Setiap bisnis punya masalah dan tantangan tersendiri yang harus dihadapi. Pada bisnis F&B (food and beverage), cita rasa atau kualitas produk dan juga pelayanan biasanya menjadi alasan bagi para pelanggan untuk kembali. Untuk itu, kamu harus mengenali masalah yang sering dihadapi bisnis restoran untuk dapat memastika kualitas dan konsistensi restoran berjalan baik.
Jika kamu sudah mengenali apa saja masalah yang nantinya akan timbul, maka kamu memiliki ruang mitigasi dan pencegahan yang akan membantumu keluar dari masalah tersebut.
Yuk, kenali apa saja masalah yang sering dihadapi pebisnis restoran agar kamu dapat menyusun strategi pencegahan dan solusinya!
Apa Saja Masalah yang Sering Dihadapi Bisnis Restoran?
Mengenali akar masalah dapat membantumu bertahan dalam dunia bisnis. Yuk, kenali agar lebih kuat dalam bersaing!
1. Persaingan Ketat di Industri F&B
Masalah pertama yang sering dihadapi bisnis retoran adalah terkait persaingan. Industri F&B memiliki persaingan bisnis yang sangat tinggi. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah industri mikro-kecil di sektor makanan mencapai 1,51 juta unit usaha pada tahun 2020. Angka ini jauh mendominasi dibanding sektor lainnya seperti sektor pakaian jadi, tekstil, dan kayu non-furnitur.
Meski begitu, jangkauan market dari bisnis F&B juga sangat luas. Penyebabnya dikarenakan makanan dan minuman merupakan salah satu bagian dari kebutuhan dasar manusia yang akan selalu dicari dan dibutuhkan.
Nah, inilah yang nantinya akan menjadi tantangan bagi para pemilik restoran. Sebagai pebisnis, para pemilik restoran harus mampu menciptakan nilai tambah yang membedakan restoran mereka dari kompetitor lain. Misalnya dengan menyajikan menu yang unik, harga yang bersaing, atau memberikan pengalaman makan yang istimewa kepada pelanggan.
2. Luput dalam Melakukan Riset Pasar
Terkadang, banyak dari pebisnis yang justru melupakan langkah paling krusial sebelum memulai bisnis, yaitu melakukan riset pasar. Padahal, riset pasar memiliki peran penting dalam mengenali kebutuhan pelanggan.
Kamu tidak perlu khawatir dengan produk yang kamu olah atau produksi jika sudah sesuai dengan kebutuhan dan selera pelanggan. Lalu, seperti apa produk yang akan mereka sukai? Kegiatan inilah yang akan membantumu mengetahui produk atau layanan yang cocok dengan target pasar.
Apakah menu hidangan yang ada di restoranmu akan disukai target pasar? Apakah lokasi restoran mudah dijangkau? Bagaimana dengan sistem pelayanan, seperti apa tipe pelayanan yang akan disukai pelanggan?
Nah, jika kamu sudah memahami, kamu dapat menyusun strategi agar restoranmu ramai. Misalnya dengan membuat variasi menu, atau justru hanya menghidangkan satu menu yang menjadi inti atau ciri khas bisnis. Semua tergantung pada keputusanmu sebagai pemilik setelah melihat dan mengenali pelanggan dengan baik.
Selain pelanggan, kamu juga akan mampu mengenal siapa saja kompetitor dan bagaimana strategi mereka dalam memasarkan bisnisnya. Sehingga, kamu bisa mengambil peluang atau celah yang belum dimanfaatkan pesaing.
3. Manajemen Stok yang Tidak Efisien
Masalah ini sering terjadi ketika pemilik restoran tidak memiliki sistem yang baik untuk mengelola persediaan makanan dan minuman. Kamu kesulitan untuk mengetahui berapa banyak bahan baku yang tersedia, dan berapa yang habis terpakai.
Akibatnya, akan terjadi pemborosan, kehabisan stok, atau bahkan produk yang kadaluarsa. Lambat laun, jika masalah ini dibiarkan, akan terjadi kerugian. Terlebih, kualitas produk yang disajikan restoran, akan sangat bergantung pada kualitas bahan baku. Sehingga, perlu menjadi perhatian bagi pemilik restoran untuk memiliki sistem inventaris yang efisien.
