Tidak hanya untuk karyawan, gaji juga diberikan kepada pengusaha atau pemilik bisnis atas kontribusi dan sumbangsihnya kepada perusahaan atau keberlangsungan bisnis. Tapi, mungkin akan timbul pertanyaan, bukankah sebagai pemilik, kamu berhak memiliki seluruh profit atau keuntungan?
Benar, namun agar bisnis terus berjalan, tetap dibutuhkan sumber modal lain dan aliran arus kas yang jelas. Untuk itu, Ligwina (2017) memberikan penjelasan mengenai sistem penggajian bagi pemilik bisnis.
Bagaimana Sistem Penggajian untuk Pemilik Bisnis?
Meski kamu merupakan pemilik bisnis, kamu juga berhak atas gaji karena ikut berkontribusi dalam proses berjalannya bisnis. Berikut sistem penggajian untuk pemilik bisnis
1. Gaji Tetap
Sistem gaji tetap bagi pemilik bisnis, sama dengan sistem penggajian karyawan pada umumnya yang mendapatkan gaji tetap karena kontribusi mereka terhadap perusahaan.
Jika bisnismu masih baru berdiri, atau belum memiliki finansial yang stabil, pilihan ini mungkin akan sedikit berisiko. Sebab, ketika penghasilan bisnis berfluktuasi, kamu tidak mampu menggaji diri sendiri.
Pilihan ini akan lebih cocok digunakan oleh bisnis yang sudah berkembang dan stabil, karena lebih mudah dalam mengelola arus kas karena tercatat sebagai pengeluaran tetap dan lebih mudah dalam melacak transaksi.
2. Sistem Komisi
Menggunakan sistem komisi atau mengambil dari profit akan sangat cocok bagi bisnis yang masih memiliki omzet kecil. Namun, ketika omzet rendah, otomatis gaji pemilik bisnis pun rendah, begitu juga sebaliknya.
Pemilik bisnis akan menentukan berapa persen dari profit yang akan diambil sebagai gaji. Meski begitu, bagi bisnis yang baru merintis dan memiliki keterbatasan dalam cash flow, sehingga sistem penggajian ini bisa dipakai untuk memindahkan beban usaha ke ongkos variabel.
Sistem ini juga biasa digunakan terutama untuk bisnis berbasis sales agency dan project management, di mana penggajian akan didapatkan dari hasil komisi penjualan atau jumlah pelanggan yang didapatkan.
3. Sistem Kombinasi
Terakhir, sebagai pemilik bisnis, besaran gaji yang diterima bisa menggunakan kombinasi dari kedua cara di atas, yaitu dengan gaji tetap dan juga komisi semacam bonus intensif atau variable scheme.
Cara ini kerap dipilih para business owner untuk menghargai hasil kerja keras mereka yang telah mampu mengantarkan bisnis ke arah stabilitas bisnis. Sebagai pemilik bisnis, kamu tentunya juga ingin agar lebih termotivasi dalam bekerja dan memberikan yang terbaik, sehingga skema ini dapat membantumu mencapai motivasi tersebut.
Langkah ini juga digunakan untuk meminimalkan biaya variabel. Saat omzet turun, perusahaan bisa fokus untuk hanya memberikan gaji pokok tanpa insentif. Atau opsi lainnya juga bisa dengan mengurangi intensif tersebut.
Tips Menghitung dan Menentukan Gaji Bagi Pemilik Bisnis
Berdasarkan sistem penggajian di atas, sekarang giliran kita untuk menghitung gaji business owner dengan tepat. Berikut tipsnya:
1. Tidak Lebih dari 15 Persen Laba
Sistem penggajian memang menunjukkan bagaimana cara kita menentukan cara memperoleh pendapatan. Tetapi, bagaimana dengan perolehan nilai atau angka yang layak kita dapatkan sebagai business owner atau pengusaha?
Nah, jika kamu memiliki sistem penggajian berupa sistem komisi atau mengambil dari profit, maka angka yang ideal adalah tidak lebih dari 15 persen laba. Sebab, bisnis kamu perlu terus berjalan dan beroperasi, sehingga membutuhkan modal tambahan untuk memperlancar dan mengembangkan usahamu.
2. Sesuaikan Gaji dengan Nilai Bisnis
Meski kamu memegang kendali penuh atas segala sistem yang berjalan dalam bisnismu, namun kamu harus tetap mempertimbangkan nilai bisnis dengan kelayakanmu. Kamu juga bisa membandingkan nilai pasaran bisnismu dengan usaha lain yang serupa dan bertanya kepada pebisnis lain mengenai besaran gaji yang didapatkan untuk mendapatkan penggajian yang layak.
3. Memperhatikan Margin Keuntungan
Perhatikan juga margin keuntungan yang kamu dapatkan dari setiap jasa atau layanan yang dijual. Semakin besar margin, semakin besar pula potensi business owner untuk mendapatkan gaji atau komisi yang lebih besar.
Bagaimana sistem penggajian pemilik bisnis di atas dapat kamu terapkan untuk menghargai kerja kerasmu sebagai pemilik bisnis. Suatu saat, kamu juga dapat memberikan kesempatan bagi profesional lain saat cash flow perusahaan sudah siap. Sebab, kamu tidak akan selamanya bisa bekerja sendiri, terutama ketika bisnis sudah berkembang.
Tertarik dengan informasi mengenai bisnis lainnya? Kunjungi MBN Consulting di sini!
Baca Juga: Berapa Biaya Membangun Toko Kecil? Ini Rinciannya!