Bisnis retail merupakan peluang yang cukup menarik. Potensinya dinilai cukup besar karena menjual barang kebutuhan harian yang pergerakan masuk-keluarnya bisa dibilang cepat. Cara memulai bisnis retail pun sebetulnya tidak terlalu rumit jika dalam skala kecil.
Terbukti, bisnis retail adalah salah satu jenis bisnis yang sangat umum dan mudah sekali kita temui di sekitar. Dari warung kecil di pinggir jalan, hingga pusat perbelanjaan megah, bisnis retail sudah menjadi bagian erat dalam sistem perekonomian suatu wilayah atau negara.
Lantas, bagaimana sebetulnya potensi bisnis retail serta tantangan dan peluang yang akan dihadapi? Mari simak informasinya!
Apa Itu Bisnis Retail?
Bisnis retail merujuk pada kegiatan menjual produk atau layanan secara langsung kepada konsumen akhir untuk pemakaian pribadi atau non-bisnis (tidak untuk dijual kembali).
Istilah “retail” sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti eceran. Produk atau layanan dijual dalam jumlah kecil atau satuan kepada konsumen. Berbeda dengan penjualan grosir yang biasanya ditujukan untuk pengecer, reseller, atau jenis bisnis lainnya.
Bisnis retail juga bisa dimulai dari skala kecil, menengah, hingga skala besar. Mulai dari toko-toko kecil yang dikelola perorangan yang berlokasi di tengah-tengah pemukiman warga atau pinggir jalan, hingga toko franchise atau toko branch yang tersebar luas dengan cakupan nasional atau bahkan internasional.
Toko-toko retail menjual berbagai macam produk dengan jangkauan variasi yang sangat luas. Mulai dari barang konsumsi sehari-hari seperti makanan, minuman, kosmetik, hingga peralatan rumah tangga. Bahkan, barang elektronik, pakaian jadi, dan aksesori pun juga menjadi objek jualan toko retail.
Tidak heran, bisnis ini terbilang menggiurkan karena barang-barang yang dijual merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Apalagi jika lokasi yang dipilih cukup strategis dan mudah dijangkau. Bisnis ini bisa menjadi kesempatan menjanjikan!
Peran Bisnis Retail dalam Ekonomi
Peran bisnis retail dalam ekonomi sangatlah penting. Berikut beberapa peran utamanya:
1. Menghubungkan Produsen dengan Konsumen
Bisnis retail berperan sebagai penghubung antara produsen atau pemasok dengan konsumen akhir. Mereka menyediakan saluran distribusi yang memungkinkan produk sampai ke tangan konsumen dengan lebih mudah.
2. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Bisnis retail menciptakan peluang kerja dan memperluas pasar untuk produk dan layanan. Hal ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan konsumsi dan aktivitas perdagangan.
3. Memudahkan Konsumen
Toko-toko retail menawarkan berbagai pilihan produk dan layanan yang memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Mereka juga memberikan kenyamanan dengan lokasi yang mudah dijangkau dan jam buka yang fleksibel.
4. Kontribusi Pajak dan Pendapatan
Bisnis retail juga berperan dalam menghasilkan pendapatan bagi pemerintah melalui pajak penjualan dan pajak lainnya. Pendapatan ini kemudian dapat digunakan untuk membiayai berbagai program dan layanan publik.
Baca Juga: Tips Mengelola Bisnis Franchise, Tantangan dan Strategi
Tantangan dan Peluang dalam Bisnis Retail
Bisnis retail menghadapi berbagai tantangan dan peluang dalam dinamika ekonomi modern. Perubahan teknologi, perilaku konsumen, dan persaingan yang semakin ketat memaksa bisnis retail untuk terus beradaptasi dan berevolusi. Sehingga, bisnis retail perlu memperkuat posisi mereka di pasar.
Tantangan Bisnis Retail
1. Persaingan yang Tinggi
Coba perhatikan lingkungan sekitarmu, tentu ada banyak jenis bisnis retail yang berdiri menawarkan berbagai produk. Inilah salah satu tantangan yang perlu kamu pahami jika ingin terjun dalam dunia bisnis retail.