Caranya dengan mengelola stok menggunakan software atau aplikasi yang memiliki sistem terorganisir, sehingga kamu dapat memantau persediaan dan mengelola stok. Kegiatan ini harus dilakukan rutin setiap hari, misalnya saat akan close order, untuk memastikan ketersediaan stok untuk besok.
Kamu juga bisa merencanakan kebutuhan stok berdasarkan data historis atau tren penjualan. Pastikan juga proses penerimaan dan penyimpanan barang dilakukan dengan baik untuk menjaga kualitas bahan agar tetap segar.
4. Kesulitan Mencari dan Mempertahankan Karyawan
Industri restoran sering menghadapi tantangan dalam mencari karyawan yang berkualitas dan mempertahankan mereka. Masalah ini cukup umum terjadi, bisa saja karena sistem kerja yang tidak cocok dengan SDM yang direkrut, atau karena kualitas SDM yang memang buruk.
Untuk itu, sebagai pencegahan, pemilik restoran harus memiliki strategi yang efektif dalam merekrut, melatih, dan memotivasi karyawan agar tetap berada di restoran mereka. Berikan pelatihan softskill dan hardskill untuk menunjang keutuhan pelayanan kepada pelanggan.
Kamu juga bisa melakukan audit internal secara berkala dan mengevaluasi kinerja karyawan agar sesuai prosedur yang berlaku. Penting juga memberikan lingkungan kerja yang nyaman dan suportif kepada karyawan agar mereka juga memiliki rasa kepemilikan yang sama besarnya, dan bersedia memberikan kemampuan terbaik dalam mendorong kemajuan bisnis.
5. Kenaikan Harga Bahan Baku
Harga bahan baku seperti daging, sayuran, dan bumbu dapur dapat berfluktuasi secara signifikan. Ketidakpastian dan lonjakan harga akan sangat berpengaruh pada biaya produksi.
Kamu akan menghitung kembali berapa HPP atau harga pokok penjualan untuk mengetahui margin dan laba kotor yang bisa didapat. Untuk itu, pemilik restoran harus mampu mengelola biaya dan menyesuaikan harga menu jika diperlukan agar tetap menghasilkan keuntungan.
6. Konsisten dalam Menjaga Kualitas Produk dan Layanan
Salah satu tantangan yang cukup sulit adalah mempertahankan konsistensi, dari segi kualitas maupun pelayanan. Seperti yang sudah disebutkan di awal, dua poin penting ini merupakan alasan utama mengapa pelanggan selalu kembali dan datang membeli.
Pemilik restoran harus memastikan bahwa makanan yang disajikan selalu berkualitas dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Ujung tombak dari menghasilkan makanan yang berkualitas adalah pengelolaan bahan baku dan tentunya proses pengolahan yang dilakukan dengan benar.
Nah, jika kualitas dan pelayanan sudah baik, kamu hanya tinggal konsisten dalam menerapkan standar tersebut. Jika restoranmu memiliki beberapa cabang, pastikan semua cabang memiliki cita rasa dan pelayanan yang seragam. Di sinilah peran penting pelatihan SDM atau karyawan karena mereka sangat memengaruhi kinerja dari bisnis restoranmu.
7. Kurangnya Strategi Pemasaran
Sebagai pemilik bisnis, kamu memang dituntut untuk dapat membagi fokus ke dalam beberapa bidang sekaligus. Setelah fokus pada kualitas dan pelayanan, jangan lupakan strategi pemasaran dalam menarik banyak pelanggan.
Strategi marketing terdiri dari tujuh elemen penting yang saling berkaitan, yang juga dikenal sebagai 7P. Product, place, price, promotion, people, process, dan packaging merupakan unsur penting yang disebut sebagai bauran pemasaran atau dalam bahasa Inggris marketing mix.
Walaupun produk yang kamu jual sudah memiliki kualitas yang baik dengan cita rasa yang kemungkinan bakal banyak digemari, namun restoran atau tempat kamu berjualan masih sangat sulit diakses.
Misalnya tidak memiliki lahan parkir yang cukup, masuk jauh ke dalam gang, atau tidak ada akses transportasi umum ke sana. Ini akan sangat menghambat bisnismu untuk berkembang. Untuk itu, kamu perlu menyeimbangkan seluruh strategi pemasaran agar dapat dijangkau oleh target pasar, baik secara tempat atau harga.
