Bisnis Travel Haji dan Umrah: Perhatikan 5 Poin Ini Sebelum Mulai

Perhatikan poin-poin ini sebelum mulai!

Melirik bisnis wisata religi, memang cukup laris manis di Indonesia, mengingat seluruh penduduknya yang merupakan pemeluk berbagai agama. Namun, sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam terbanyak kedua di dunia saat ini, peluang bisnis travel haji dan umrah menjadi salah satu yang banyak dicari.

Sampai saat ini, bisnis travel haji dan umrah juga telah banyak ditemukan hingga ke daerah-daerah. Peminat perjalanan umrah juga terbilang tinggi, dikarenakan antrean haji di Kementerian Agama yang cukup panjang hingga belasan tahun.

Bisnis travel juga umumnya punya margin dan profit yang tebal. Nah, bagi para pengusaha yang ingin memanfaatkan peluang ini, banyak poin yang harus diperhatikan dan diwaspadai sebelum memulai. Apa saja? Simak ulasan dari MBN berikut!

Kenapa Harus Bisnis Travel Haji dan Umrah?

Saat berpikir untuk memulai sebuah bisnis, tentu yang pertama kali diinginkan adalah bisnis yang sustainable atau berkelanjutan, artinya dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, bisnis yang baik juga diharapkan dapat mendatangkan profit yang bagus karena marginnya tinggi dan permintaan yang terus stabil.

Alasan-alasan tersebutlah yang umumnya melatarbelakangi pemilihan bisnis travel haji dan umrah bagi beberapa pengusaha. Namun, di balik potensi-potensi menguntungkan yang bisa diraih, ada pula risiko dan tanggung jawab besar menanti.

Mengelola bisnis travel tentu saja tidak mudah dan sesederhana yang mungkin terlihat. Banyak kasus penipuan dan kebohongan yang dilakukan oleh travel palsu dan ilegal. Lalu, apa saja pertimbangan yang harus dipikirkan sebelum mengelola bisnis ini? 

Pertimbangan Sebelum Mendirikan Bisnis Travel Haji dan Umrah

1. Pastikan Membangun Manajemen yang Kuat

Salah satu kunci keberhasilan bisnis ini terdapat pada SDM yang berkompeten dalam mengelolanya. Bekerjasama dengan pihak atau individu yang berpengalaman dan menguasai bidangnya adalah keharusan. 

Jasa pelayanan seperti bisnis travel, harus mengedepankan tanggung jawab dan pelayanan prima. SDM dan manajemen yang menguasai product knowledge akan mengerti pentingnya ibadah haji atau umroh bagi calon jamaah, sehingga tidak mengkhianati kepercayaan mereka.

Baca Juga: Peran Manajemen Oeprasional Bisnis untuk Kelanjutan Perusahaan

2. Perhatikan Pengaturan Operasional dan Keselamatan Jamaah

Tidak ada bisnis tanpa risiko, apalagi bisnis di bidang pelayanan travel religi. Beberapa masalah yang kerap timbul adalah masalah operasional, yang di dalamnya mencakup kendala pada akomodasi dan logistik—yang bisa jadi akan sangat kompleks.

Selain itu, selama perjalanan, travel agen juga berkewajiban untuk melindungi keselamatan dan keamanan para jamaah demi tercapainya ibadah yang nyaman. 

Untuk memastikan semua poin tersebut berjalan lancar, perlu dilakukan mitigasi dan pencegahan risiko. Misalnya dengan menawarkan perlindungan ekstra seperti asuransi perjalanan. Selain itu, pastikan kepatuhan atas setiap regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia maupun Arab Saudi.

Untuk situasi darurat yang terjadi di luar perkiraan, kamu tetap harus membuat skenario dan rencana penanganan lain demi kenyamanan jamaah. Misalnya, keterlambatan jadwal penerbangan atau jadwal keberangkatan jamaah, dengan memberikan kompensasi yang sebanding. Untuk mengatasi masalah kesehatan jamaah selama perjalanan, bisa juga dengan menyediakan tim dokter khusus yang siap membantu.