Kamu harus mampu menghadirkan inovasi dan keunggulan yang membedakan toko retailmu dengan toko lain yang sejenis. Meskipun begitu, ini dapat menjadi keunggulan atau keuntungan bagi para pemilik bisnis yang inovatif dan mampu mempertahankan kualitas.
Belum lagi adanya perubahan teknologi yang telah mengubah cara konsumen menjangkau pasar dengan hadirnya bisnis online. Bisnis online menawarkan kenyamanan berbelanja dari rumah dengan harga yang lebih kompetitif.
Tentu kompetisi ini menempatkan tekanan besar pada bisnis retail konvensional untuk meningkatkan pengalaman berbelanja dalam mengoptimalkan operasional mereka.
2. Perubahan Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen terus berubah, terutama dengan munculnya generasi milenial dan Z. Sebagian besarnya cenderung mengutamakan konsep keberlanjutan dan kenyamanan dalam berbelanja.
Misalnya seperti penjualan barang dengan mengusung semangat ramah lingkungan dengan meminimalisir kantong plastik. Atau konsep drive-thru yang sudah mulai diadopsi untuk beberapa bisnis retail di Indonesia. Konsep bisnis retail yang menjual barang-barang unik seperti aksesoris dan furnitur rumah tangga yang ditampilkan dengan display unik juga tampaknya diminati.
Tugas kamu yang ingin memulai bisnis retail yaitu, mengenal konsumen dan menyesuaikan diri dengan preferensi pasar. Fungsinya agar kamu dapat memilih niche bisnis yang tepat supaya dapat sukses membesarkan bisnis retailmu sendiri.
3. Biaya Operasional yang Meningkat
Biaya operasional seperti sewa toko, upah karyawan, dan biaya logistik terus meningkat. Pada saat awal mendirikan bisnis, beban-beban operasional bisa sangat membengkak, terutama jika terjadi kesalahan perhitungan. Hal ini dapat mengurangi margin keuntungan bisnis retail, terutama bagi pemain kecil dan menengah yang memiliki skala operasi yang lebih terbatas.
4. Pembaruan Teknologi
Berinvestasi dalam teknologi yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan meningkatkan pengalaman pelanggan bisa menjadi tantangan bagi bisnis retail, terutama yang memiliki sumber daya terbatas.
Peluang dalam Bisnis Retail
1. Pengalaman Pelanggan
Salah satu peluang terbesar dalam bisnis retail adalah meningkatkan pengalaman pelanggan. Dengan menciptakan lingkungan belanja yang menarik, menyediakan layanan yang dipersonalisasi, dan memanfaatkan teknologi, dan mendorong pengalaman belanja yang interaktif, bisnis retail dapat menarik dan mempertahankan pelanggan dengan lebih baik.
2. Omnichannel Retailing
Mengintegrasikan berbagai saluran penjualan seperti toko fisik dan online dalam strategi penjualan omnichannel dapat membuka peluang baru bagi bisnis retail untuk menjangkau pelanggan di mana pun mereka berada. Dengan menyediakan pengalaman yang seragam di seluruh platform, bisnis dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan memperluas pangsa pasar mereka.
3. Analisis Data dan Personalisasi Kebutuhan Pelanggan
Memanfaatkan data pelanggan untuk memahami preferensi dan perilaku belanja mereka dapat membantu bisnis retail dalam menawarkan produk dan layanan yang lebih relevan dan disesuaikan dengan kebutuhan individu atau pelanggan yang bersangkutan. Harapannya, tingkat konversi penjualan dan kepuasan pelanggan akan jauh lebih tinggi.
4. Memilih Mitra yang Tepat
Menggandeng merek-merek terkenal atau mitra strategis dapat membantu bisnis retail untuk menawarkan produk eksklusif atau mengadakan acara promosi yang menarik bagi pelanggan. Kolaborasi semacam ini juga dapat meningkatkan citra merek, branding, dan bisa digunakan untuk menarik perhatian konsumen baru.
Bagaimana Cara Memulai Bisnis Retail?
1. Melakukan Riset Pasar dan Identifikasi Niche
Langkah pertama dalam memulai bisnis retail adalah melakukan riset pasar secara menyeluruh. Kamu perlu memahami tren konsumen, persaingan, dan potensi pasar untuk produk atau layanan yang ingin dijual.
