Profesi Akuntan Pajak: Tugas dan Tanggung Jawabnya

Profesi akuntan pajak memiliki peran utama dalam membantu mengoptimalkan pajak instansi atau klien mereka

Akuntan merupakan profesi penting dengan posisi strategis di sebuah perusahaan. Paling tidak, akan ada satu sampai dua orang yang mengisi posisi sebagai akuntan di sebuah entitas bisnis atau usaha. Selain akuntan secara general, ada profesi khusus yang menangani masalah perpajakan di perusahaan, yakni profesi akuntan pajak.

Profesi ini lebih khusus mengurusi urusan keuangan yang berkaitan dengan perencanaan, perhitungan, hingga pembayaran pajak. Nah, melihat profesinya yang memegang peranan penting, seperti apa detail tugas dan tanggung jawab akuntan pajak?

Apa Itu Profesi Akuntan Pajak?

Sebagai seseorang yang memiliki profesi akuntan pajak, tugas utamanya berperan dalam membantu perusahaan atau klien untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. 

Mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang hukum perpajakan yang berlaku di Indonesia, serta keahlian dalam mengelola data keuangan dan menyusun laporan keuangan sekaligus laporan pajak. 

Akuntan pajak juga dapat memberikan saran mengenai strategi perpajakan yang legal dan efisien untuk mengoptimalkan kewajiban pajak perusahaan. Berbekal pengetahuannya mengenai aturan perpajakan di sebuah negara, dalam hal ini aturan pajak di Indonesia, seorang akuntan pajak dapat membantu klien atau perusahaan untuk mengoptimalkan atau mengefisiensikan pembayaran pajak yang sesuai aturan atau regulasi.

Singkatnya, akuntan pajak memiliki peranan utama untuk mengkaji, menganalisis, dan menyusun strategi dalam aktivitas bisnis yang melibatkan pajak, menghitung beban pajaknya, dan melaporkannya ke negara.

Apa Saja Persyaratan Menjadi Seorang Akuntan Pajak?

Peran akuntan pajak yang cukup strategis di perusahaan membutuhkan latar belakang pendidikan yang sesuai dan pengalaman yang mendukung. Berikut beberapa kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjadi seorang akuntan pajak:

1. Gelar dan Pendidikan Formal

Umumnya, banyak perusahaan atau instansi yang memberikan persyaratan memiliki pendidikan formal atau gelar sarjana dalam bidang sejenis. Misalnya latar pendidikan Akuntansi, Keuangan, Pajak, atau bisa juga Administrasi.

Selain pendidikan formal, sertifikasi dalam bidang perpajakan juga dapat menjadi nilai tambah. Sertifikasi ini umumnya dapat diambil setelah lulus atau saat sudah memiliki pengetahuan yang cukup mengenai bidang ilmu yang dikuasai.

2. Memiliki Pengetahuan Mengenai Aturan Pajak di Indonesia

Sebagai seorang akuntan pajak, tugas utamanya adalah membantu perusahaan menghitung dan menganalisis besaran pajak yang harus dibayar. Sehingga, memiliki pemahaman yang kuat mengenai peraturan perpajakan lokal, regional, dan nasional adalah sebuah kewajiban. Termasuk memiliki pengetahuan mengenai UU pajak, regulasi, kebijakan, dan praktik terbaru.

3. Sertifikasi Profesional

Kamu bisa mengambil sertifikasi sebagai Akuntan Publik Bersertifikasi (CPA) atau Akuntan Bersertifikat (CA). Namun, untuk dapat mengambil sertifikasi profesi jenis ini, biasanya memerlukan pengalaman kerja minimal beberapa tahun.

4. Pengalaman Kerja

Jika kamu memiliki pengalaman kerja yang relevan, baik melalui magang atau apprenticeship, kerja paruh waktu, dan pengalaman kerja penuh waktu, ketika melamar pada posisi akuntan pajak di sebuah instansi atau perusahaan dapat menjadi nilai tambah dalam kualifikasi.

Pengalaman ini sebaiknya juga dibuktikan dengan kemampuanmu dalam mengerjakan beberapa pekerjaan utama seorang akuntan pajak. Misalnya membuat laporan keuangan, melakukan perhitungan perpajakan, dan menyelesaikan masalah terkait pajak.

5. Etika Profesi

Nah, selain latar belakang pendidikan dan pengalaman, memelihara etika dalam menjalan profesi juga penting. Seperti memiliki keterampilan interpersonal, integritas, dan keterampilan komunikasi yang baik dalam membangun hubungan yang solid dengan klien dan kolega di industri bisnis yang kamu geluti.

