Cara menyusun rencana usaha kuliner sama dengan menyusun rencana bisnis lainnya. Harus dilakukan dengan matang dan penuh perhitungan untuk meminimalisir berbagai risiko bisnis di masa depan. Jadi, ketika bisnis mengalami hambatan, kamu bisa melihat kembali tujuan dan rencana yang sudah kamu susun untuk melihat langkah apa yang seharusnya diambil.
Rencana usaha atau yang sering juga disebut bisnis plan, merupakan salah satu langkah awal yang akan menentukan arah tujuan dan cara mengelola sebuah bisnis. Siap untuk memulai usaha barumu di bidang kuliner? Yuk simak cara menyusun rencana usaha kuliner berikut!
Apa Itu Rencana Usaha atau Bisnis Plan?
Membuat bisnis sendiri memang merupakan suatu langkah menarik dan juga berani. Namun, tanpa perencanaan yang baik dan perhitungan matang, bisnis yang stabil dan awet bisa jadi akan sulit terwujud.
Meskipun membuat perencanaan bisnis bukanlah garansi kesuksesan, namun setidaknya kamu menjadi lebih mudah menjalankan bisnismu dan mengarahkannya sesuai tujuan awal.
Membuat business plan akan membantu kamu dalam membentuk parameter guna memproyeksikan bisnis. Caranya dengan mencatatkan setiap tujuan atau objektif yang ingin dicapai beserta strateginya.
Ketika tujuan atau objektifnya sudah cukup jelas, maka kamu bisa merancang strategi yang sekiranya tepat untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Strategi tersebut meliputi bidang marketing atau pemasaran, operasional, manajerial, dan keuangan.
Apa Saja Langkah Penting Sebelum Membuat Rencana Usaha Makanan?
Kamu pasti sudah paham bahwa rencana usaha merupakan langkah awal yang membantu bisnismu agar lebih mudah dijalankan. Lalu, apa saja langkah penting yang harus dilakukan dalam persiapan merumuskan rencana usaha kuliner? Yuk, simak detailnya!
1. Mengidentifikasi Tujuan dan Visi Bisnis
Sebelum menyusun rencana usaha makanan, terlebih dahulu ketahui jenis dan tujuan dari bisnis kuliner yang ingin kamu raih. Apakah kamu berencana membuka restoran di pusat kota, kedai sederhana, atau justru usaha katering atau bahkan masakan rumahan.
Jika sudah paham ke mana kira-kira bisnismu akan bermuara, maka kamu akan dengan mudah menentukan fokus dan menavigasi strategi bisnis ke arah yang tepat.
2. Riset Pasar dan Persaingan
Sudah tahu siapa target market ideal untuk usahamu? Setiap target market memiliki karakteristik dan behavior yang berbeda. Untuk itulah, kamu perlu melakukan penelitian untuk dapat mempelajari pelanggan. Kegiatan ini juga disebut dengan metode forecasting, yaitu meramalkan atau memproyeksikan bisnis di masa depan, dimulai dari riset pasar dan kompetitor.
Setelah mempelajari kebiasaan pelanggan, kamu juga harus melakukan riset kompetitor. Identifikasi siapa saja pesaing bisnismu yang sudah terlebih dahulu terjun, dan pelajari strategi yang mereka gunakan.
Namun, bukan berarti kamu juga harus melakukan hal serupa seperti yang kompetitor lakukan. Justru, kamu harus mampu menemukan celah kekurangan mereka agar bisa diisi dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
3. Pertimbangkan untuk Menarik Minat Investor atau Lembaga Pendanaan
Kekurang modal usaha? Tidak masalah! Kamu bisa memperoleh berbagai kesempatan untuk mendapatkan pendanaan melalui sumber-sumber permodalan, seperti investor, perbankan, maupun lembaga pendanaan lainnya. Nah, untuk itu, kamu perlu membuat rencana usaha sebagai salah satu langkah awal agar mereka tertarik dan bersedia memberikan dana usaha sesuai kebutuhanmu.
