relatif sebuah produk terhadap produk lain.
- Hasan (2008)
Menurut Hasan, positioning merupakan kegiatan dengan menempatkan sebuah brand di pasaran agar mendapatkan sambutan positif dibandingkan produk sejenis dari kompetitor.
Jadi, dalam kesimpulannya, kita dapat mengetahui bahwa positioning dalam bisnis merupakan langkah yang diambil perusahaan atau brand dalam menunjukkan keunggulan fitur atau layanan dan mengomunikasikannya kepada konsumen.
Positioning yang berhasil akan membuat konsumen lebih mudah mengingat produk dari bisnis kamu dibanding produk dari pesaing. Sehingga, produk atau bisnis kamu pun dapat memenangkan persaingan pasar karena menjadi pilihan utama konsumen.
Baca Juga: Marketing 4.0 dan Penerapannya dalam Dunia Bisnis
Apa Tujuan Positioning dalam Bisnis?
Melakukan positioning di pasaran bukan tanpa tujuan. Menurut Hasan (2008), positioning dilakukan dengan tujuan berikut:
- Menempatkan dan memosisikan produk pada pasar sehingga produk tersebut tampak berbeda dari pesaing yang membuat pelanggan mudah mengingatnya.
- Mencapai tujuan perusahaan atau bisnis seperti memenuhi kebutuhan segmen pasar yang lebih spesifik, membatasi kemungkinan terjadinya perubahan mendadak, dan meraih kepercayaan pelanggan.
- Menciptakan citra tertentu mengenai produk atau merek sehingga mudah diingat oleh konsumen
Jenis-Jenis Positioning
Setiap jenis positioning memiliki fokus yang berbeda dalam strategi pemasaran sebuah produk atau merek yang diposisikan di pasar, berikut penjelasannya:
1. Brand Positioning
Jenis ini berfokus pada menciptakan image positif di mata konsumen. Caranya dengan membangun nilai merek yang kuat dan mengembangkan pesan merek yang konsisten agar konsumen mudah mengingat.
Tingkatkan juga kesadaran merek yang efektif melalui marketing campaign efektif, sehingga konsumen bisa mengenal dan mempercayai produk atau brand. Tujuannya agar brand menjadi pilihan utama konsumen dalam memenuhi kebutuhan mereka.
2. Market Positioning
Market positioning berarti menentukan segmen pasar yang dituju, kemudian ketahui apa kebutuhan dan keinginan konsumen pada segmentasi pasar tersebut. Aktivitas ini memiliki tujuan agar produk atau merek memiliki perbedaan dengan pesaing, namun tetap relevan dengan pasar, sembari menambahkan nilai pada produk yang mereka tawarkan.
3. Product Positioning
Fokus dari product positioning adalah menentukan bagaimana sebuah produk dapat diposisikan di pasar dengan menonjolkan keunikan dan keunggulannya. Tujuannya agar konsumen memahami dan memilih produk tersebut. Caranya dengan berfokus pada penyampaian pesan-pesan atau campaign yang menunjukkan keunggulan produk.
Kenapa Penting Melakukan Positioning dalam Pemasaran?
Positioning yang tepat merupakan strategi pemasaran yang baik dan bermanfaat dalam membentuk identitas brand. Berikut beberapa manfaat lainnya:
1. Membedakan Produk dari Pesaing
Positioning dapat membantu produk atau brand menentukan posisi uniknya yang berbeda dari pesaing. Saat produk memiliki nilai yang unik dan berbeda, namun tetap relevan dengan konsumen, mereka jadi akan lebih mudah dalam mengingat dan memilih produk.
Misalnya, kamu ingin mengarahkan positioning sebagai produk atau brand dengan kualitas premium, desain eksklusif, namun dengan harga yang masih terjangkau. Maka, konsumen akan mengingat brand bisnismu ketika mereka ingin mencari barang mewah dan berkualitas tinggi.
2. Menarik Target Pasar yang Tepat
Jika bisnismu sudah memahami kebutuhan dan preferensi konsumen, kamu dapat mengarahkan pesan atau campaign marketing dengan lebih efektif. Misalnya, jika kamu ingin menargetkan konsumen yang peduli dengan lingkungan, kamu dapat melakukan positioning pada produk yang ramah lingkungan dan menekankan sistem keberlanjutan atau sustainability dalam proses produksi sebagai keunikan atau nilai tambah produk.
3. Meningkatkan Citra Merek
Citra yang positif dan relevan dengan nilai-nilai konsumen akan membangun kepercayaan dan loyalitas mereka, sehingga mereka akan lebih memilih produkmu dibanding yang lain.
Misalnya, jika positioning dilakukan pada brand yang peduli terhadap kesehatan dan kesejahteraan konsumen, maka kamu dapat membangun citra sebagai merek yang dapat diandalkan dan peduli terhadap konsumennya.
4. Mengoptimalkan Pengeluaran Pemasaran
Apakah kamu percaya, ketika kamu bisa menargetkan siapa konsumen yang tepat untuk produk atau brand yang kamu jual, kamu jadi bisa mengurangi biaya pemasaran yang tidak efektif?
Sebab, dengan melakukan positioning pada produk untuk segmen pasar tertentu, dapat menghemat biaya promosi yang tidak relevan dengan target pasar. Dengan demikian, melakukan positioning dalam pemasaran memiliki manfaat yang signifikan, seperti membedakan produk, menarik target pasar yang tepat, meningkatkan citra merek, dan mengoptimalkan pengeluaran pemasaran.
Apa Saja Jenis-Jenis Strategi Positioning?
Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai macam-macam strategi positioning dalam strategi pemasaran bisnis:
1. Product Differentiation
Seperti namanya, strategi ini menarik pelanggan dengan cara membuat produk yang berbeda dan unik dari produk kompetitor. Perbedaan ini bisa saja menyangkut desain, fitur, maupun performa. Strategi ini dapat membuat produk lebih menarik di mata konsumen dan memberikan value lebih yang membedakan dirinya dari produk pesaing.
2. Product Pricing
Harga yang lebih murah memang cenderung dapat menarik lebih banyak konsumen. Inilah yang bisnis kamu lakukan jika ingin menerapkan strategi ini, yaitu menjualnya dengan harga lebih mudah. Meski harga murah dapat menarik konsumen, namun harga yang lebih mahal umumnya dapat menunjukkan kualitas produk yang lebih baik.
3. Branding
Positioning brand atau produk dibangun di atas nama merek yang kuat dan melalui proses atau strategi branding yang tepat pula.
Strategi ini bisa dilakukan dengan melakukan campaign dan menyebarkan pesan-pesan tertentu yang kamu ingin konsumen untuk ingat. Merek yang kuat dapat membedakan produk dari pesaing dan membangun citra positif di mata konsumen.
4. Mind Share
Strategi ini merupakan ukuran popularitas atau kesadaran konsumen terhadap suatu merek. Brand umumnya melakukan strategi yang mampu mencuri perhatian dan menguasai pikiran konsumen dengan iklan-iklan kreatif, atau promosi yang dilakukan berulang kali sesering mungkin. Jadi, ketika strategi ini berhasil, merek atau produk tersebut akan selalu teringat saat konsumen membutuhkannya.
5. Niche Market
Istilah niche market merujuk pada target pasar yang lebih spesifik dan potensial. Perusahaan akan diminta untuk memahami kebutuhan dan keinginan segmen pasar yang spesifik tersebut, kemudian mengembangkan produk yang sesuai sehingga bisa diterima konsumen dan memperoleh posisi di pasaran.
Langkah Melakukan Strategi Positioning
Untuk dapat menerapkan strategi positioning dalam bisnis, berikut beberapa langkah penting yang bisa kamu lakukan:
1. Mengidentifikasi Target Pasar
Langkah pertama dalam memosisikan produk atau layanan adalah dengan mengidentifikasi target pasar yang tepat dengan melakukan riset pasar. Kamu perlu memahami siapa konsumen potensial untuk tipe bisnismu, apa kebutuhan dan keinginan mereka, serta bagaimana produk atau layanan yang kamu tawarkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Setelah mengetahui dengan jelas target pasar yang dituju, kamu dapat merancang strategi positioning yang sesuai.
2. Menentukan Keunikan Produk atau Layanan
Setelah mengetahui target pasar, langkah selanjutnya adalah menentukan keunikan produk atau layanan. Apa yang membuat produk atau layanan bisnismu berbeda dari yang lain? Apakah ada fitur khusus, kualitas yang lebih baik, fitur yang lebih superior, atau mungkin adanya manfaat tambahan yang bisa didapatkan konsumen jika memilih produkmu. Keunikan ini dapat membangun citra yang kuat dan memikat konsumen potensial.
3. Menganalisis Kompetitor
Untuk memosisikan produk atau layanan dengan baik, penting sekali melakukan analisis kompetitor atau pesaing. Identifikasi apa saja strategi positioning yang mereka gunakan dalam memasarkan produk atau layanan.
Memahami aktivitas kompetitor dapat membuatmu menemukan celah atau kesempatan baik dengan melakukan strategi yang belum mereka terapkan. Jadi, meski melakukan riset terhadap kompetitor, kamu tetap akan bisa melakukan bisnis secara berbeda.
4. Menyusun Campaign yang Tepat
Pesan yang diserukan ke dalam campaign pemasaran di perusahaanmu harus jelas, menarik, dan mampu mengkomunikasikan nilai tambah yang ditawarkan oleh produk atau layanan. Pastikan pesan tersebut menggambarkan keunggulan produk dengan singkat dan mudah dipahami oleh konsumen.
5. Memilih Saluran Komunikasi yang Efektif
Selain menyusun pesan kampanye pemasaran yang tepat, kamu juga perlu memilih saluran komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan tersebut kepada target pasar. Pilih media yang sesuai dengan karakteristik target pasarmu. Apakah melalui iklan media sosial, iklan televisi, konten-konten organik, atau justru semuanya?
6. Membangun Citra Merek yang Konsisten
Strategi positioning juga melibatkan membangun citra merek yang konsisten. Pastikan bahwa semua elemen branding seperti logo, warna, dan gaya komunikasi, mencerminkan nilai dan keunikan produk atau layanan. Citra merek yang konsisten akan memperkuat posisi bisnis atau produkmu di benak konsumen. Sebab, salah satu tujuan melakukan strategi positioning memang untuk memberikan citra merek yang positif bagi konsumen.
7. Melakukan Pengukuran dan Evaluasi
Terakhir, penting untuk melakukan pengukuran dan evaluasi terhadap strategi positioning yang kamu terapkan. Kamu bisa melakukannya dengan memonitor respon konsumen, analisis data penjualan, dan lakukan survei kepuasan pelanggan untuk mengetahui sejauh mana strategi positioning ini berhasil. Jika perlu, lakukan perubahan dan penyesuaian untuk meningkatkan efektivitas strategi positioning yang sudah dilakukan.
Strategi positioning dalam bisnis merupakan langkah penting untuk memposisikan produk atau layanan di benak konsumen. Melalui penerapan langkah-langkah di atas, kamu bisa dengan tepat menentukan strategi positioning yang efektif bagi bisnismu. Tertarik untuk menerapkan strategi pemasaran positioning dalam bisnis? Lakukan mulai dari sekarang!
Temukan beragam informasi menarik lainnya seputar bisnis dan keuangan hanya di MBN Consulting! Klik di sini.