Tugas dan Tanggung Jawab Akuntan Pajak

Pajak merupakan bagian integral dari kehidupan bisnis dan personal. Lingkungan yang terus berubah dan regulasi yang semakin kompleks, menjadikan peran akuntan pajak semakin penting dalam membantu individu dan perusahaan untuk memahami, merencanakan, dan mematuhi kewajiban pajak mereka. Di bawah ini adalah gambaran tugas dan tanggung jawab utama seorang akuntan pajak:

1. Konsultasi Pajak

Seorang akuntan pajak berperan sebagai konsultan bagi kliennya, atau instansi tempatnya bekerja. Akuntan pajak memiliki kapabilitas untuk memberikan nasihat tentang strategi pajak yang paling sesuai dengan situasi keuangan dan kebutuhan. 

Mereka juga membantu dalam perencanaan pajak jangka panjang dan menilai atau menganalisis dampak pajak yang bisa saja timbul jika mengambil dari keputusan tertentu terkait keuangan.

2. Penyusunan dan Peninjauan Dokumen Pajak

Akuntan pajak bertanggung jawab untuk menyusun dokumen pajak yang akurat dan lengkap, termasuk laporan pajak individu, bisnis, dan entitas hukum lainnya. Mereka juga melakukan peninjauan terhadap dokumen-dokumen tersebut untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan pajak yang berlaku.

3. Pengajuan Pajak

Setelah dokumen pajak disusun dan disetujui oleh klien, akuntan pajak bertanggung jawab untuk mengajukan dokumen tersebut kepada otoritas pajak yang berwenang. Mereka memastikan bahwa pengajuan dilakukan tepat waktu dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

4. Perencanaan Pajak

Akuntan pajak terlibat aktif dalam perencanaan pajak atau tax planning. Tujuan utama melakukan tax planning adalah untuk membantu mencari cara mengoptimalkan struktur keuangan dan transaksi bisnis guna mengurangi kewajiban pajak secara legal. 

Sebuah tugas dan tanggung jawab akuntan pajak untuk mengidentifikasi peluang pengurangan pajak yang bisa dilakukan melalui pemanfaatan celah-celah pada UU. Misalnya seperti insentif pajak, penghematan pensiun, atau penggunaan keuntungan pajak.

5. Analisis Kebijakan Pajak

Pada lingkungan yang terus berubah, akuntan pajak memantau dan menganalisis perubahan kebijakan pajak yang mungkin mempengaruhi klien atau instansi tempat mereka bekerja. 

Profesi ini melakukan evaluasi dampak potensial yang bisa timbul dari perubahan tersebut dan memberikan saran tentang langkah-langkah yang harus diambil untuk meminimalkan risiko dan memanfaatkan peluang yang mungkin ada.

6. Mendampingi Saat ada Permasalahan Pajak

Ketika klien menghadapi masalah pajak, seperti pemeriksaan pajak atau perselisihan dengan otoritas pajak, akuntan pajak berperan sebagai penasehat dan perwakilan mereka. Klien akan mendapatkan bantuan dalam menyusun strategi untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang paling menguntungkan bagi klien.

7. Mengetahui Aturan dan Regulasi Pajak Terbaru

Seorang akuntan pajak juga memiliki tanggung jawab untuk terus memperbarui pengetahuan mereka tentang peraturan pajak yang mungkin mengalami perubahan. Para klien mungkin tidak mengetahui secara pasti mengenai aturan ini. Sudah menjadi kewajiban akuntan pajak untuk memberikan edukasi kepada klien dan instansi mereka tentang kewajiban pajak dan membantu memahami pentingnya kepatuhan pajak.

Baca Juga: Perbedaan Akuntan Jasa Akuntan Eksternal dan Akuntan Internal

Itu dia peran dan tanggung jawab seorang akuntan pajak. Namun, apabila kamu pemilik perusahaan atau UMKM yang memiliki sumber daya manusia terbatas, kamu dapat bekerjasama dengan akuntan pajak eksternal. 

Kamu bisa memanfaatkan layanan perpajakan dari MBN Consulting untuk membantumu mengoptimalkan perhitungan hingga pembayaran pajak.

MBN Consulting dapat membantu kamu merencanakan perhitungan pajak secara efisien yang sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di Indonesia. Tertarik untuk mengetahui informasi lebih lanjut? Klik link di bawah untuk konsultasi GRATIS dan informasi promo untuk berbagai kebutuhan layanan bisnis kamu!