Hasil riset pasar yang kamu lakukan berguna untuk mengidentifikasi niche atau segmen pasar yang belum terpenuhi atau memiliki permintaan yang tinggi agar bisnis kamu bisa berkompetisi di ranah bisnis retail.
2. Tentukan Konsep dan Penawaran Produk
Setelah memahami pasar, tentukan konsep bisnis dan penawaran produk yang ingin kamu jual. Apakah kamu akan menjual kategori fashion, peralatan elektronik, produk kecantikan, aksesoris, atau barang peralatan rumah tangga?
Tentukan juga nilai tambah atau keunikan yang akan membedakan bisnis kamu dari pesaing. Ini bisa berupa kualitas produk, konsep toko, harga yang bersaing, atau pengalaman belanja yang unik.
3. Membuat Rencana Bisnis
Rencana bisnis akan menjadi panduanmu dalam memulai dan mengelola bisnis retail. Harus terdapat gambaran menyeluruh tentang visi dan misi bisnis, analisis pasar, strategi pemasaran, proyeksi keuangan, serta rencana operasional. Memiliki rencana bisnis akan membantu kamu untuk tetap fokus dan mengukur kemajuan bisnis dari waktu ke waktu.
4. Tentukan Lokasi dan Tata Letak Toko
Pemilihan lokasi toko sangat penting dalam bisnis retail. Pilih lokasi yang strategis dengan lalu lintas pelanggan yang tinggi dan sesuai dengan target pasar kamu. Kamu bisa membuka toko fisik, maupun berjualan secara online dengan menyiapkan tempat khusus sebagai gudang penyimpanan barang-barang jualan.
Selain itu, pertimbangkan juga tata letak interior toko jika kamu membuka toko fisik. Berikan konsep toko yang menarik untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang menyenangkan dan efisien bagi pelanggan.
5. Dapatkan Perizinan dan Izin Usaha
Sebelum membuka toko, pastikan kamu mengurus semua perizinan dan izin usaha yang diperlukan sesuai dengan hukum dan regulasi yang berlaku di wilayah. Mulai dari termasuk izin mendirikan bangunan, izin operasional, serta izin kesehatan dan keamanan jika kamu menjual produk tertentu seperti makanan atau obat-obatan.
6. Mengatur Stok dan Supplier
Carilah pemasok atau supplier yang dapat dipercaya untuk memenuhi kebutuhan persediaan. Pastikan juga, saat kamu sudah menyetok kamu memiliki sistem manajemen persediaan yang efisien untuk mengelola stok barang, memesan ulang secara tepat waktu, dan menghindari kekurangan atau kelebihan persediaan yang tidak perlu.
Kamu juga bisa menggunakan aplikasi POS (point of sale) tambahan untuk mengelola stok agar lebih mudah.
7. Bangun Online Presence
Di era digital saat ini, memiliki online presence di media sosial menjadi sangat penting untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan visibilitas bisnis. Kamu juga bisa membuat situs web jika diperlukan untuk memudahkan pelanggan membeli barang secara online. Selain website, media sosial merupakan salah satu platform yang memiliki power cukup kuat untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
8. Pelajari dan Evaluasi Kinerja Bisnis
Setelah bisnis berjalan, penting untuk terus mempelajari dan mengevaluasi kinerja bisnis kamu. Pantau penjualan, keuntungan, dan pengeluaran secara teratur, dan identifikasi area di mana kamu dapat melakukan perbaikan atau inovasi untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas.
Sistem Operasional Bisnis Bantu Tingkatkan Efisiensi Perusahaan
Untuk dapat mengelola bisnis dengan lebih efektif, namun belum memiliki sumber daya yang memadai, maka kamu dapat memperhitungkan untuk menggunakan jasa sistem operasional bisnis agar dapat mengawasi pengelolaan operasional bisnis dan meminimalisir risiko terjadinya kesalahan.
Sistem operasional bisnis dari MBN Consulting akan memudahkanmu dalam pengelolaan bisnis mulai dari keuangan, perpajakan, rekrutmen dan pengelolaan sumber daya manusia, inventaris, hingga operasional bisnis sehari-hari.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai jasa operasional bisnis dari MBN Consulting, silakan klik tombol di bawah untuk berkonsultasi lebih lanjut.
Baca Juga: Mengulik Potensi Bisnis Rental Mobil, Peluang Menjanjikan!