Mengejar peluang bisnis di negara dengan mayoritas Muslim seperti Indonesia, membuat para pengusaha memiliki kesempatan menciptakan konsep bisnis yang sesuai kebutuhan masyarakat. Salah satu yang paling sering diupayakan adalah bisnis berkonsep halal.
Tidak hanya sebagai tren, konsep halal menjadi pilihan memenuhi gaya hidup banyak individu dalam memprioritaskan nilai-nilai spiritual dan keberlanjutan. Seperti apa potensi membangun bisnis halal di Indonesia ini? Yuk, simak ulasannya berikut!
Seperti Apa Potensi Bisnis Berkonsep Halal di Indonesia?
Model bisnis ini sejalan dengan ungkapan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati. Menurut Menkeu, potensi ekonomi halal di Indonesia sangat besar. Berdasarkan laporan pasar halal 2022, ekonomi halal dapat meningkatkan PDB (produk domestik bruto) Indonesia sebesar 5,1 miliar USD per tahun melalui ekspor serta peluang investasi.
Indonesia juga telah berhasil meningkatkan daya saing global dengan menjadi pemain aktif sebagai produsen produk halal. Khususnya untuk kategori makanan dan minuman, fesyen, dan bidang keuangan Islam.
Prestasi ini tentu didukung oleh potensi besar ekonomi halal di berbagai industri berkat tingginya populasi Muslim. Misalnya produksi makanan dan minuman halal, kosmetik halal, farmasi halal, pariwisata halal, hingga keuangan syariah.
Potensi ini menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Di tahun depan, 2025, pengeluaran umat Islam untuk sektor halal akan tumbuh mencapai 3 triliun USD secara global. Sebab, standar halal tidak hanya berfokus pada batasan agama, namun juga mencakup standar kesehatan, kebersihan, dan keselamatan yang tinggi.
Tips Memulai Bisnis Berkonsep Halal
Berikut ini adalah artikel dan tips memulai bisnis berkonsep halal:
1. Pahami Konsep Halal
Pertama-tama, penting untuk memahami konsep halal secara menyeluruh. Pelajari tentang makanan, minuman, bahan-bahan, dan praktik-praktik yang diperbolehkan dalam Islam. Tujuannya agar kamu dapat memastikan bahwa bisnismu sudah sesuai dengan prinsip-prinsip halal.
Industri yang kerap kali bersinggungan dengan konsep halal adalah industri F&B (food and beverage), kosmetik dan obat-obatan, dan beberapa tahun belakangan juga muncul konsep pariwisata halal.
Dalam bisnis makanan, perhatikan praktik pemotongan hewan, bahan-bahan yang tidak diperbolehkan, dan juga peralatan makan yang tidak terkontaminasi bahan baku selain yang halal.
2. Menyiapkan Konsep dengan Penelitian Pasar
Lakukan riset pasar untuk memahami kebutuhan dan preferensi konsumen yang memilih produk halal. Identifikasi segmen pasar yang potensial dan cari tahu apa yang mereka cari dalam produk atau layanan halal.
Setidaknya, kamu dapat menjawab beberapa kebutuhan fundamental dalam konsep bisnis halal, seperti apa produknya, bagaimana kebiasaan dan perilaku dari target pasar, apa yang mereka butuhkan, seperti apa proses bisnisnya, dan cara branding serta promosi. Hasil elaborasi dari pertanyaan ini akan membantu kamu menyusun strategi perkembangan bisnis.
Selain konsep, kamu juga perlu menyiapkan modal usaha. Identifikasi dari mana saja modal usaha berpotensi untuk kamu peroleh. Selain dalam bentuk nominal, perhatikan juga modal dalam bentuk peralatan, sumber daya manusia atau tim kerja, dan jejaring yang akan mendukung usahamu,
3. Ikut Serta dalam Program Sertifikasi Halal
Jika kamu berencana menjual produk makanan atau minuman, pertimbangkan untuk mendapatkan sertifikasi halal. Sertifikasi ini akan memberikan kepercayaan kepada konsumen bahwa produk kamu memenuhi standar halal yang ditetapkan oleh otoritas yang kompeten, dalam hal ini Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Pemerintah Indonesia memiliki target tahun di 2024, yaitu adanya sepuluh juta produk bersertifikat halal. Pemerintah memberikan program gratis untuk sosialisasi terkait penerapan sertifikasi halal yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
4. Mengedepankan Transparansi
Bangun reputasi yang baik dengan mengedepankan transparansi dan kejujuran dalam bisnis kamu. Berikan informasi yang jelas tentang bahan-bahan yang digunakan, proses produksi, dan sumber-sumber produk kamu. Hal ini akan membantu membangun kepercayaan konsumen dan memperkuat citra bisnis kamu.
5. Memperhatikan Kualitas Produk dan Layanan
Pastikan produk atau layanan yang kamu tawarkan memiliki kualitas yang baik. Jaga konsistensi dalam rasa, tekstur, dan tampilan. Pastikan kualitas sumber bahan baku terpercaya dan memenuhi standar halal dengan mengambil dari pemasok yang juga sudah memiliki sertifikasi halal.
Pastikan juga proses produksi menggunakan alat-alat yang bersih dan tidak digunakan berbarengan untuk memproduksi produk non-halal. Untuk memastikan semua hal berjalan baik, kamu perlu memiliki karyawan terlatih yang mampu melaksanakan semua proses produksi produk dan layanan secara halal.
Dalam dunia bisnis, memenuhi kebutuhan pelanggan merupakan salah satu kunci keberhasilan. Sehingga, membangun bisnis berkonsep halal dapat menjadi salah satu peluang meraih kepercayaan pelanggan Muslim di Indonesia sebagai negara dengan pemeluk agama Islam terbanyak di dunia.
Baca Juga: Begini Cara Mendapatkan Sertifikat Halal MUI
Miliki Sistem Pengelolaan Keuangan yang Baik untuk Bisnismu
Kamu juga perlu mengetahui mengenai sistem keuangan bisnis yang menjadi ujung tombak perusahaan. Apapun jenis bisnis yang kamu geluti, pastikan sejak awal memulai, kamu sudah memiliki kesadaran finansial bisnis yang baik.
Sistem pengelolaan keuangan bisnis yang baik akan sangat berpengaruh pada kualitas penyusunan laporan keuangan yang bermanfaat bagi banyak kepentingan, terutama terkait pendanaan dan penilaian kinerja bisnis, apakah kamu selama ini sudah berhasil mencetak profit atau belum.
Jika kamu merasa kesulitan dalam pengelolaan keuangan bisnis, manfaatkan layanan free trial service laporan keuangan untuk bisnismu! Tertarik untuk mencoba layanan free trial service laporan keuangan? Konsultasikan kebutuhanmu sekarang!