Bisnis restoran, rumah makan, cafe, atau jenis lainnya yang bergerak di industri F&B memang jadi peluang bisnis menggiurkan. Namun, disamping mengembangkan menu-menu lezat dan pelayanan pelanggan yang prima, para pemilik restoran juga tidak boleh melupakan salah satu faktor kunci kelancaran bisnis, yakni pentingnya sistem akuntansi pada bisnis restoran.
Bisnis restoran memiliki sistem bisnis yang cukup berbeda dengan industri lainnya. Sebab, bisnis restoran biasanya memiliki peraturan pajak khusus maupun harga menu yang berbeda-beda.
Yuk, simak bagaimana bisnis restoran dan F&B dapat terbantu dengan akuntansi dan pengelolaan keuangan yang baik!
Pentingnya Akuntansi dalam Mengelola Keuangan Bisnis Restoran
Pengelolaan keuangan yang efektif adalah salah satu faktor kunci kesuksesan bisnis restoran. Berikut beberapa aspek vital dalam sistem akuntansi bisnis restoran dan bagaimana mengelolanya dengan baik:
1. Pemantauan Pengeluaran dan Pendapatan
Akuntansi membantu dalam memantau pengeluaran dan pendapatan restoran dengan jelas. Setiap transaksi keuangan harus tercatat secara teratur, termasuk pembelian bahan baku, biaya operasional, dan pendapatan penjualan. Pencatatan ini bertujuan agar restoran dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang keuangan mereka.
2. Pengendalian Persediaan
Melalui akuntansi, restoran dapat mengelola persediaan dengan lebih efisien. Persediaan bahan baku, baik yang masuk dan keluar, akan tercatat secara akurat jika sistem akuntansi dan pengelolaan stoknya baik. Restoran dapat menghindari kekurangan atau kelebihan persediaan yang dapat berdampak negatif pada kondisi keuangan.
3. Alat untuk Menganalisis Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan restoran dapat kita ketahui melalui sistem akuntansi dan perhitungan yang baik. Banyak dari bisnis, terutama skala kecil dan mikro, yang justru tidak mengetahui jumlah modal dan aset yang saat ini mereka miliki. Mereka juga tidak memahami, apakah sebetulnya mereka profit atau justru merugi akibat dari pengelolaan arus kas yang masih belum tertata.
Nah, melalui penyusunan laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, dan arus kas, restoran dapat mengevaluasi kesehatan keuangan mereka, mengidentifikasi tren, dan membuat keputusan yang lebih baik untuk meningkatkan profit.
4. Membantu Memenuhi Kewajiban Pajak
Akuntansi yang baik membantu restoran memenuhi kewajiban pajak mereka dengan tepat waktu dan akurat. Mencatat dan melaporkan pendapatan serta pengeluaran dengan benar, dapat membuat kita terhindar dari masalah hukum atau denda, terutama yang berkaitan dengan peraturan perpajakan. Sebab, perhitungan laporan keuangan juga sangat berkaitan dengan perhitungan pajak.
5. Perencanaan Keuangan dan Budgeting
Akuntansi memungkinkan restoran untuk merencanakan keuangan mereka dengan lebih baik. Jika data keuangan restoran tercatat, kamu akan dapat membuat anggaran, mengatur target keuangan, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan keuangan bisnis.
Dalam bisnis restoran, akuntansi bukan hanya tentang mencatat angka-angka, tetapi juga tentang mengelola keuangan dengan bijak. Di sinilah pentingnya memiliki sistem akuntansi yang baik, karena dapat mengoptimalkan keuangan, meningkatkan profit, dan mampu menghadapi risiko operasional dengan lebih baik.
6. Menetapkan Harga untuk Setiap Menu
Menentukan harga jual produk, tentunya tidak dihitung berdasarkan hasil kira-kira dan estimasi saja. Namun, kamu perlu mempertimbangkan harga pokok bahan baku, biaya pekerja atau karyawan, sewa tempat, biaya kemasan, biaya operasional, dan masih banyak lagi faktor lainnya.
Nah, untuk merancang harga yang sesuai, artinya terjangkau oleh target pasar, namun tetap mendatangkan profit pada bisnis, kamu perlu memiliki pedoman hitungan dasar. Kamu bisa mendapatkannya jika memiliki perhitungan dan pengelolaan sistem keuangan yang jelas terkait akun-akun pengeluaran yang timbul.
