Money Mindset: Pengaruh Pola Pikir Terhadap Keputusan Finansial

money mindset pengaruhi pola pikir tentang mengelola keuangan

Pernah dengar soal istilah money mindset atau pola pikir tentang uang? Pengaruh pikiran terhadap keuangan ini bukan isapan jempol belaka. Cara seseorang memandang uang, akan berpengaruh pada bagaimana ia mengelola uang tersebut yang akan memberikan dampak pada keseluruhan aspek finansial sehari-hari. 

Pola pikir ini terbentuk sejak kecil dari pengalaman, pendidikan, dan nilai-nilai yang dianut. Utamanya saat kita melihat pola interaksi orang terdekat dengan uang, misalnya orangtua, atau keluarga dekat lainnya.

Meski terlihat sederhana, money mindset sangat berpengaruh terhadap bagaimana seseorang mengelola keuangannya. Hal ini meliputi penghasilan, pengeluaran, tabungan, hingga investasi.

Mengapa Money Mindset Penting?

Pentingnya pemahaman soal money mindset karena pola ini akan sangat menentukan keseluruhan pengelolaan uang seseorang, sebagai berikut:

1. Mengambil Keputusan Keuangan

Pola pikir yang positif memungkinkan seseorang membuat keputusan yang bijak, seperti mengutamakan kebutuhan dibanding keinginan atau menyalurkan uangnya untuk berinvestasi dan menyiapkan masa depan. 

2. Menghadapi Risiko dan Kesempatan

Seseorang dengan pola pikir terbuka terhadap peluang cenderung lebih berani mencoba hal baru, seperti memulai bisnis atau belajar tentang investasi. Sebaliknya, pola pikir negatif dapat membuat seseorang takut mengambil risiko, sehingga melewatkan kesempatan.

3. Mencapai Tujuan Finansial

Pemikiran yang terarah pada pertumbuhan finansial membantu seseorang memprioritaskan tujuan, seperti membeli rumah, mempersiapkan dana pendidikan, atau pensiun dengan nyaman.

4. Memengaruhi Cara Mengelola Uang

Money mindset memang punya pengaruh besar dalam pengelolaan finansial. Misalnya, bagi sebagian orang dengan pemikiran tertentu, mengambil utang adalah jalan untuk mencapai tujuan finansial yang diinginkan. Sementara bagi sebagian lainnya, utang adalah beban masa depan yang sebisa mungkin harus dihindari.

Contoh lainnya, ketika sebagian orang memprioritaskan investasi demi mengamankan masa depan, sementara sebagian lainnya memiliki fokus keuangan hanya untuk masa kini. 

Jenis-Jenis Money Mindset

1. Scarcity Mindset (Pola Pikir Kekurangan)

Pola pikir ini ditandai dengan keyakinan bahwa uang selalu kurang. Seseorang dengan mindset ini sering merasa cemas, takut kehilangan uang, dan enggan mengambil risiko, meskipun peluangnya besar.

2. Abundance Mindset (Pola Pikir Kelimpahan)

Orang dengan pola pikir kelimpahan percaya bahwa uang adalah alat untuk menciptakan peluang. Mereka cenderung optimis, inovatif, dan mau berinvestasi demi masa depan.

3. Fixed Mindset vs. Growth Mindset

  • Fixed Mindset: Menganggap kemampuan finansial adalah sesuatu yang tetap. Misalnya, “Saya tidak pandai dalam hal uang, jadi saya tidak akan mencoba.”
  • Growth Mindset: Percaya bahwa kemampuan mengelola keuangan bisa dipelajari dan ditingkatkan.

Faktor yang Membentuk Money Mindset

1. Pengalaman Masa Lalu

Salah satu faktor yang menjadi pengaruh utama terhadap cara seseorang memandang uang adalah pengalaman yang mereka lihat dan rasakan, terutama pada masa kecil.

