7 Cara Menyiapkan Dana Pensiun bagi Pebisnis

menyiapkan dana pensiun bagi pebisnis

Tentunya tidak semua orang ingin bekerja seumur hidup, meskipun hal tersebut bisa dilakukan. Akan ada masanya di mana seseorang akan pensiun dari pekerjaannya, termasuk pebisnis atau wirausahawan. Nah, jika kamu adalah tipe wirausahawan yang berencana untuk pensiun di hari tua, kamu wajib tahu cara menyiapkan dana pensiun bagi pebisnis berikut!

Berbeda dengan karyawan, sebagai pebisnis atau wirausaha kamu memiliki masa pensiun yang lebih fleksibel. Pebisnis tidak memiliki kontrak kerja atau batasan umur yang dianggap produktif. Jadi, kamu bisa saja memilih untuk pensiun muda, atau justru pensiun di usia senja.

Hal tersebut pun berimbas pada pengelolaan dana pensiun yang harus dilakukan secara mandiri. Agar nominal dana pensiun yang terkumpul nanti sesuai harapan, maka kamu harus cermat dalam menyiapkannya. Nah, berikut MBN rangkum informasi tersebut untuk kamu!

Cara Menyiapkan Dana Pensiun untuk Pebisnis

Persiapan dana pensiun tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Oleh karena itu, agar kamu semakin tenang saat nanti menyambut masa purnatugas, berikut beberapa strategi yang bisa kamu aplikasikan:

1. Menentukan Masa Pensiun

Sebagai pebisnis, kamu bisa menentukan sendiri masa pensiunmu. Setelah itu, kamu akan berfokus untuk membuat uang bekerja dari bisnis yang kini sedang dikembangkan. 

Nah, menentukan kapan akan pensiun bisa dilakukan dari sedini mungkin. Sebab, aset yang nanti akan terkumpul pun juga akan semakin banyak karena memiliki waktu yang cukup lama untuk mengumpulkannya.

Jadi, kamu akan mengetahui, berapa banyak uang atau aset yang harus kamu cicil atau sisihkan agar terkumpul sejumlah nominal yang dibutuhkan ketika pensiun. 

2. Membuat Rencana Keuangan

Setelah mengetahui kapan sebaiknya kamu pensiun, selanjutnya kamu bisa mulai untuk menyiapkan dananya. Hitung berapa banyak dana yang harus disisihkan setiap bulan untuk mencapai target dana pensiun di akhir masa kerja nanti.

Tidak perlu bingung saat menentukan alokasi dana ini. Kamu tentunya bisa memprioritaskan dana untuk kebutuhan pokok terlebih dahulu seperti makanan, transportasi, pendidikan, kesehatan, atau cicilan utang.

Selanjutnya, kamu bisa mengalokasikan keuangan untuk dana darurat dan dana pensiun. melalui rencana anggaran ini, kamu bisa mengetahui apakah sebaiknya perlu mempertimbangkan instrumen lain seperti investasi atau tidak.

3. Mempertimbangkan Investasi yang Tepat dan Aman

Nah, selain menyimpan atau menabung dana untuk pensiun, kamu juga bisa memilih untuk melakukan investasi. Cari tahu apa saja model investasi yang cocok dan sesuai dengan kebutuhanmu. 

Beberapa jenis investasi yang bisa dilakukan jangka panjang adalah reksadana, investasi properti, investasi emas, atau jenis investasi lainnya. Namun, pastikan bahwa kamu memahami risiko dan melakukan riset mendalam sebelum memilih jenis investasi untuk masa tua ini.

4. Diversifikasi Sumber Pendapatan

Dunia bisnis memang terkadang penuh ketidakpastian. Jadi, penting bagi kamu untuk memiliki jenis sumber pendapatan lain. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kamu bisa memilih untuk berinvestasi, atau memulai bisnis lain yang dinilai memiliki prospek bagus.

Saat bisnis utama mengalami penurunan nantinya, kamu masih bisa menyisihkan dana pensiun karena memiliki sumber pendapatan lain.

5. Melunasi Utang

Saat memutuskan untuk mulai berbisnis, saat itu pula para pebisnis biasanya tidak akan lepas dari utang. Utang seringkali digunakan untuk memulai bisnis atau bahkan ekspansi. Bisa berasal dari pinjaman bank, hingga modal dari investor atau instansi keuangan lainnya. 

Jika kamu sudah mulai memutuskan untuk memasuki masa pensiun, sebaiknya kamu pun juga harus terlepas dari utang. Untuk itu, melunasi utang di masa kerja menjadi salah satu prioritas yang harus dilakukan agar masa pensiun dapat dilakoni dengan tenang.

Melunasi utang dimulai dari utang yang paling berat terlebih dahulu, misalnya pinjaman dengan bunga paling tinggi. Setelah itu, kamu bisa melunasi utang-utang lain yang lebih kecil. Semua utang bisnis ini diharapkan bisa selesai sebelum masa pensiun dimulai.

Baca Juga: 7 Cara Mengelola Utang Bisnis, Cermati Sebelum Merugi!

6. Menyiapkan Dana Masa Depan Anak

Jika kamu seorang pengusaha yang memiliki anak usia sekolah saat kamu memilih untuk nanti pensiun, kamu juga harus menyiapkan dana untuk kelangsungan pendidikannya. Dana ini tidak bisa dihindari karena sangat berkaitan dengan masa depan mereka.

Kamu bisa mendaftarkan mereka kepada lembaga asuransi terpercaya. Namun, alternatif lain juga bisa diambil. Misalnya dengan memilih pensiun ketika semua anak sudah lulus sekolah dan bisa mandiri. Meski begitu, menyiapkan dana pendidikan dan masa depan mereka tetap harus menjadi prioritas.

7. Mengikuti Program Tabungan Pensiun

Dana pensiun bagi pebisnis biasanya harus dikelola secara mandiri dana pensiunnya. Berbeda dengan karyawan yang umumnya sudah terdaftar dalam program jaminan hari tua, ketenagakerjaan, atau jenis tabungan pensiun lainnya yang difasilitasi perusahaan atau instansi.

Untuk itu, agar dana pensiun lebih terkontrol dan memberikan proteksi tambahan, kamu bisa mendaftarkan diri pada beberapa program pensiun. Misalnya tabungan pensiun yang diselenggarakan oleh perbankan atau juga asuransi. Jangan lupa untuk mencari tahu atau melakukan riset mengenai persyaratan dan ketentuan setiap program yang akan dipilih, ya!

Meskipun pekerjaan sebagai pebisnis atau wirausaha sebetulnya dapat dijalankan seumur hidup selagi memiliki kemampuan, namun menyiapkan dana pensiun bagi pebisnis tetap dibutuhkan. Terutama jika di hari tua nanti kondisi kesehatan semakin menurun dan mengharuskan untuk pensiun. 

Jadi, gimana? Sudah tahu kapan akan pensiun? Segera siapkan dana dari sekarang agar bisa lebih tenang saat memasuki masa istirahat nanti, ya!

Temukan informasi menarik lainnya seputar bisnis dan keuangan hanya di MBN Consulting, klik di sini!