Strategi Marketing Indomie Memimpin Pasar Mi Instan

mi Indomie rasa kari ayam

Bertahan cukup lama sebagai pemimpin pasar mi instan di Indonesia, sepertinya kita perlu banyak belajar dari bagaimana strategi marketing Indomie diterapkan.

Dimulai dari memperkenalkan mi instan rasa kaldu ayam pertama kali tahun 1972, Indomie terus melakukan inovasi produk dan cita rasa hingga kini. Branding produk yang terbilang cukup kuat melalui iklan-iklannya yang tayang di berbagai media pun, juga turut membuatnya bertahan merajai pasar mi instan sampai sekrang.

Selain memimpin pasar mi instan di Indonesia, Indomie juga laris manis terkenal di pasar global. Bumbu dan varian rasanya juga dimodifikasi sesuai dengan negara tempat pemasarannya.

Strategi Marketing Indomie

Indomie sebagai market leader mi isntan di Indonesia (www.instagram.com/indomie)

Penasaran bagaimana cara Indomie bertahan memimpin pasar nasional untuk produk mi instan selama beberapa dekade? Hal ini tentu tidak lepas dari beberapa poin berikut terkait strategi branding dan marketing yang terus dilakukan Indomie.

1. Mengedepankan Branding yang Kuat

Eksistensi Indomie yang sudah ada sejak tahun 1972, begitu melekat dalam keseharian masyarakat Indonesia. Tagline “Indomie Seleraku” yang simpel sangat berkesan di benak masyarakatt. Hal inilah yang membuat brand ini menjadi lebih begitu familiar.

Belum lagi adanya Warmindo atau Warung Makan Indomie yang banyak hadir menjangkau lapisan masyarakat secara lebih luas dengan harga terjangkau. Sehingga, meski dalam perjalanannya hadir berbagai merek kompetitor lainnya di pasar mi instan, Indomie tetap menjadi merek yang lebih menonjol dan jadi pilihan para konsumen.

2. Terus Konsisten Menjaga Kualitas

Indomie adalah brand yang tetap menjaga kualitas dan cita rasa yang orisinil sejak awal kemunculannya. Kualitas mi instan dan bumbu varian rasa yang dihadirkan sangat khas. Inilah yang terus dijaga dengan konsisten untuk memberikan pengalaman santap yang nikmat kepada konsumen.

Konsistensi ini menjadi hal yang membuat Indomie tidak akan kehilangan pelanggannya yang sudah bertahan dari beberapa generasi.

3. Harga Terjangkau bagi Semua Kalangan

Harga mi instan Indomie sangat terjangkau dan bisa didapatkan dengan mudah. Indomie banyak memasuki pasar di negara-negara berkembang dan menetapkan harga yang sangat murah. Sehingga, pembeli Indomie dapat berasal dari berbagai kalangan dan menjangkau pasar yang luas.

Dengan harga tersebut, konsumen mendapatkan kualitas dan cita rasa yang tetap nikmat terjaga. Sehingga tidak heran, produk ini sangat bersaing dna terus memimpin pangsa pasar mi instan tidak hanya di Indonesia, namun juga secara global.

4. Tidak Berhenti Melakukan Inovasi

Dimulai dari bumbu dan rasa kaldu ayam saat pertama kali hadir di Indonesia, Indomie kini punya banyak pilihan rasa yang bisa dijelajahi. Indomie kemudian sebagai mi instan yang mengusung cita rasa khas Nusantara.

Indomie terus berinovasi dan melakukan gebrakan-gebrakan baru dengan memperkenalkan cita rasa khas Indonesia melalui mi yang diproduksi. 

Bermunculan aneka cita rasa kuliner khas seperti Indomie Mi Goreng Aceh, Coto Makassar, Rendang, Empal Gentong, Soto Banjar, dan masih banyak lagi. Indomie juga tidak ketinggalan menciptakan varian rasa oriental hingga fusion food yang sudah pasti banyak digemari.

5. Melakukan Kolaborasi dengan Brand Lain

Tidak hanya terus berinovasi untuk bisa tetap relevan dengan pasar, Indomie juga kerap melakukan kolaborasi dengan berbagai produk untuk mendongkrak market.

Sebut saja kolaborasinya dengan Chitato yang menghadirkan Chitato rasa Indomie. Paling baru, Indomie juga berkolaborasi dengan es krim walls menciptakan produk es krim rasa Indomie yang berhasil mencuri perhatian masyarakat beberapa waktu belakangan. 

Tidak hanya dengan brand kuliner, Indomie juga melakukan kolaborasi dengan banyak brand dari berbagai industri seperti industri fashion dan retail.

Kolaborasi-kolaborasi Indomie dengan brand populer lainnya ini hampir selalu berhasil dalam meningkatkan penjualan dan membuat mereka ramai dibicarakan khalayak. Hal ini membuat Indomie terus relevan dengan masyarakat dan target pasarnya, bahkan setelah 51 tahun eksis.

Nah, itu dia strategi marketing Indomie menjadi market leader mi instan di Indonesia. Branding yang kuat, konsistensi dan inovasi, hingga responsif dan relevan dengan kebutuhan pasar, menjadi kunci sukses brand mi instan ini merajai industri nasional hingga mampu menembus pasar global. Apakah kamu salah satu penggemar berat Indomie juga?

Temukan berbagai informasi menarik lainnya seputar bisnis dan keuangan hanya di MBN Consulting! Klik di sini.

Baca Juga: 5 Strategi Blue Bird Bertahan di Era Digitalisasi Transportasi