Perbedaan Utang dan Piutang dalam Bisnis dan Akuntansi

perbedaan utang dan piutang

Sering terlihat digunakan secara bersamaan, namun utang dan piutang sebetulnya adalah dua konsep keuangan yang berbeda dan saling bertolak belakang. Dalam konteks bisnis atau akuntansi, perbedaan utang dan piutang ppenting sekali untuk kamu pahami. Soalnya, kedua istilah ini akan selalu bergandengan dan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Bagi seorang akuntan atau yang sudah terbiasa mencatatkan laporan keuangan, pasti sudah hapal betul soal perbedaan utang dan piutang. Akun-akun yang termasuk ke dalam masing-masing konsep tersebut bisa dikelompokkan dengan sangat mudah.

Namun, bagi kamu yang masih awam, terutama para pemilik bisnis, yuk kenali konsep dan perbedaan utang dan piutang yang akan memudahkan kamu dalam urusan finansial pada bisnis!

Apa Itu Utang dan Perbedaannya dengan Piutang?

Utang dan piutang adalah konsep penting dalam dunia keuangan karena sangat berpengaruh terhadap finansial bisnis. Utang dapat mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas, sementara piutang dapat mempengaruhi arus kas dan pendapatan. 

Pengertian Utang

Kita mengenal istilah kewajiban dan juga hak. Nah, utang adalah bentuk kewajiban yang harus kita bayar atau lunasi kepada pihak lain, dalam hal ini biasanya debitur. Biasanya utang juga harus lunas dalam jangka waktu tertentu dan sering kali melibatkan penambahan bunga.

Nah, dari mana sumber utang dan kenapa kita bisa berutang? Biasanya utang timbul karena kita mengambil pinjaman bank, pembelian barang atau jasa secara kredit, atau utang kepada pemasok. 

Contohnya, jika kamu mengambil pinjaman bank untuk kebutuhan bisnis, maka jumlah pinjaman tersebut menjadi utang yang harus dibayarkan dengan bunga sesuai dengan perjanjian sesuai ketentuan.

Pengertian Piutang

Sementara itu, piutang adalah hak yang harus kita terima dari pihak lain. Timbulnya piutang karena adanya transaksi penjualan barang atau jasa dengan kredit dari pemilik bisnis kepada pelanggan. Nantinya, pelanggan akan membayar piutang tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan. 

Contohnya, sebagai pemilik bisnis, jika kamu menjual produk kepada pelanggan dengan jangka waktu pembayaran 30 hari, maka jumlah yang harus pelanggan tersebut bayarkan kepada perusahaanmu akan menjadi piutang yang harus diterima oleh perusahaan.

Perbedaan Utang dan Piutang 

Perbedaan utang dan piutang, dua konsep berbeda dalam konteks bisnis dan akuntansi (Source: freepik.com)

Dalam dunia akuntansi, utang dan piutang adalah dua konsep yang penting dan memiliki perbedaan yang jelas. Utang mengacu pada jumlah uang yang harus dibayarkan oleh suatu entitas kepada pihak lain, seperti pemasok atau kreditor. Sementara itu, piutang merujuk pada jumlah uang yang harus diterima oleh suatu entitas dari pihak lain, seperti pelanggan atau debitur.

1. Arah Aliran Uang

Perbedaan pertama antara utang dan piutang adalah arah aliran uang. Utang merupakan kewajiban yang harus dibayarkan oleh entitas kepada pihak lain, sehingga arah uangnya mengalir keluar. Jenis-jenis utang yang uangnya harus keluar dari entitas milik kita adalah:

  • Utang bank: Sumbernya berasal dari pinjaman yang kamu peroleh dari lembaga keuangan atau bank dengan jangka waktu pembayaran tertentu beserta bunganya.
  • Utang obligasi: Obligasi adalah dokumen yang diterbitkan perusahaan dan dijual kepada investor. Nantinya, investor yang membeli obligasi harus menerima kembali pokok pembayaran beserta bunganya dari perusahaan sesuai tanggal jatuh tempo.
  • Utang kredit konsumen: Utang ini timbul untuk membiayai pembelian barang konsumen seperti kendaraan, pendidikan, atau pinjaman lainnya yang bersifat pribadi.
  • Utang pinjaman saham: Utang yang satu ini muncul karena perusahaan membeli saham perusahaan lain atau untuk keperluan bisnis lainnya.

Di sisi lain, piutang adalah jumlah uang yang harus diterima dari pihak lain, sehingga uangnya mengalir masuk. Beberapa jenis piutang adalah:

  • Piutang usaha atau piutang dagang: Piutang ini timbul karena perusahaan menjual barang atau jasa kepala pelanggan secara kredit dan pelanggan akan membayarnya sesuai jangka waktu tertentu
  • Piutang lainnya: Piutang yang timbul dari transaksi lain selain penjualan, seperti piutang pajak atau piutang karyawan.

2. Posisi dalam Pembukuan Laporan Keuangan

Perbedaan kedua terletak pada aturan pembukuaannyai dalam laporan keuangan. Utang termasuk dalam kategori liabilitas. Utang mencerminkan kewajiban finansial yang harus dipenuhi dalam jangka waktu tertentu. 

Sementara itu, piutang termasuk dalam kategori aset. Piutang mencerminkan klaim finansial yang dimiliki oleh entitas terhadap pihak lain. Keduanya tercantum dalam laporan keuangan bagian neraca.

3. Implikasinya dalam Keuangan

Utang dapat mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas yang memengaruhi leverage keuangan. 

Sementara piutang dapat mempengaruhi arus kas dan pendapatan. Oleh karena itu, pengelolaan utang dan piutang yang baik menjadi kunci dalam menjaga keuangan yang sehat dan berkelanjutan.

Baca Juga: 7 Cara Mengelola Keuangan Bisnis untuk UMKM

Nah, Sobat MBN, dalam konteks bisnis dan akuntansi, pengelolaan utang dan piutang sangat penting untuk menjaga likuiditas dan stabilitas keuangan bisnis atau perusahaanmu. Agar utang yang kamu ambil tidak meningkatkan risiko likuiditas, kamu harus bisa mengelola arus kas dengan baik.

Catatatkan pembukuan keuanganmu ke dalam laporan keuangan yang dibantu oleh MBN Consulting. Kamu juga bisa mendapatkan layanan gratis untuk laporan keuangan trackback selama satu bulan melalui layanan trial yang kami sediakan.

Tertarik untuk mengetahui layanan lainnya yang kamu tawarkan? Silakan klik tombol di bawah untuk memulai sesi konsultasi, GRATIS!