7. Kontrol Terhadap Arus Kas
Seringkali, permasalahan besar yang timbul pada bisnis skala kecil-menengah adalah mengenai laporan arus kas. Tidak ada kas yang cukup untuk membayar kreditur dan ketidakmampuan mengelola utang merupakan indikasi manajemen arus kas yang buruk.
Kamu bisa menggunakan sistem akuntansi seperti aplikasi kas atau software untuk mendukung kinerja arus kas bisnis kamu. Jika kamu masih belum memiliki pemahaman yang baik terkait hal ini, kamu bisa melibatkan bantuan profesional dalam pengelolaan keuangan bisnis.
8. Pengelolaan Utang dan Piutang
Akuntansi membantu restoran dalam mengelola utang dan piutang dengan lebih efektif. Pencatatan utang yang harus dibayar dan piutang yang harus diterima, dapat memastikan bisnismu melakukan atau menerima pembayaran tersebut tepat waktu demi menghindari masalah yang bisa saja muncul akibat keterlambatan, seperti pembayaran denda atau bunga yang lebih tinggi.
Baca Juga: 7 Cara Mengelola Utang Bisnis, Cermati Sebelum Merugi!
Perbedaan Sistem Akuntansi Bisnis Restoran dengan Industri Lain
Ada beberapa perbedaan dalam pengelolaan sistem akuntansi bisnis restoran dibandingkan dengan sistem akuntansi di industri lainnya. Beberapa perbedaan tersebut antara lain:
1. Inventarisasi
Dalam bisnis restoran, manajemen inventaris menjadi sangat penting. Restoran harus melacak persediaan bahan baku makanan dan minuman dengan cermat, karena ini merupakan salah satu aset utama. Sistem akuntansi restoran biasanya memiliki fitur khusus untuk mengelola inventaris dan memantau persediaan yang tersedia.
2. Pemrosesan Pesanan
Restoran seringkali memiliki sistem pemrosesan pesanan yang kompleks, terutama jika ada banyak pelanggan yang harus dilayani dalam waktu yang singkat. Sistem akuntansi restoran dapat terintegrasi dengan sistem pemrosesan pesanan untuk mencatat dan melacak pesanan yang diterima, serta membantu mengelola arus kas dan persediaan dengan lebih efisien.
3. Pemantauan Penjualan
Penjualan biasanya terjadi secara langsung kepada pelanggan. Untuk dapat mengidentifikasi beragam jenis pembayaran dan mencatat penjualan harian, kamu dapat menggunakan aplikasi atau software akuntansi. Sistem akuntansi restoran dapat memiliki fitur untuk mencatat penjualan harian, mengelompokkan berbagai jenis pembayaran (misalnya tunai, kartu kredit, dan dompet digital), serta menghasilkan laporan penjualan yang berguna untuk analisis keuangan.
4. Biaya Tenaga Kerja
Restoran biasanya memiliki biaya tenaga kerja yang signifikan. Sistem akuntansi restoran dapat membantu dalam mengelola dan melacak biaya tenaga kerja, seperti gaji sesuai hitungan jam kerja, tunjangan, dan manajemen jadwal kerja karyawan.
5. Pajak dan Peraturan Khusus
Bisnis restoran, terutama dalam skala besar, tunduk pada peraturan dan persyaratan pajak khusus. Untuk itu, akuntansi pada bisnis resto akan membantu dalam sistem perhitungan pajak dan memenuhi kewajiban pajak pada restoran.
Bagaimana Metode Akuntansi yang Diterapkan dalam Bisnis Restoran?
Dalam akuntansi restoran, terdapat dua metode umum yang digunakan, yaitu metode kas dan metode akrual. Mari kita bahas keduanya beserta contohnya:
1. Metode Kas
Metode ini mencatat pendapatan dan pengeluaran berdasarkan saat uang diterima atau dibayarkan. Jadi, transaksi akan dicatat hanya ketika uang benar-benar berpindah tangan. Metode kas lebih sederhana dan mudah dipahami, sehingga cocok diterapkan untuk bisnis kecil dengan volume transaksi yang relatif rendah.
Hanya saja, metode kas tidak memberikan gambaran yang lengkap tentang kinerja keuangan restoran. Pendapatan dan pengeluaran mungkin tidak terekam secara real-time jika tidak ada transaksi tunai yang terjadi.
Contohnya, jika seorang pelanggan membayar langsung dengan uang tunai di restoran, pendapatan tersebut akan dicatat saat itu juga.
