TikTok Shop kembali buka layanannya sebagai marketplace di Indonesia, meski sempat menutupnya pada awal Oktober 2023 lalu. Penutupan ini merupakan desakan pemerintah akibat tidak mematuhi regulasi dan kebijakan sebagai platform media sosial dan marketplace.
Belum lagi adanya tuduhan yang dialamatkan kepada TikTok Shop sebagai penyebab turunnya omzet pedagang dan UMKM dalam negeri. Isu ini berkembang setelah TikTok ditelusuri memiliki algoritma project S yang bisa mendeteksi barang-barang yang sedang laris di negara tertentu. Kemudian, mereka akan memproduksi barang tersebut di negara asal TikTok yakni China, dan menjualnya dengan harga yang sangat murah.
Pelanggan pun berbondong-bondong meninggalkan produk UMKM lokal dan beralih ke produk impor di TikTok Shop yang dianggap jauh lebih murah.
TikTok Shop Kembali Buka Layanannya di Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas)
Tepat di Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada tanggal 12 Desember 2023, akhirnya TikTok Shop kembali buka di Indonesia.
Kali ini, TikTok Shop bermitra dengan e-commerce lokal Tokopedia dan menanamkan total nilai investasi Rp23,4 triliun demi menghidupkan kembali TikTok Shop di Indonesia.
Selain menggandeng e-commerce dalam negeri sebagai komitmennya dalam mematuhi regulasi pemerintah, TikTok Shop juga menyatakan dukungannya terhadap perkembangan UMKM.
Dalam pernyataannya, TikTok Shop menyampaikan untuk secara aktif akan mendukung perekonomian digital di Indonesia dengan memberdayakan produk-produk lokal dari UMKM. Kita bisa melihatnya melalui campaign “Beli Lokal” yang dilakukan TikTok Shop untuk mempromosikan produk-produk yang dijual dari pedagang lokal dalam negeri.
Apakah UMKM Bakal Diuntungkan, atau Justru Dirugikan?
Meski awal kemunculannya banyak ditentang, terutama dari pedagang di pasar tradisional karena adanya penurunan omzet yang drastis semenjak harus bersaing dengan TikTok Shop, nyatanya setelah TikTok Shop vakum pun, pedagang masih mengeluhkan penurunan omzet.
Mantan Menkominfo periode 2014-2019, Rudiantara, sempat menyebut bahwa penurunan omzet pedagang, terutama di Tanah Abang, sudah mulai mengalami penurunan sejak 2015. Saat itu, masyarakat baru saja mengalami perubahan kebiasaan belanja, dari yang tadinya belanja secara langsung secara offline, beralih ke belanja online.
Untuk itulah, pemerintah sejak saat itu gencar melakukan transformasi dan digitalisasi ekonomi dengan menargetkan pelaku UMKM. Tujuannya untuk memaksimalkan kemampuan UMKM agar bisa berjualan hingga keluar negeri.
Beberapa tahun berlalu, saat ini justru telah hadir beberapa platform online dan marketplace yang menyediakan tempat berjualan bagi para pelaku UMKM di Indonesia secara online. Termasuk saat ini TikTok Shop yang menyatakan dukungannya terhadap pemberdayaan UMKM lokal.
1. Menjangkau Pasar yang Lebih Luas
TikTok Shop buka kembali di Indonesia, seharusnya berdampak positif bagi UMKM dalam menjual produknya. Sebab, platform online ini akan memudahkan penjual dalam menjangkau pelanggan. Sehingga, tercipta ruang bagi produk-produk UMKM lokal.
2. Pemerintah Meminta TikTok Shop Mematuhi Regulasi
Pemerintah mengharapkan kembalinya TikTok Shop kali ini dengan menggandeng Tokopedia, dapat mematuhi regulasi demi melindungi dan memberdayakan UMKM lokal.
Regulasi tersebut tercantum dalam Permendag No.31/2023 mengenai pemisahan e-commerce dan media sosial. Selain itu, TikTok dan GoTo dilarang memberi kesempatan bagi barang dumping impor yang harganya lebih rendah dan tidak masuk akal.
Untuk itu, Menteri Koperasi dan UKM (Kemenkop RI), Teten Masduki mengimbau merchant yang berjualan produk impor untuk melengkapi dokumen seperti izin edar, sertifikat halal, dan memiliki SNI untuk melindungi konsumen Indonesia.
Regulasi lainnya juga mengatur terkait penjualan barang di platform TikTok Shop yang tidak boleh diisi oleh produk mereka sendiri. Kebijakan ini berlaku guna menghindari diskriminasi terhadap brand atau produk lokal yang berjualan di platform mereka.
Pemerintah juga mengeluarkan regulasi di mana platform TikTok Shop tidak boleh menjual barang dengan harga di bawah harga pokok penjualan (HPP) dalam negeri.
3. Mengampanyekan UMKM Lokal
Resmi dapat diakses pada saat Harbolnas 12 Desember 2023, TikTok Shop melalui campaign Beli Lokal, mendorong konsumen untuk memilih produk-produk dalam negeri.
TikTok dan GoTo Grup juga berkomitmen untuk memberikan manfaat seluas-luasnya kepada mitra UMKM di Indonesia, yang dalam jangka panjang diharapkan dapat menciptakan jutaan lapangan kerja baru.
TikTok dan GoTo Grup Berkomitmen Mendorong Pertumbuhan UMKM
Untuk melaksanakan komitmennya, platform yang baru saja melakukan kerjasama ini menjanjikan beberapa hal kepada para pedagang dengan rincian sebagai berikut:
1. Promosi produk-produk Indonesia pada platform Tokopedia dan TikTok
2. Mendorong peningkatan kapasitas dan kompetensi pelaku UMKM Indonesia melalui program komprehensif. Salah satunya dengan yang mendorong pengembangan keahlian dan akses sumberdaya mulai dari tahap produksi hingga penjualan
3. Dukungan pemasaran, branding dan praktik bisnis berkelanjutan bagi pedagang
4. Mendukung pelaku usaha lokal untuk mempromosikan produknya di pasar internasional
5. Membuka pusat pengembangan talenta digital di berbagai tempat di Indonesia
6. Memastikan TikTok Shop sebagai marketplace yang memungkinkan persaingan penjualan secara wajar
Pembukaan kembali layanan TikTok Shop yang diiringi dengan regulasi yang jelas dan memberikan perlindungan bagi UMKM sekaligus konsumen, diharapkan dapat menjadikan platform yang satu ini sebagai tempat belanja online yang aman dan mampu menghadirkan strategi pemberdayaan berkelanjutan bagi UMKM.
Nah, apakah menurut Sobat MBN TikTok Shop kembali buka di Indonesia akan mengancam produk-produk dalam negeri, atau justru memberikan peluang baru?
Temukan informasi menarik lainnya seputar bisnis dan keuangan hanya di MBN Consulting, klik di sini!
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa TikTok Shop Jadi Platform Jualan Masa Kini!