Selain itu, dalam marketing mix juga terdapat packaging yang merupakan tampilan fisik dari sebuah produk. Kamu juga bisa memaksimalkan elemen ini, sebab banyak dari pelanggan yang tertarik dengan visual ciamik. Mereka akan dengan senang hati melakukan posting di media sosial, dan bisnis restoranmu bisa mendapatkan promosi organik yang menguntungkan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menerapkan Bauran Pemasaran yang Sukses?
8. Mengelola Keuangan dengan Baik
Seringkali, banyak bisnis terutama yang masih bergerak dalam skala mikro-kecil, memiliki manajemen keuangan yang belum tertata. Sehingga, pemilik bisnis sangat kesulitan dalam mengidentifikasi berapa jumlah modal yang mereka miliki, berapa profit yang sudah didapat, cara mengelola utang bisnis, dan bagaimana memaksimalkan arus kas.
Terlebih ketika bisnis sudah berjalan cukup lama, namun belum ada pembukuan dan rekapan keuangan yang jelas terkait bisnismu. Padahal, pengelolaan keuangan yang tertata akan sangat berpengaruh pada kemampuan bisnis dalam memperoleh pendanaan, menarik investor, dan mengetahui untung-rugi sebuah bisnis.
Untuk dapat memiliki akses pada informasi keuangan tersebut, kamu dapat mengandalkan layanan laporan keuangan dari MBN Consulting. Konsultan profesional kami akan membantumu menyelesaikan permasalahan keuangan bisnis dengan lebih mudah.
Kamu juga tidak perlu khawatir terhadap kualitas pengerjaan layanan laporan keuangan bisnis kami. Yuk, kenalan dulu dengan mencoba layanan trial laporan keuangan selama satu bulan tanpa perlu bayar apapun.
9. Reputasi Restoran
Pelanggan terkadang perlu tahu, apa yang membuat mereka harus lebih memilih untuk makan di restoran kamu dibanding tempat lainnya. Sehingga, tonjolkan identitas dan citra restoran yang baik di mata pelanggan melalui unique selling point yang sudah kamu tetapkan.
Apakah kamu ingin dikenal sebagai restoran berkualitas dengan harga murah, atau justru restoran fancy yang ekslusif, citra tersebut bisa saja dibentuk. Setelah menentukan citra, komunikasikan pesan tersebut melalui campaign yang konsisten. Termasuk di logo, slogan, tempat, dekorasi, bahkan desain visual di media sosial.
Penggunaan media sosial di era sekarang sangat membantu dalam mengomunikasikan pesan-pesan dan branding restoran yang ingin dibangun. Bagikan cerita sukses dan perjalanan bisnismu, tanggapi setiap komentar dan engagement dari pelanggan, dan jawab setiap pertanyaan dengan ramah untuk membangun hubungan yang baik.
10. Mengabaikan Manajemen dan Operasional Bisnis
Keseluruhan sistem yang sudah kamu pelajari di atas, akan sulit dibangun jika tidak memiliki pondasi yang kuat. Apa pondasi dari keseluruhan sistem tersebut? Ya, manajamen dan sistem operasional bisnis. Namun, dalam hal manajerial dan operasional pun, masih menjadi salah satu masalah yang sering dihadapi bisnis restoran
Sistem operasional bisnis tidak hanya mencakup pengadaan stok dan bahan baku, namun juga bagaimana keseluruhan sistem restoran dapat bekerja. Mulai dari pengelolaan produksi dan distribusi, pengelolaan keuangan, akuntansi dan perpajakan, manajemen SDM, hingg strategi marketing juga branding.
Tingkatkan Efisiensi Bisnis Bersama MBN Consulting
Kelola bisnis jauh lebih mudah dengan sistem auto-pilot dari MBN Consulting. Kami akan membantumu dalam mengelola keuangan dan perpajakan, mengelola karyawan atau SDM, hingga memberikan sistem bisnis termudah dalam layanan operasional bisnis kami.
Konsultasikan permasalahan bisnismu dengan tim hebat kami dan temukan berbagai layanan bisnis yang dapat membantu meningkatkan efisiensi bisnismu dengan klik tombol berikut!
ATAU