Satu sampai dua dekade lalu, kita masih sering menemui penjual yang berkeliling menawarkan dagangannya. Mungkin kamu masih ingat, kadang ada aja sales yang tiba-tiba mengetuk pintu rumah dan menawarkan barang, bahkan sampai melakukan demonstrasi atau presentasi demi menarik hati pembeli. Cara ini disebut juga dengan marketing door to door atau berjualan dengan cara mendatangi rumah warga satu per satu.
Kini yang terlihat masih melakukan strategi old marketing tersebut kebanyakan adalah penjual makanan atau minuman. Kemungkinan karena makanan yang dijual memang harus segera habis, sehingga harus menjemput pembeli. Namun, penjualan door to door untuk barang-barang kebutuhan harian lainnya justru nyaris tak lagi terlihat.
Transformasi digital yang kita rasakan kini, membuat banyak bisnis beralih ke metode pemasaran online dan meninggalkan strategi marketing yang lama. Apakah karena marketing door to door sudah tidak efektif dan relevan? Yuk, kita gali lebih dalam mengenai strategi marketing yang satu ini!
Apa Itu Strategi Marketing Door to Door?
Strategi ini melakukan pemasaran secara personal kepada calon pelanggan dengan mendatangi mereka secara langsung di rumah. Tujuannya adalah untuk mempromosikan produk atau layanan secara personal.
Biasanya, orang-orang yang melakukan kegiatan ini dahulunya disebut dengan sales. Sales bekerja dengan menawarkan produk dari pintu ke pintu. Bisa dengan membawa brosur, produk, atau bahkan langsung melakukan demo dan presentasi di hadapan calon pelanggan. Harapannya adalah, mereka dapat langsung mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan.
Keunggulan menggunakan pemasaran door to door adalah terjalinnya interaksi langsung secara personal dengan pelanggan. Barang yang sampai di tangan konsumen pun bisa dipastikan terjamin.
Namun, apakah cara ini cukup efektif? Hal ini biasanya sangat bergantung pada kemampuan para sales atau pemasar dalam menjelaskan manfaat produk, termasuk merayu pelanggan untuk mau membeli.
Sayangnya, strategi ini sudah mulai ditinggalkan oleh banyak model bisnis atau usaha. Kini, penjualan melalui platform digital dinilai lebih efektif dan efisien karena menghemat waktu, tenaga, dan juga biaya. Benarkah demikian?
Kelebihan dan Kekurangan Strategi Marketing Door to Door
Efektivitas penjualan yang langsung datang ke pelanggan ini, sangat bergantung pada banyak hal. Namun, beberapa keunggulan yang bisa kamu rasakan lewat metode ini adalah:
- Dapat berinteraksi dengan calon pelanggan secara langsung dan menghasilkan percakapan-percakapan seru
- Peluang untuk lebih dikenal banyak orang
- Dapat memberikan edukasi tentang produk kepada calon konsumen secara langsung
- Menawarkan promosi atau diskon khusus kepada calon pelanggan
- Meningkatkan basis pelanggan secara signifikan
Namun, strategi ini juga memiliki kekurangan sebagai berikut:
- Membutuhkan sales atau tenaga lapangan yang cukup banyak, tergantung dari seberapa luas daerah yang dijangkau
- Harus membawa semua produk berkeliling menemui pelanggan
- Tidak semua produk bisa menggunakan strategi ini, umumnya hanya cocok untuk produk FnB atau yang memiliki target market tertentu
Kisah Sukses Strategi Door to Door
Beberapa brand yang setia menggunakan jenis pemasaran ini umumnya bergerak pada industri FnB atau pangan. Biasanya, karena makanan atau minuman tersebut harus segera dikonsumsi untuk menjaga kualitasnya.
Beberapa di antaranya adalah minuman Yakult, Susu Murni Nasional, hingga yang terbaru saat ini adalah Kopi jago. Jika dilihat, strategi ini cukup berhasil dilakukan oleh beberapa brand di atas.
Susu Murni Nasional
Brand pertama yang masih setia menawarkan barangnya langsung ke pelanggan adalah Susu Murni Nasional. Susu Murni Nasional merupakan susu segar dan harus segera dikonsumsi. Sehingga, strategi door to door menjadi pilihan yang paling tepat untuk digunakan.
Yakult Lady
Yakult merupakan brand yang paham siapa target pasarnya dan sudah menemukan cara yang tepat untuk menjangkau mereka. Terlebih, Yakult juga menginginkan agar produknya dikonsumsi oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orangtua.
Strategi marketing Yakult yang merangkul ibu-ibu juga bisa dibilang efektif karena dapat menjangkau pelanggan, bahkan hingga ke daerah-daerah dan pelosok. Berkat hal tersebut, brand awareness pun meningkat dan bisa dikenal lebih luas.
Strategi ini juga membentuk brand image yang mendorong nama baik brand karena dapat memberdayakan pekerja perempuan tanpa justifikasi umur atau bahkan penampilan.
Tantangan Strategi Door to Door di Era Digital
Pada era digital seperti sekarang, tantangan dari menggunakan strategi D2D adalah tidak semua jenis produk dapat dipasarkan menggunakan strategi ini. Umumnya, hanya produk yang bergerak di bidang tertentu saja yang masih bisa berhasil dan bertahan.
Target pasar pun ikut berpengaruh pada jenis pemasaran yang digunakan. Beberapa pelanggan dalam usia atau latar belakang tertentu cenderung lebih memilih untuk belanja dengan metode lain.
Apakah Strategi Door to Door Masih Efektif?
Jadi, apakah strategi pemasaran D2D masih efektif? Pertanyaan ini sangat bergantung kepada jenis produk yang kamu jual dan juga target market yang dituju.
Produk-produk yang punya segmentasi pasar anak muda, tentu akan lebih baik dijual dengan strategi pemasaran lain yang lebih relevan.
Bisa disimpulkan bahwa, strategi ini akan efektif jika kamu memiliki produk dan target pasar yang sesuai. Nah, kira-kira apakah bisnis kamu cocok menggunakan strategi marketing jenis ini?
Temukan informasi menarik lainnya seputar bisnis dan keuangan hanya di MBN Consulting, klik di sini!
Baca Juga: Strategi Marketing 5.0: Era Pemasaran Baru dalam Kemajuan Teknologi