3. Memiliki Izin dan Legalitas

Berbeda dengan jenis usaha lain yang tergolong konvensional, seperti menjual produk atau barang, bisnis travel religi memerlukan perizinan “seabrek” yang harus dipenuhi jika tidak ingin disangka sebagai travel “bodong”, yang memang kerap terjadi mengancam para calon jamaah. Berikut beberapa yang harus kamu penuhi:

  • Memiliki NPWP
  • Mengurus Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
  • Mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
  • Mengurus izin biro perjalanan wisata yang diterbitkan
  • Mengurus izin biro perjalanan haji dan umroh dari Kementerian Agama Republik Indonesia
  • Menyetorkan deposit sebanyak Rp500 juta untuk perizinan bisnis travel haji, dan Rp100 juta untuk bisnis travel umroh
  • Menyetorkan deposit ke sejumlah rekanan seperti travel, maskapai, katering, atau hotel dan penginapan
  • Mengurus keanggotaan di ASIT (Association The Indonesia Tour and Travel Agencies)
  • Mengurus keanggotaan di IATA (International Air Transportation Association
  • Mengurus surat perizinan pendirian travel haji dan umroh setelah semua syarat terpenuhi

4. Memastikan Semua Fasilitas Jamaah Terpenuhi

Salah satu alasan mengapa banyak orang yang memilih menggunakan agen travel untuk perjalanan religi, agar mereka dapat fokus beribadah dengan aman dan nyaman tanpa memikirkan detail-detail kecil lain seperti jadwal, lokasi penginapan, ataupun makanan dan akomodasi selama di Tanah Suci.

Jadi, tidak heran, jika travel agen haji dan umrah menyediakan fasilitas yang lengkap, menjadi pilihan para jamaah. Misalnya:

  • Memilih armada yang nyaman selama perjalanan, mulai dari maskapai penerbangan, hingga angkutan mobilitas selama di Tanah Suci
  • Bekerjasama dengan pemandu (muthowif) berpengalaman, agar dapat membantu membimbing jamaah selama pelaksanaan ibadah
  • Menyediakan fasilitas hotel, penginapan, dan makanan yang sepadan dengan biaya yang sudah dikeluarkan jamaah

5. Strategi Pemasaran dan Promosi

Apa artinya sebuah produk atau layanan tanpa strategi pemasaran dan promosi yang dapat menjangkau pelanggan. Strategi pemasaran, umumnya seringkali menjadi momok dalam sebuah bisnis. Produk yang baik dan berkualitas, layanan yang prima, akan jadi percuma karena tidak diketahui publik.

Jika perlu, rekrut tim pemasaran yang kompeten untuk mengisi posisi ini. Lakukan analisis mengenai strategi pemasaran yang tepat untuk target pasar. Alternatif lain, kamu juga bisa berkonsultasi pada ahli pemasaran dan business strategy untuk mendapatkan insight mendalam mengenai taktik jitu meraih kepercayaan konsumen.

Kehadiran bisnis di berbagai platform digital, saat ini menjadi salah satu tolok ukur konsumen dalam mempercayai sebuah brand. Apakah mereka terlihat cukup profesional dan terpercaya? Bagaimana testimoni dan pengalaman pelanggan sebelumnya? Semua informasi tersebut, bisa didapat calon konsumen melalui kehadiran bisnismu secara digital di internet, baik media sosial maupun website.

Pertimbangan margin yang tinggi, tentu berbanding lurus pula dengan kompleksnya proses bisnis di bidang travel haji dan umrah. Untuk itu, konsisten menjaga kepercayaan pelanggan dan masyarakat luas, adalah kunci agar tetap bertahan di industri bisnis.

Perhatikan Kondisi Keuangan Bisnis

Selain itu, lakukan evaluasi keuangan secara rutin terhadap pendapatan, biaya operasional, utang piutang, dan arus kas agar bisnis tetap sehat dan berkembang baik. Sebab, melemahnya keuangan bisnis dapat memicu permasalahan yang tidak sedikit.

Konsultasikan juga keuangan perusahaan kamu dengan lembaga profesional atau perencana keuangan eksternal untuk membantu mengevaluasi masalah dan menyusun rencana perbaikan yang efektif.

MBN Consulting dapat membantumu mengatasi berbagai kendala bisnis, baik kendala keuangan maupun operasional. Konsultasikan permasalahanmu untuk mendapatkan layanan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan bisnismu.

Coba GRATIS layanan laporan keuangan standar PSAK kami untuk mengetahui kondisi finansial bisnismu.