2. Metode Akrual
Metode ini mencatat pendapatan dan pengeluaran berdasarkan saat transaksi terjadi, bukan saat uang diterima atau dibayarkan. Jadi, transaksi akan dicatat meskipun uang belum diterima atau dibayarkan.
Contohnya, jika seorang pelanggan memesan makanan dengan menggunakan kartu kredit, pendapatan akan dicatat pada saat pemesanan dilakukan, bukan saat uang dari kartu kredit diterima.
Metode akrual dapat memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kinerja keuangan bisnis, terutama untuk bisnis dengan volume transaksi yang lebih besar. Namun, sistemnya cenderung lebih kompleks dan memerlukan pemahaman yang lebih mendalam tentang akuntansi. Selain itu, jika restoran memiliki volume transaksi yang rendah, metode akrual mungkin terasa berlebihan dan memakan waktu.
Pemahaman Mengenai Sistem Akuntansi Restoran
Berikut beberapa catatan penting mengenai detail dan metode yang digunakan untuk mengelola seluruh sistem keuangan pada bisnis restoran:
1. Metode FIFO (First-In, First-Out)
Metode ini digunakan untuk menghitung nilai persediaan makanan dan minuman yang ada di restoran. FIFO mengasumsikan bahwa barang-barang yang diterima pertama kali juga akan digunakan atau dijual pertama kali. Dengan menggunakan metode ini, restoran dapat menghindari kerugian akibat kadaluarsa atau rusaknya persediaan yang lama.
2. Metode LIFO (Last-In, First-Out)
Berbeda dengan FIFO, metode LIFO mengasumsikan bahwa barang-barang yang diterima terakhir akan digunakan atau dijual terlebih dahulu. Metode ini dapat menghasilkan laporan keuangan yang berbeda, terutama dalam hal harga pokok penjualan.
3. Metode Persentase Penjualan
Metode ini melibatkan penggunaan persentase tertentu dari total penjualan untuk menghitung biaya bahan baku atau persediaan. Misalnya, restoran dapat menetapkan persentase tertentu dari penjualan mereka sebagai biaya makanan dan minuman. Metode ini memudahkan perhitungan biaya dan mengelola persediaan dengan lebih efisien.
4. Metode Analisis Biaya
Metode ini melibatkan analisis rinci terhadap biaya-biaya yang terkait dengan operasional restoran. Dengan mengidentifikasi dan mengelompokkan biaya-biaya seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead, restoran dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi biaya yang tidak perlu dan meningkatkan efisiensi.
5. Sistem Point of Sale (POS)
Sistem POS dalam metode akuntansi bisnis restoran, merupakan sistem yang digunakan untuk mencatat penjualan, mengelola persediaan, dan memantau kinerja restoran secara keseluruhan. Dengan menggunakan POS, restoran dapat dengan mudah melacak penjualan harian, mengelola persediaan, dan menghasilkan laporan keuangan yang akurat.
6. Software Akuntansi
Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan penggunaan perangkat lunak akuntansi yang khusus dirancang untuk industri restoran. Software ini dapat membantu dalam mengelola pembayaran, menghitung pajak, memantau biaya operasional, dan menghasilkan laporan keuangan yang lebih terperinci.
Dalam mengelola risiko operasional bisnis restoran, penting untuk memiliki prosedur yang jelas dan terdokumentasi. Ini termasuk prosedur keamanan makanan, manajemen keuangan, dan manajemen persediaan. Selain itu, berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pemasok juga dapat membantu mengurangi risiko dan meningkatkan efisiensi.
Kelola Sistem Keuangan Bisnis Bersama MBN Consulting
Sistem pengelolaan keuangan bisnis yang baik akan sangat berpengaruh pada kualitas penyusunan laporan keuangan yang bermanfaat bagi banyak kepentingan, terutama terkait pendanaan dan penilaian kinerja bisnis.
Untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut, kamu bisa berkonsultasi langsung mengenai kendala pengelolaan keuangan bisnis agar dapat ditangani dengan baik oleh konsultan MBN Consulting.
MBN Consulting juga memiliki layanan trial service di mana kamu bisa mencoba layanan laporan keuangan trackback untuk satu bulan, dan ini tentu saja GRATIS! Kamu bisa memastikan kualitas pengerjaan laporan keuangan yangs esuai standar PSAK, sekaligus mengetahui kondisi bisnis kamu saat ini.
Tertarik untuk mencoba layanan trial service laporan keuangan untuk bisnismu? Hubungi tim kami sekarang!