4. Menganalisa Peluang Bisnis
Supaya kamu dapat memahami seluk-beluk bisnismu dengan baik sebelum memulai, ada baiknya untuk menganalisis peluang keberhasilanmu di pasar. Salah satu metode analisis yang cukup populer digunakan adalah analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, threats) atau analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Kamu bisa mempelajari cara melakukan analisisnya pada artikel MBN berikut.
Baca Juga: Cara Melakukan Analisis SWOT untuk Bisnis, Bisa Buka Peluang Baru!
Cara Menyusun Rencana Usaha Kuliner dan Dasar-Dasar Rencana Usaha
Setelah mengetahui apa saja data dan informasi yang kamu butuhkan untuk mulai menyusun rencana usahamu, berikut kerangka sederhana yang bisa kamu gunakan dalam memaparkan seluk-beluk bisnis kamu. Berikut penjelasan tiap-tiap dasar bisnis plan sebagai berikut:
1. Ringkasan Eksekutif
Bagian pertama, merupakan ringkasan eksekutif atau executive summary. Pada bagian ini, kamu berkesempatan untuk memberikan informasi dasar terkait bisnis. Mulai dari nama, alamat, visi dan misi, jenis dan bentuk usaha, dan skala bisnis.
Jelaskan juga konsep bisnis kuliner yang kamu lakukan. Apakah memiliki outlet, restoran, usaha rumahan, atau kaki lima. Kamu juga bisa menjelaskan target pasar yang bisa dijangkau oleh bisnismu. Tunjukkan menu-menu yang ditawarkan serta keunikan yang membuat bisnismu berbeda dan memiliki nilai jual.
2. Latar Belakang Perusahaan
Latar belakang berisi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan perusahaanmu, mulai dari struktur organisasi, susunan pemilik saham dan pakar yang mendampingi jika ada, serta data lainnya yang berisi ringkasan singkat mengenai perusahaan.
3. Analisis Pasar
Rencana usaha atau business plan juga biasanya berisi strategi pemasaran yang akan dilakukan. Namun, sebelum masuk pada bagian tersebut, jelaskanlah penilaianmu terhadap pasar.
Cantumkan detail target pelanggan dan karakteristik mereka, estimasi jumlah awal produk yang akan dijual, serta permintaan pasar. Pada jumlah awal produk, buatlah perkiraan lokasi penjualan, harga pokok per porsi, banyak produk setiap penjualan dan omzet yang di dapat jika produk laku seluruhya.
4. Strategi Pemasaran
Setelah menjelaskan rincian mengenai analisis pasar, selanjutnya definisikan strategi pemasaran yang efektif untuk mempromosikan usahamu. Misalnya memaksimalkan penggunaan media sosial, kolaborasi dengan kantor-kantor dan organisasi, atau berikan diskon kepada orang-orang yang bersedia untuk mempromosikan warung makananmu di media sosial.
Kamu juga bisa memanfaatkan platform berbayar seperti iklan atau paid promote. Tentukan jenis pemasaran paling tepat sesuai kebutuhan bisnismu. Sebab, pemasaran merupakan salah ujung tombak agar bisnis berkembang karena visibilitas bisnis meningkat dan mampu menarik pelanggan potensial.
5. Analisis Produksi dan Manajemen Operasional
Menjelaskan analisis produksi dalam bisnis kuliner adalah merinci peralatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan.
Bagian ini juga akan mengulik lebih dalam perencanaan operasional usahamu. Mulai dari proses pemesanan, persiapan bahan baku dan quality control, menyiapkan makanan, hingga proses distribusi atau penyajian kepada pelanggan. Pastikan untuk memiliki sistem yang efisien dan terorganisir agar dapat memberikan pengalaman yang baik kepada pelanggan.
6. Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia)
Sumber daya manusia merupakan penjelasan mengenai karyawan atau tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengatur jalannya semua bisnis. Tidak luput juga mengenai kompetensi dan skill mereka untuk berkontribusi pada pengembangan bisnis.
Sebutkan juga rencana apa yang akan dilakukan untuk melatih atau mengembangkan SDM yang ada.
7. Analisis Rencana Keuangan
Meski saat ini bisnis belum berjalan sepenuhnya, namun kamu dapat meramalkan arus keuangan yang mungkin akan terjadi nanti. Misalnya jumlah potensi penghasilan dan perkiraan pengeluaran. Jangan lupa terkait kewajiban seperti pengembalian modal dan investasi.
Bagian ini akan menggambarkan estimasi penghasilan dan keuntungan yang nanti akan didapatkan. Tuliskan dalam periode tertentu, misalnya per bulan agar lebih mudah dipahami.
8. Rencana Ekspansi Pengembangan Usaha
Banyak dari pemilik bisnis yang ingin bisnisnya berkembang dan berekspansi hingga menambah jumlah gerai atau cabang. Nah, uraikan juga hal ini dalam rencana usaha yang kamu buat.
Buatlah rincian mengenai estimasi penambahan jumlah gerai atau cabang dan kemungkinan inovasi lainnya. Perkiraan ini berangkat dari hasil proyeksi strategi pemasaran dan analisis keuangan yang sebelumnya sudah dilakukan.
9. Manajemen Risiko Bisnis
Setelah merangkai semua rencana usaha dan hasil analisis serta proyeksi usaha di masa depan, maka selanjutnya jelaskan risiko bisnis yang mungkin mengintai. Tunjukkan juga bagaimana kamu akan melakukan mitigasi dan pencegahan untuk mengatasinya.
Mulailah menuliskan risiko apa saja yang akan dihadapi, seperti, risiko operasional, risiko bisnis, risiko keuangan, fluktuasi harga, perubahan regulasi dan aturan pemerintah, perubahan tren pasar, dan lainnya. Setelah membuat daftar risiko tersebut, cobalah merencanakan strategi untuk menghadapinya dan cara mengurangi dampaknya.
Pengelolaan risiko yang baik akan membuat bisnismu tetap stabil. Bahkan, akan terus berkembang meskipun ada banyak tantangan yang dihadapi.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Investor untuk Bantu Permodalan Bisnis
Itulah penjelasan mengenai cara menyusun bisnis plan makanan yang mudah diaplikasikan. Namun tetap pikirkan risiko yang ada, salah satu risiko terbesar dalam usaha adalah cashflow atau keuangan yang berantakan, dalam membuat bisnis plan, memahami dan meminimalisir risiko dalam keuangan adalah hal yang sangat penting.
Meski bukan tugas gampang, namun menyusun rencana usaha makanan penting dilakukan. Jika rencanamu matang, kamu akan memiliki panduan yang jelas dalam mengelola bisnis, menentukan strategi pemasaran dan manajemen operasional yang efektif, hingga mengelola keuangan dengan baik.
Sistem Operasional Bisnis Bantu Tingkatkan Efisiensi Perusahaan
Untuk dapat mengelola bisnis dengan lebih efektif, namun belum memiliki sumber daya yang memadai, maka kamu dapat memperhitungkan untuk menggunakan jasa sistem operasional bisnis agar dapat mengawasi pengelolaan operasional bisnis dan meminimalisir risiko terjadinya kesalahan.
Sistem operasional bisnis dari MBN Consulting akan memudahkanmu dalam pengelolaan bisnis mulai dari keuangan, perpajakan, rekrutmen dan pengelolaan sumber daya manusia, inventaris, hingga operasional bisnis sehari-hari.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai jasa operasional bisnis dari MBN Consulting, silakan klik tombol di bawah untuk berkonsultasi lebih lanjut.