Perkembangan otak di beberapa tahun pertama kehidupan, sangat berpengaruh pada pembentukan pola pikir, termasuk soal uang. Umumnya, anak-anak mendapatkan pengaruh ini dari orangtua mereka atau keluarga lain yang sering berinteraksi.

Cara orang terdekat dalam mengelola uang dan menanamkan pikiran-pikiran tertentu terkait uang, akan sangat berpengaruh terhadap cara pandang seseorang.

2. Lingkungan dan Pendidikan

Selain dari pengalaman dengan orang terdekat, lingkungan tempat tinggal dan tingkat pendidikan, tentu juga menyumbang pengaruh signifikan terhadap pola pikir, termasuk tentang uang. 

Misalnya, orang dengan pemikiran yang lebih konservatif, mungkin akan memilih untuk berinvestasi pada objek yang lebih aman, misalnya pada deposito atau justru emas. Sedangkan yang lainnya, mungkin akan lebih berani untuk mengambil risiko, namun dengan pengembalian yang lebih tinggi.

3. Budaya dan Nilai-Nilai

Norma sosial dan nilai budaya tertentu memengaruhi bagaimana seseorang memandang uang. Misalnya budaya menabung dan menyimpan emas, atau justru nilai-nilai lain yang berkebalikan.

Nilai-nilai kehidupan tersebut turut berpengaruh terhadap pola pikir, termasuk mengenai uang. 

Cara Mengubah Money Mindset

Terkadang, beberapa orang menyadari bahwa mereka memiliki memiliki pola pikir yang kurang mendukung pertumbuhan finansial, seperti mendahulukan keinginan, atau kesusahan dalam menabung. Berikut langkah-langkah yang akan membantumu untuk mengelola kembali mindset soal uang:

1. Menyadari Pola Pikir 

Identifikasi keyakinanmu tentang uang. Apakah kamu sering merasa kekurangan, padahal seharusnya dari pendapatan yang diperoleh, kamu sudah bisa mencukupi kebutuhan? 

Merasa kekurangan, bisa datang dari pola pikir dan keinginan bahwa kamu harus memiliki semua hal. Namun, sekarang, kamu bisa merefleksikan kembali, apakah yang dipenuhi  benar-benar kebutuhan atau sekadar keinginan yang bisa ditunda atau bahkan dihilangkan? 

2. Mengganti Narasi Negatif dengan Positif

Pengelolaan keuangan juga dipengaruhi dengan sugesti yang tertanam hasil dari afirmasi yang terus-terusan dikatakan atau dipikirkan. Sehingga, jika ada kalimat berkonotasi negatif, seperti “Saya tidak punya cukup uang” sebaiknya diganti menjadi “Saya bisa belajar untuk mengelola yang dengan lebih baik”.

3. Pelajari Literasi Keuangan

Tingkatkan pengetahuanmu tentang keuangan, seperti manajemen anggaran, investasi, dan pensiun. Hal ini penting untuk memberikan pemahaman lebih dalam tentang proses keuangan dan transaksi sehari-harimu, seperti pentingnya menabung atau berinvestasi, 

4. Kelilingi Diri dengan Orang Positif

Berada di sekitar orang-orang yang memiliki mindset finansial positif dapat mempengaruhi pola pikirmu. 

5. Fokus pada Pertumbuhan yang Realistis

Jangan takut mencoba hal baru, seperti berinvestasi, memulai bisnis kecil, atau mengambil kursus keuangan. Kamu juga bisa menetapkan tujuan keuangan yang realistis, bisa mulai dari melunasi utang, menabung untuk pembelian besar, dan investasi masa depan.

Memiliki pemikiran positif soal uang, berpengaruh pada keberhasilan seseorang dalam mengelola finansial. Meski menata kembali mindset menjadi lebih positif bukan sesuatu yang instan, namun dengan langkah kecil yang konsisten, hubungan yang lebih sehat dengan uang tentu bisa diciptakan.

Baca Juga: 7 Cara Mengelola Keuangan Bisnis untuk UMKM